Perhitungan Gas Asap Volume Gas Asap Kesimpulan

69 Gambar 4.7 Grafik Hubungan Kebutuhan Udara Pembakaran dengan Komposisi Bahan  Dari grafik diatas pelet dengan komposisi bahan serbuk kayu 100 menunjukkan kebutuhan udara pembakaran yang rendah sehingga tidak membutuhkan udara yang banyak pada saat penggunaan.

4.6 Perhitungan Gas Asap

a Berat gas asap teoritis Gt : 1. Untuk serbuk kayu Gt = Ut + 1-A kgkgBB Gt = 5,01 + 1- 0,01 kgkgBB Gt = 6,00 kgkgBB 2. Untuk tandan kosong kelapa sawit Gt = Ut + 1-A kgkgBB Gt = 5,24 + 1- 0,05 kgkgBB Gt = 6,19 kgkgBB Universitas Sumatera Utara 70 3. Untuk 50 serbuk kayu dan 50 tandan kosong kelapa sawit Gt = Ut + 1-A kgkgBB Gt = 5,16 + 1- 0,05 kgkgBB Gt = 6,10 kgkgBB b Berat gas asap sebenarnya Gs 1. Untuk serbuk kayu Gs = Us + 1-A kgkgBB Gs = 6,02 + 1- 0,01 kgkgBB Gs = 7,00 kgkgBB 2. Untuk tandan kosong kelapa sawit Gs = Us + 1-A kgkgBB Gs = 6,29 + 1- 0,05 kgkgBB Gs = 7,24 kgkgBB 3. Untuk 50 serbuk kayu dan 50 tandan kosong kelapa sawit Gs = Us + 1-A kgkgBB Gs = 6,19 + 1- 0,05 kgkgBB Gs = 7,14 kgkgBB Gambar 4.8 Grafik Hubungan Perhitungan Gas Asap dengan Komposisi Bahan Universitas Sumatera Utara 71  Dari grafik diatas pelet dengan komposisi bahan serbuk kayu 100 menunjukkan hasil gas asap terendah sehingga aman dalam penggunaannya.

4.7 Volume Gas Asap

1. Untuk serbuk kayu Vg = 1,866 C + 0,7 S 0,11 + 1,24 9 H 2 + Mm³kgBB Vg = 1,866 0,43 + 0,70,008 0,11 + 1,24 9 x 0,05 + 0,08 Vg = 7,34 + 0,74 Vg = 8,08 m³kgBB 2. Untuk tandan kosong kelapa sawit Vg = 1,866 C + 0,7 S 0,11 + 1,24 9 H 2 + Mm³kgBB Vg = 1,866 0,45 + 0,70,0004 0,11 + 1,24 9 x 0,05+ 0,0938 Vg = 7,721 + 0,70 Vg = 8,42 m³kgBB 3. Untuk 50 serbuk kayu dan 50tandan kosong kelapa sawit Vg = 1,866 C + 0,7 S 0,11 + 1,24 9 H 2 + M m³kgBB Vg = 1,866 0,44 + 0,70,004 0,11 + 1,24 9 x 0,05 + 0,08 Vg = 7,53 + 0,72 Vg = 8,25 m³kgBB Universitas Sumatera Utara 72 Gambar 4.9 Grafik Hubungan Volume Gas Asap dengan Komposisi Bahan  Dari grafik diatas menunjukkan pelet dengan komposisi bahan serbuk kayu 100 menunjukkan hasil volume gas asap yang terendah dan serbuk kayu 50 + tandan kosong kelapa sawit 50 menunjukan volume gas asap tertinggi. Universitas Sumatera Utara 73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain : 1. Ada beberapa proses kerja pembuatan pelet biomassa adalah tahap penyiapan bahan baku, tahap pencampuran, tahap pembuatan pelet, tahap pengayakan, tahap pengeringan, tahap pengujian. 2. Performansi bahan bakar dengan pelet biomassa yaitu pada kandungan serbuk kayu 100 didapat efisiensi 77, kandungan tandan kosong kelapa sawit 100 didapat efisiensi 72, dan kandungan serbuk kayu 50 + tandan kosong kelapa sawit 50 didapat efisiensi 71. 3. Untuk kondisi laju pembakaran pelet biomassa adalah pelet biomassa dari 100 serbuk kayu : 0,15 gramdetik, pelet biomassa dari 100 tandan kosong kelapa sawit : 0,17 gramdetik, pelet biomassa dari 50 serbuk kayu + 50 tandan kosong kelapa sawit : 0,14 gramdetik. 4. Kondisi ukuran pelet yang bagus untuk digunakan adalah berbentuk tabung dengan diameter tidak melebihi dari 1 cm dan tinggi tidak melebihi dari 3 cm karena akan mempersulit proses pembakaran awal dan akan membutuhkan ruang bakar yang cukup besar. 5. Pelet biomassa yang optimal dan sangat berpotensi sebagai bahan bakar dari hasil pengujian ini adalah pelet dari kandungan serbuk kayu 100 dengan efisiensi 77 dan hasil gas asap terendah yaitu 6,00kgkgBB secara teoritis dan 7,00kgkgBB secara aktual. Universitas Sumatera Utara 74

5.2 Saran