Metode penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ini ditentukan secara purposive yaitu penentuan sampel berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian Singarimbun, 1995. Lokasi penelitian ditetapkan secara sengaja oleh peneliti yaitu di Desa Bintang Meriah, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Pemilihan daerah tersebut dikarenakan daerah tersebut merupakan wilayah pengembangan kopi Arabika sebagai komoditi unggulan di Kabupaten Simalungun yang merupakan salah satu Kawasan Pengembangan Agropolitan di Provinsi Sumatera Utara. Dari data BPS ditemukan bahwa dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Simalungun, Kecamatan Raya merupakan kecamatan dengan produksi kopi Arabika tertinggi yaitu 1.593,26 ton tahun.

3.2. Metode penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah petani yang luas lahan pertaniannya lebih dominan tanaman kopi Arabika, yang berada di Desa Bintang Meriah, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. Penetapan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Simple Random Sampling dimana cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa ada tingkatan dalam anggota populasi tersebut Riduan, 2010. Roescoe dalam buku Research methods for Business, dalam sugiono 2010 memberikan saran tentang penelitian salah satunya adalah ukuran sampel Universitas Sumatera Utara yang layak dalam penelitian antara 30 sampai 500 sampel. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Simalungun, jumlah petani kopi Arabika yang ada di Desa Bintang Meriah, Kecamatan Raya yaitu sebanyak kurang lebih 98 KK. dari jumlah populasi tersebut kemudian diambil sampel sebanyak 30 petani.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait yaitu BPS Provinsi Sumatera Utara dan BPS Kabupaten Simalungun, Bappeda Provinsi Sumatera Utara, Bappeda Kabupaten Simalungun, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Kecamatan Raya, Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan BP3K Kabupaten Simalungun dan serta hasil-hasil penelitian dan literatur yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Data primer diperoleh dari petani di daerah penelitian melalui wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.4. Metode Analisis Data

Setelah data dikumpulkan selengkapnya, kemudian ditabulasi dan selanjutnya dianalisis sesuai dengan hipotesis dan tujuan yang akan diuji. a. Untuk Identifikasi Masalah 1 menggunakan analisis data deskriptif, dengan cara menjelaskan dan menggambarkan secara detail di dalam bentuk tabel bagaimana ketersediaan sarana produksi dan alat-alat mesin pertanian di daerah penelitian, sebelum dan sesudah Program Pengembangan Kawasan Agropolitan. Universitas Sumatera Utara b. Untuk Identifikasi Masalah 2 Hipotesis 1 menggunakan analisis dengan metode skoring, dengan bantuan skala Guttman. Penelitian menggunakan Skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Menurut Usman, Rianse dan Abdi 2011 bahwa “ Skala Guttman sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi atau sikap yang diteliti yang sering disebut dengan Atribut Universal” Skala Guttman disebut juga skala Scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan hasil penelitian mengenai sifat yang diteliti terhadap permasalahan yang ada. Skor perhitungan responden dalam Skala Guttman adalah sebagai berikut: Adapun kriteria pengukuran tingkat keberhasilan program pengembangan kawasan agropolitan adalah sebagai berikut: 1. Jika ≤ 33 , tingkat keberhasilan program dikategorikan rendah. 2. Jika 33 dan 67, tingkat keberhasilan program dikategorikan sedang. 3. Jika ≥ 67 , tingkat keberhasilan program dikategorikan tinggi. c. Untuk Identifikasi Masalah 3 Hipotesis 2 menggunakan metode komparatif, yaitu uji beda rata-rata t-test dengan bantuan SPSS untuk menguji ada tidaknya perbedaan pendapatan petani per Ha kopi Arabika dari usahatani kopi Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban Ya 1 Tidak Universitas Sumatera Utara Arabika sebelum dan sesudah adanya Program Pengembangan Kawasan Agropolitan. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan nilai Signifikan P-Value a. Jika nilai signifikansi P- Value 0,05; maka H o diterima b. Jika nilai signifikansi P- Value 0,05; maka H 1 diterima 2. Menggunakan perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel Nilai t- tabel didapat dari α taraf nyata tingkat signifikansi dengan derajat bebasdegree of freedom df. a. Jika t hitung dari t tabel; maka H o diterima = tidak ada perbedaan yang nyata antara sebelum dan sesudah adanya Program Pengembangan Kawasan Agropolitan. b. Jika t hitung dari t tabel; maka H 1 diterima = ada perbedaan yang nyata antara sebelum dan sesudah adanya Program Pengembangan Kawasan Agropolitan. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur data kualitatif yang kemudian akan dikuantitatifkan Sugiyono 2008.

3.5. Definisi dan Batasan Operasional