132
5. 5.Refleksi Kritis Terhadap Konsep Keadilan Sosial Berwasan Ekologis Shiva
c. Kelebihan Pandangan Vandana Shiva.
Shiva berhasil mendekonstruksikan pola pikir kapitalisme-patriarkhi, mengungkap latar belakang penyebab munculnya penindas terhadap perempuan dan alam, serta
mengusulkan visi alternatif dalam bentuk nilai-nilai feminimitas dijadikan solusi alternatif mewujudkan keadilan sosial berwawsan ekologis. Kapitalisme-patriarkhi secara
konseptual maupun dalam praktek terbukti tidak memberikan peran manusiawi terhadap perempuan dan kurang bersikap peduli terhadap kelestarian lingkungan. Argumentasi
filosofis yang dibangun tidak hanya mengandalkan kemampuan berpikir secara logis- sistematis tetapi didukung pengalaman empiris pandangan para kurban yang mengalami
kerugian akibat pemberlakuan sistem kapitalisme-patriarkhi. Shiva memperluas ruang lingkup berdemokrasi tidak hanya sebatas dalam relasi
dengan sesama manusia, tetapi ke semua makhluk. Semua makhluk perlu dihormati, dilindungi dan dihargai karena masing-masing bernilai intrinsik. Relasi moral tidak hanya
berlaku dalam hubungannya dengan sesama manusia, tetapi juga dengan non-manusia, Perlakuan semena-mena terhadap binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda yang
ada di alam dipandang tidak etis. Perluasan gagasan berdemokrasi dapat berfungsi sebagai mengerem kerakusan manusia.
Desakralisasi terhadap tubuh perempuan dan alam merupakan awal mula terjadinya ketidakadilan gender dan ekploitasi terhadap alam. Shiva mengembangkan cara pandang
terhadap alam dan perempuan tidak hanya berhenti pada tahap meteri tetapi juga mengangkat ke dimensi yang lebih bersifat spiritualistik. Makhluk non-manusia tidak
sekedar bernilai material tetapi juga memilki kualitas nilai spiritual. Tanaman maupun binatang yang ada di dalam hutan bukan semata-mata untuk kepentingan manusia tetapi
juga untuk persembahan bagi para dewa-dewa. Memperlakukan semena-mena terhadap hutan dipercayai tidak hanya merugikan kepentingan manusia tetapi juga akan mendapat
kutukan dari para dewa. Shiva mempromosikan nilai kesucian dan keagungan alam dan tubuh perempuan.
Meminjam istilah dari Rudolf Otto memposisikan hutan sebagai benda sacral dapat membangkitkan pengalaman religious mysterium tremendum et fascinans yaitu menjadikan
133
objek yang bersangkutan menimbulkan rasa kagum, takut, tertarik dan terpikat Dhavamony, 1995:103. Keyakinan akan adanya kekuatan spiritual dibalik benda-benda
material dapat menjadi sarana mekanisme kontrol psikis manusia tidak berbuat sewenang- wenang terhadap makhluk non-manusia.
Shiva mengubah makna produktivitas tidak sekedar mempergunakan parameter ekonomis - materialistis yang menuju ke pemahaman yang lebih berdimensi spiritual yaitu
penghormatan terhadap nilai kehidupan. Pekerjaan perempuan dan alam yang terkadang hasilnya tidak secara langsung memberikan nilai tambah kekayaan yang bersifat materi,
tetapi dapat menujang peningkatan mutu kehidupan dipandang sebagai pekerjaan produktif. Shiva merombak cara pandang kapitalisme-patriarkhi yang menilai alam dan
perempuan sebagai pribadi yang pasif dan non-produktif menuju pada pemahaman baru yang aktif dan produktif. Konsep kerja tidak direduksi semata-mata aktivitas kegiatan
ekonomi, tetapi sebagai sarana untuk meningkatkan mutu kehidupan manusia dan lingkungan.
Shiva mengembangkan cara pandang holistik dalam suasana kerjasama yang harmonis antar makhluk yang terdapat di alam. Pendekatan monolitik-reduksionis
dipandang tidak adil karena mengingkari hakikat realitas yang terdiri atas unsur-unsur plural. Alam merupakan kumpulan kehidupan yang bersifat kompleks sehingga
membutuhkan pemahaman secara multi-dimensional. Cara pandang holistik lebih bersifat adil karena mengakomodasikan kepentingan banyak pihak.
Shiva berhasil memperjuangkan posisi pengetahuan kearifan lokal memiliki nilai yang setara dan sama pentingnya dengan pengetahuan ilmiah. Pengelolaan hutan yang
berbasis kearifan lokal tidak dipandang lebih buruk dibandingkan dengan menggunakan pengetahuan ilmiah. Kerjasama dalam relasi yang setara dapat semakin meningkatkan
kesejahteraan masyarakat maupun mutu pengetahuan yang dihasilkan.
d. Kelemahan Pandanagan Vandana Shiva