Propeler Master Airscrew Analisa Kecepatan, Tekanan Dan Turbulensi Propeler

52 Dari gambar kontur di atas terlihat bahwa turbulensi terjadi di dua daerah, yaitu daerah pertama pada pusat propeler dan daerah kedua yang berjarak agak jauh yaitu sekitar 1 m dari propeler. Pada daerah yang berlokasi pada titik x = 1,8 m dan y = 0,04 m, terjadi energi turbulensi maksimum yaitu sekitar 1,63 Jkg dengan intensitas 0,514 W. Tabel 4.3 Hasil Simulasi Propeler APC Goal Name Unit Value GG Max Dynamic Pressure 1 [Pa] 16449.78691 GG Max Velocity 1 [ms] 166.2538551 GG Max Turbulent Energy 1 [Jkg] 14.92372445 Iterations: 10675

4.1.3 Propeler Master Airscrew

Untuk simulasi terhadap propeler Master Airscrew, dilakukan iterasi sebanyak 11.039 kali dan fokus utama simulasi adalah mengenai kecepatan, tekanan dan juga energi turbulensi. Berikut ini adalah hasil dari analisa kecepatan yang dilakukan pada propeler Master Airscrew. Gambar 4.13 Karakteristik Kecepatan Udara Pada Propeler Master Airscrew Universitas Sumatera Utara 53 Melalui gambar di atas, terlihat bahwa aliran kecepatan udara yang terjadi cenderung lebih pendek dibanding kedua propeler sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa tenaga yang dihasilkan cenderung tidak besar dan pada umumnya lebih efektif untuk pesawat yang membutuhkan kecepatan tinggi namun kurang bertenaga. Gambar 4.14 Kontur Kecepatan Udara Propeler Master Airscrew Dari gambar di atas terlihat bahwa kecepatan udara yang dihasilkan setelah melalui propeler adalah sebesar 16 ms hingga 17 ms. Namun kecepatan udara ini cenderung tidak bertahan lama dan turun menjadi 10 ms pada jarak 0.2 m dari propeler dan berangsur – angsur menghilang. Persebaran kecepatan udara ini juga tidak beraturan sehingga dapat berpotensi menyebabkan suara yang lebih berisik. Universitas Sumatera Utara 54 Gambar 4.15 Kecepatan Permukaan Propeler Master Airscrew Dari simulasi diperoleh bahwa kecepatan tertinggi pada ujung propeler berada pada 87,55 ms dan kemudian menurun hingga mencapai 0,17 ms pada pusat propeler. Kecepatan yang termasuk rendah apabila dibandingkan dengan dua propeler sebelumnya dikarenakan panjang propeler ini lebih pendek dibanding propeler CLARK – Y dan propeler APC. Gambar 4.16 Kontur Tekanan Permukaan Propeler Master Airscrew Universitas Sumatera Utara 55 Untuk persebaran tekanan pada propeler Master Airscrew terlihat bahwa pada ujung sebelah kanan atas propeler merupakan bagian tekanan terendah dengan aliran udara bergerak berlawanan arah jarum jam. Namun dapat dilihat pada sisi yang sama terdapat bagian berwarna merah yang berarti tekanan tinggi. Hal ini diakibatkan geometri propeler yang menghambat gerakan udara sehingga menjadikan tekanan meningkat pada daerah tersebut. Gambar 4.17 Kontur Tekanan Propeler Master Airscrew Untuk tekanan, cenderung lebih stabil tanpa ada perubahan nilai yang signifikan dengan nilai rata – rata 101 Kpa pada udara setelah melewati propeler. Pada daerah putaran propeler, tekanan menurun menjadi 99 KPa dimana hal ini dikarenakan kecepatan yang tinggi terjadi pada daerah ini ketika propeler berputar. Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.18 Kontur Energi Turbulensi Propeler Master Airscrew Hasil simulasi menunjukan bahwa propeler jenis ini tidak menghasilkan energi turbulensi yang besar dimana pada daerah setelah udara melewati propeler, energi turbulensi yang terjadi relatif sama dan bagian yang terdeteksi lebih besar sedikit hanya mencapai 0,7 Jkg yaitu pada jarak 0,7 m dari propeler. Intensitas tertinggi pada propeler ini terdapat pada daerah 0,1 m dari propeler yaitu sebesar 0,5 W. Tabel 4.4 Hasil Simulasi Propeler Master Airscrew Goal Name Unit Value GG Max Dynamic Pressure 1 [Pa] 5279.752254 GG Max Velocity 1 [ms] 96.19982243 GG Max Turbulent Energy 1 [Jkg] 27.50131856 Iterations: 9640 Universitas Sumatera Utara 57

4.2 Analisa Gaya Dorong Propeler Thrust

Dokumen yang terkait

Kajian Awal Optimalisasi Desain Pesawat Tanpa Awak Untuk Mendapatkan Karakteristik Rendah Bising Berdasarkan Penurunan Noise Generation Mechanisme dengan Bantuan Simulasi Aliran Fluida

2 64 110

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

10 69 81

Studi Eksperimental Dan Simulasi Turbulensi Pengaruh Variasi Putaran Terhadap Karakteristik Kebisingan Prototipe Propeller Rendah Bising

0 9 84

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 13

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 2

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 3

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

2 4 17

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Kajian Perbandingan Karakteristik Turbulensi Dan Pulsasi Antara Propeler Pesawat Tanpa Awak Yang Rendah Bising Dan Propeler Pabrikan Melalui Analisa Komputasi Dinamika Fluida

0 0 18

KAJIAN PERBANDINGAN KARAKTERISTIK TURBULENSI DAN PULSASI ANTARA PROPELER PESAWAT TANPA AWAK YANG RENDAH BISING DAN PROPELER PABRIKAN MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA FLUIDA

0 0 12