48
• t = 5 s
� �� �
2
� � = 0,020879
�� �� � � × 1,18969��� �
3
� � × 1 � 5
� � �� �
2
� � = 2,68727 Dalam satuan desibel menjadi
��� = 10���
10
� �
� �
Dimana I
o
adalah intensitas ambang batas rata – rata bawah pendengaran dengan nilai 10
-12
Wm
2
, sehingga ��� = 10���
10
� 2,68727
10
−12
� � = 124,29 ��
Maka Power W yang diperoleh adalah �� = ��� × � �
2
�� = 124,29 × 0,004 = 0,497172 �
Tabel 4.2 Hasil Simulasi Propeler CLARK-Y
Goal Name Unit
Value GG Max Dynamic Pressure 1
[Pa] 24973.05696
GG Max Velocity 1 [ms]
202.7112881
GG Max Turbulent Energy 1 [Jkg]
245.8376173
Iterations: 11039
4.1.2 Propeler APC
Simulasi propeler APC terjadi sebanyak 10.675 kali iterasi, dengan fokus utama simulasi pada kecepatan, tekanan dan energi turbulensi. Berikut ini adalah
hasil aliran kecepatan udara yang melewati propeler APC
Universitas Sumatera Utara
49
Gambar 4.7 Aliran Kecepatan Udara Pada Propeler APC
Untuk mengetahui kecepatan yang lebih spesifik pada setiap daerah, akan disajikan pada gambar kontur kecepatan berikut ini.
Gambar 4.8 Kontur Kecepatan Aliran Udara Propeler APC
Dari gambar kontur kecepatan di atas dapat dilihat bahwa kecepatan udara pada saat akan meninggalkan pusat propeler sangatlah rendah yaitu sekitar 2,9
m s
. Kemudian terjadi peningkatan kecepatan di daerah 0,3m dari propeler menjadi
Universitas Sumatera Utara
50
15
m s
. Kecepatan udara mengalami penurunan dan mengekor menjadi sekitar 10
m s
.
Gambar 4.9 Kontur Tekanan Propeler APC
Pada gambar persebaran tekanan di atas, tekanan mengalami penurunan di daerah pertengahan dimulai dari jarak x = 0 m hingga 0,8 m yaitu sekitar 101,2
kPa untuk y = 0,1 dan -0,1 m. Tekanan udara normal yang ditandai dengan warna yang lebih gelap berkisar 101,3 kPa.
Gambar 4.10 Kontur Kecepatan Permukaan Propeler APC
Universitas Sumatera Utara
51
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa kecepatan tertinggi pada ujung propeler adalah sekitar 166
m s
dan berangsur – angsur turun hingga mencapai 0,19
m s
pada pusat propeler.
Gambar 4.11 Kontur Tekanan Permukaan Propeler APC
Dari gambar tekanan di atas terlihat bahwa daerah tekanan tertinggi adalah 108.282 Pa pada titik berwarna merah dan terendah adalah 9.2744 Pa pada titik
berwarna biru.
Gambar 4.12 Kontur Energi Turbulensi Propeler APC
Universitas Sumatera Utara
52
Dari gambar kontur di atas terlihat bahwa turbulensi terjadi di dua daerah, yaitu daerah pertama pada pusat propeler dan daerah kedua yang berjarak agak
jauh yaitu sekitar 1 m dari propeler. Pada daerah yang berlokasi pada titik x = 1,8 m dan y = 0,04 m, terjadi energi turbulensi maksimum yaitu sekitar 1,63 Jkg
dengan intensitas 0,514 W. Tabel 4.3 Hasil Simulasi Propeler APC
Goal Name Unit
Value GG Max Dynamic Pressure 1
[Pa] 16449.78691
GG Max Velocity 1 [ms]
166.2538551
GG Max Turbulent Energy 1 [Jkg]
14.92372445
Iterations: 10675
4.1.3 Propeler Master Airscrew