27
3.7 Spesifikasi Jenis Propeler Pabrikan
Terdapat dua jenis propeler pabrikan yang dipilih karena kedua jenis propeler ini banyak diminati di pasaran pabrikan pesawat tanpa awak. Kedua jenis
propeler ini dianggap paling ideal untuk berbagai jenis tipe pesawat dan lebih tangguh. Berikut adalah dua jenis propeler yang akan dibandingkan:
1. Propeler APC
Memiliki spesifikasi berupa : Diameter
=380 mm Chord
= 30 mm Material
= Fiber Glass Angle of Attack
= 9,5
Gambar 3.3 Detail Geometri Propeler APC
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar 3.4 Penampang Propeler APC
2. Propeler Master Airscrew
Memiliki spesifikasi berupa : Diameter
= 200 mm Chord
= 15 mm Material
= Nylon 101 Angle of Attack
= 7
Gambar 3.5 Detail Propeler Master Airscrew
Universitas Sumatera Utara
29
Gambar 3.6 Penampang Propeler Master Airscrew
3.8 Spesifikasi Mesin Gasoline
Adapun dalam analisa propeler ini, tenaga input diperoleh dari mesin gasoline bertipe DLE – 30. Berikut adalah spesifikasi data yang dimiliki mesin
ini: -
3,7 hp 30 CC -
8500 rpm -
Idle 1600 rpm
3.9 Urutan Proses Analisa
Untuk melakukan analisa kebisingan pada propeler ini, diperlukan urutan proses agar dalam pengerjaan tugas akhir ini dapat berjalan dengan baik yang
meliputi: 1.
Pengumpulan data awal Tahap ini merupakan tahapan dilakukan pengumpulan data tentang
informasi mengenai pesawat tanpa awak dari segi kerja, fungsi dan kegunaan, dan perkembangan penelitian kebisingan terhadap pesawat
tersebut serta spesifikasi data yang dibutuhkan untuk dilakukan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
30
2. Studi Literatur
Penelitian ini harus dilakukan berlandaskan pada azas azas teoritis yang diakui di dalam dunia ilmu pengetahuan sehingga dapat dijadikan rujukan
penyelesaian penelitian ini. Studi literatur ini dilakukan dengan cara memperolehnya dari buku buku referensi, jurnal jurnal ilmiah, kumpulan
symposium, diskusi personal, atau bahkan lewat media internet. 3.
Perhitungan data Perhitungan data pada penelitian ini dilakukan melalui simulasi software
SolidWorks 2010.Data-data yang dibutuhkan selama proses pengerjaan di input kedalam proses komputasi data dimulai dari pemodelan bentuk
geometrijenis airfoil yang sesuai, kemudian melakukan simulasi kedua untuk memperoleh parameterfluida keluaran propeler dengan
memasukkan variabel bebas yang ada. 4.
Analisa Hasil Komput asi data Pada tahapan ini akan dilakukan pembahasan terhadap masing masing
hasil simulasi dengan berbagai input variabel bebasnya untuk di pilih disain propeler yang memiliki tingkat turbulensi paling rendah. Kemudian
akan dihitung tingkat kebisingannya dalam skala desibel db dengan memasukkan parameter hasil simulasi kedalam persamaan persamaan
kebisingan. 5.
Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan ini berdasarkan korelasi terhadap tujuan penelitian
yang telah ditetapkan sebelumnya.dengan demikian diharapkan tidak terjadi penyimpangan dari tujuan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
31
3.10 Diagram Alir Penelitian