18
yang dihasilkan oleh vortex noise yang dihasilkan oleh vortisitas udara pada aliran lintasan baling yang terkumpul pada bilah propeler selama perputaran.
Secara skematik, penjabaran tentang mekanisme pembentukan kebisingan dapat dilihat pada gambar 2.11.
Gambar 2.11Noise GenerationMechanisme pada propeller
2.8 Tingkat Kebisingan
Untuk mempermudah penentuan nilai kebisingan, maka ada metode yang digunakan dengan menggunakan skala level atau tingkat kebisingan suara
dalam satuan desibel db yang dibagi menjadi dua kategori yakni sound pressure level dan sound power level.
a. Sound Power level
Sound power level dapat di definisikan dalam persamaan L
w
= 10 log
10
� �
���
db 2.12
Dimana W = Sound Power W
reff
= sound power referensi dengan standar 10
-12
wattt b. Sound Pressure Level SPL
Universitas Sumatera Utara
19
Hampir setiap pemikiran umum mendefenisikan kata desibel db dengan mengaitkan terhadap sound pressure level.Hal seperti ini telah
menjadi suatu kesimpulan tersendiri bahwa apabila berbicara tentang skala desibel berbarti merupakan suatu hasil perhitungan dari sound
pressure level.Contoh contoh bentuk tingkat daya suara yang dihasilkan oleh sumber kebisingan ditunjukkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Contoh SPL Berdasarkan Sumbernya Sound Souces Noise
Sound Pressure Level Examples with distance
dB
Jet Aircraft,50 m Away Threshold of pain
140 130
Threhold of discomfort Chainsaw,1 m distance
120 110
Disco, 1 m from speaker Diesel truck, 10 m away
100 90
kerbside of busy road, 5 m vacuum cleaner,1 m distance
80 70
conversational speech 1 m avarage home
60 50
quiet library quiet bedroom at night
40 30
background in tv studio rustling leaves
20 10
threshold of hearing Sumber: http:www.sengpielaudio.comTableOfSoundPressureLevels.htm
Universitas Sumatera Utara
20
Perhitungan level kebisingan pada mekanisme pulsasi Presure field merupakan perhitungan berdasarkan laju aliran volumetrik dan tekanan fluida
yang terjadi pada permukaan bilah propeler. Sound power level untuk setiap oktav band dapat di estimasikan dengan mengikuti korelasi Graham Barron,Randall F.
2001.
L
w
= L
w
B + 10 log
10
�
� �
� + 20 log
10
�
� �
� + B
T
2.13 Dimana L
w
B = basic sound level diperoleh dari tabel Q = laju aliran volumetric
Q = laju aliran volumetric referensi = 0,47195 dm
3
s P = tekanan melalui Propeler
P = tekanan referensi = 248,8 Pa
B
T
= Blade tone komponen diperoleh dari table 2.2 Setiap baling baling menghasilkan bunyi tone berdasarkan Blade pass frequency
BPF yang di peroleh dari persamaan BPF = N
b
x
RPM 60
2.14 Diman N
b
adalah jumlah bilah propeler.
Universitas Sumatera Utara
21
Tabel 2.2 Basic Sound Power Level Spectrum L
w
B
Sumber: Baron, 2001 Karena propeler pesawat beroperasi ketika pesawat terbang di udara,
maka noise yang dihasilkan pada kondisi kerja propeler tergolong kedalam jenis transmisi outdoor.untuk menghitung level tekanan suara tersebut dapat di peroleh
dari persamaan Barron,2001 Lp = Lw + DI – 20 log
10
r + 10log
10
�
-mr
– 10log
10
�
4 �.�
��� 2
�.�
���
� 2.15
Dimana DI = directivity index untuk permukaan datar = 3 r = jarak penentuan tingkat tekanan suara
m = 2 �dimana � = koefisien energi attenuation
� = Karakteristik impedansi
2.9 Computational Fluid Dynamics CFD