37
Dari pengertian dan dimensi-dimensi kemiskinan tersebut maka penulis dalam penelitian ini lebih menekankan pada kemiskinan
yang berdimensi ekonomi karena kenyataan bahwa pada umumnya yang mudah diukur dan dapat dilihat adalah persoalan kebutuhan
dasar. Kemiskinan berdimensi sosial budaya lebih cenderung merupakan akibat kemiskinan berdimensi ekonomi. Lapisan yang
secara ekonomis miskin akan membentuk kantong-kantong kebudayaan yang disebut budaya kemiskinan demi kelangsungan
hidup.
4. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP
Terry 19 91:64 mengemukakan bahwa “ Program merupakan jenis
rencana yang konprehensif dihimpun oleh program ke dalam suatu bentuk gabungan rencana untuk masa yang akan datang berasal dari berbagai
sumber di dalam sebuah perusahaan “ Menurut Sutarto 1995 :12 , mengemukakan bahwa program adalah perumusan yang memuat gambaran
pekerjaan –pekerjaan yang akan dilaksanakan berikut petunjuk-petunjuk
mengenai cara- cara pelaksanaannya.”
Dengan demikian , program pada dasarnya merupakan suatu perumusan rencana yang memuat gambaran-gambaran pekerjaan yang akan
datang serta cara pelaksanaannya dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Program Penanggulangan
Kemiskinan Perkotaan
P2KP merupakan program pemerintah yang secara subtansi berupaya dalam
commit to users
38
penanggulangan kemiskinan melalui konsep pemberdayaan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya termasuk Pemerintah Daerah dan
kelompok peduli setempat sehingga dapat terbangun gerakan kemandirian
penanggulangan kemiskinan
dan pembangunan
berkelanjutan yang bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsip-prinsip universal. Buku Pedoman Umum P2KP Edisi Oktober 2005
1. Tujuan Program Penganggulangan Kemiskinan Perkotaan
Adapun tujuan program P2KP adalah : a.
Terbangunnya lembaga masyarakat berbasis nilai-nilai universal kemanusiaan, prinsip-prinsip kemasyarakatan dan berorientasi
pembangunan berkelanjutan, yang aspiratif, representative, mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat msikin,
mampu memperkuat aspirasi suara masyarakat miskin, mampu dalam proses pengambilan keputusan lokal, dan mampu
menajadi wadah sinergi masyrakat dalam penyeelesaian permasalahan yang ada di wilayahnya.
b. Meningkatnya akses bagi masyarakat miskin perkotaan ke
pelayanan sosial, prasarana dan sarana serta pendanaan modal, termasuk membangun kerjasama dan kemitraan sinergi ke
berbagai pihak terkait, dengan menciptakan kepercayaan pihak- pihak terkait tersebut terhadap lembaga masyarakat BKM
c. Mengedepankan peran Pemerintah Kota Kabupaten agar mereka
makin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, baik melalui pengokohan peran dan fungsi Komite Penanggulangan
commit to users
39
Kemiskinan KPK di wilayahnya, maupun melalui penguatan kemitraan dengan masyarakat serta kelompok peduli setempat.
2. Strategi Program P2KP
Strategi program P2KP adalah : a.
Mendorong tumbuh
kembangnya prakarsa,
partisipasi masyarakat serta transparasi.
b. Meningkatkan kemampuan kelembagaan yang berakar pada
masyaraakat khususnya dalam mengelola akses masyaraakat miskin ke sumberdaya kunci.
c. Menjalin sinergi penanggulangan kemiskinan sebagai gerakan
masyarakat melalui kemitraan antar pelaku pembangunan. d.
Mendorong tumbuhnya kepedulian berbagai pihak sebagai pengendalian
sosial terhadap
keberhasilan program
penanggulangan kemiskinan. e.
Membantu dana berupa bantuan langsung pada masyarakat BLM yang penggunaannya atas dasar usul warga melalui
rembug warga. 3.
Proses Pelaksanaan Program P2KP Proses pelaksanaan program P2KP melalui tahap-tahap sebagai
berikut : a. Tahap Perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan yaitu
1 Kegiatan sosialisasi awal dan loby-loby kelompok strategis :
bentuk kegiatan menyampaikan pesan kepada para pihak dengan cara membangun opini mengenai latarbelakang, tujuan,
commit to users
40
visi, misi, strategi, langkah-langkah atau tahapan, hasil yang diharapkan serta keluaran untuk membangun pemahaman,
keyakinan dan kepedulian. Pada tahap ini seluruh stakeholders P2KP di tingkat kelurahan desa perlu memahami subtansi dan
makna dari serangkaian kegiatan P2KP, baik di tingkat masyarakat maupun tokoh masyarakat dan kelompok-
kelompok peduli lainnya. 2
Kegiatan rembug kesiapan masyarakat: adalah serangkaian rembug rapat warga yang diselenggarakan oleh masyarakat
dan perangkat kelurahan desa bekerjasama dengan Tim Fasilitator mulai di tingkat RT atau RW sampai di tingkat
kelurahan desa dengan mengundang semua warga kelurahan secara terbuka.
3 Kegiatan refleksi kemiskinan; adalah kegiatan masyarakat
melalui diskusi kelompok FGD dan rembug desa untuk memahami kemiskinan di wilayahnya.
4 Kegiatan pemetaan swadaya adalah sekumpulan kegiatan
dimana masyarakat belajar mengidentifikasi permasalahan, potensi dan kebutuhan bersama secara kritis berdsarkan pada
kekayaan informasi lokal. 5
Kegiatan pembentukan Badan Keswadayaan Masyarakat BKM dan pemilihan anggota BKM
BKM adalah merupakan dewan atau majelis kolektif masyarakat warga tingkat kelurahan yang dibangun secara sadar oleh warga
commit to users
41
untuk mengatasi persoalan yang dihadapi bersama, menggalang potensi, khususnya masalah kemisikinan yang mengedepankan
nilai-nilai luhur moralitas dan berupaya untuk bersinergi dan membangun saling percaya diantara masyarakat sendiri maupun
dengan pihak luar, dan mewakili masyarakat dalam berbagai kepentingan, termasuk kerjasama kerjasama dengan pihak luar
dengan memposisikan diri di luar lembaga pemerintah, agama, keluarga, militer serta usaha
6 Tahap penyusunan program jangka menengah penanggulangan
kemiskinan. Penyusunan program merupakan kegiatan awal BKM bersama
relawan-relawan, masyarakat serta pemerintah kelurahan dan kelompok peduli setempat, untuk merencanakan langkah-langkah
dalam bentuk program jangka menengah dan rencana tahunan penanggulangan kemiskinan.
7 Membangun Kelompok Swadaya Masyarakat KSM
KSM yaitu kumpulan orang yang menghimpun diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu
yaitu kepentingan dan kebutuhan yang sama sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai
bersama. b. Tahap Pelaksanaan yaitu meliputi kegiatan pembelajaran Bantuan
Langsung Masyarakat BLM Tridaya
commit to users
42
BLM adalah dana stimulan dari pemerintah yang dimaksudkan sebagai media pembelajaran masyarakat untuk terus membangun
kapital sosial dan menumbuhkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip universal sehingga akan mampu menyelesaikan persoalan sosial,
ekonomi dan lingkungan pemukiman mereka. c.
Tahap Pengendalian yaitu meliputi kegiatan pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan.
d. Tahap Pelestarian yaitu kegiatan yang berupa kelanjutan yang
dilakukan oleh warga masyarakat miskin terhadap program penanggulangan kemiskinan melalui KSM.
5. Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan P2KP