Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

mempunyai misi untuk menghimpun penerimaan Negara dari sektor perpajakkan guna menunjang kemandirian pembiayaan APBN. Liberti Pandiagan, 2004 Dalam upaya mengoptimalkan penerimaan dalam negeri dari sektor pajak dan dalam rangka menuju Good Governance Direktorat Jendral Pajak DJP merasa perlu untuk menyesuaikan dan menyempurnakan struktur organisasinya melalui modernisasi pajak sesuai dengan perkembangan kondisi dan dunia usaha yang selalu berubah. Sejak tahun 2000 Dirjen pajak telah memulai langkah reformasi administrasi perpajakan Tax Administration Reform yang menjadi landasan terciptanya administrasi perpajakan yang modern, efisien dan dipercaya oleh masyarakat. Reformasi perpajakan adalah perubahan yang mendasar di segala aspek perpajakan. Reformasi perpajakan yang sekarang menjadi prioritas, menyangkut modernisasi administrasi perpajakan jangka menengah tiga hingga enam tahun dengan tujuan tercapainya : pertama, tingkat kepatuhan sukarela yang tinggi. Kedua, kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi. Dan ketiga, produktivitas aparat perpajakan tinggi. Dalam jangka pendek, upaya-upaya yang dilakukan adalah dimungkinkan wajib pajak untuk menyampaikan SPT secara elektronik e-Filing. Selama empat tahun terakhir, Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan beberapa reformasi perpajakan dan modernisasi administrasi perpajakan yang mengacu pada cetak biru. Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Besar Large Tax Office, LTO dan Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar dibentuk dengan menerapkan sistem administrasi perpajakan modern yang berlandaskan Case Management. Pola dan sistem LTO itu akan direplikasikan pada seluruh kantor di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus dan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jakarta I, 1 Kantor Pelayanan Pajak Madya pada Kanwil Jakarta I. Robertus Winarto, 2006 Disamping pembentukan kantor dan penerapan sistem modern, modernisasi lebih lanjut ditandai dengan penerapan teknologi informasi terkini dalam pelayanan perpajakan. Peningkatan dan mengedepankan pelayanan ini terlihat dengan terus dikembangkannya administrasi perpajakan modern dan teknologi informasi di berbagai aspek kegiatan, mulai dari pendaftaran diri sebagai wajib pajak melalui e-Registration, pembayaran pajak e-Payment, pelaporan pajak e-Reporting, e-SPT, pemberkasan dokumen pajak e-Filing, maupun konsultasi e-Consulting, dan sebagainya. Seiring dengan itu, Direktorat Jenderal Pajak juga melakukan kampanye sadar dan peduli pajak, pengembangan bank data dan Single Identification Number serta langkah-langkah lainnya. e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT dan penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara Online dan Real Time melalui Penyedia Jasa Aplikasi ASP, pasal 1 ayat 7 PER 47PJ2008. e-Filing merupakan salah satu bagian dari modernisasi administrasi perpajakkan, dengan tujuan agar Wajib Pajak WP memperoleh kemudahan dalam memenuhi kewajibannya, sehingga pemenuhan kewajiban perpajakkan yang sifatnya Urgent seperti penyampaian SPT dapat lebih mudah dilaksanakan dan tujuan peningkatan kualitas pelayanan wajib pajak dapat tercapai. Dalam konsep penggunaan e-Filing wajib pajak harus mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada Kantor Pelayanan Pajak KPP tempat wajib pajak terdaftar untuk memproleh e-Fin yaitu Electronic Filing Identification Number, sebuah nomor identitas yang diberikan oleh Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar kepada Wajib Pajak yang mengajukan permohonan untuk melaksanakan e-Filing. Setelah mendapatkan e-Fin, selanjutnya wajib pajak harus meminta Digital Certificate kepada Direktorat Jenderal Pajak yang berfungsi sebagai pelindung kerahasiaan data pada saat pengiriman SPT melalui Application Service Provider. Peraturan Dirjen Pajak No. KEP-47PJ.2008 : Pasal 5 ayat 1 dan 2 Di atas kertas, perpindahan pelaporan pajak konvensional ke pelaporan digital terlihat mudah. Namun di lapangan bisa terjadi berbagai masalah. Pada tahap awal penerapan sistem ini di beberapa Kantor Pelayanan Pajak, Upload data sering gagal. Pengiriman SPT digital melalui Internet sering macet, sehingga Wajib Pajak harus menitipkan SPT digitalnya dalam disket kepada Direktorat Jenderal Pajak. Selain itu, pemakaian jasa perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi ASP untuk pengiriman SPT juga dapat menjadi suatu masalah bukan hanya karena tambahan biaya yang harus ditanggung wajib pajak tetapi juga jaminan kerahasiaan data wajib pajak. Robertus Winarto, 2006 Kondisi sekarang pada Kantor Pelayanan Pajak tersebut sudah jauh lebih baik. Tetapi tidak tertutup kemungkinan masalah-masalah serupa akan timbul dalam penerapan sistem ini pada Kantor Pelayanan Pajak yang lain. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, e-Filing harus memberikan jaminan hukum pada masyarakat apabila terjadi suatu sengketa. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan hukum dengan judul “JAMINAN KEPASTIAN HUKUM e-FILING TERHADAP PELAPORAN SPT DALAM SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DI INDONESIA”.

B. Perumusan Masalah

Dari paparan-paparan latar belakang masalah di atas, isu sentral yang coba dikedepankan dalam penelitian hukum ini adalah ketidakjelasan kepastian hukum e-Filing dalam sistem administrasi perpajakkan di Indonesia, yang kemudian dituangkan dalam judul penelitian skripsi ini yaitu ”Jaminan Kepastian Hukum e-Filing terhadap Pelaporan SPT dalam Sistem Administrasi Perpajakan di Indonesia”. Isu sentral tersebut mengandung berbagai permasalahan salah satunya adalah permasalahan hukum normatif, baik permasalahan pada lapisan dogmatik hukum maupun pada lapisan teori hukum. Bertitik tolak dari latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah penerapan e-Filing yang berlaku di Indonesia saat ini telah sesuai dengan Asas Kepastian Hukum? 2. Bagaimana e-Filing dapat menjamin kebenaran pelaporan SPT dalam sistem administrasi perpajakkan di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian :

Dalam penyusunan penulisan hukum ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai agar penulisan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi keperluan ilmiah. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui penerapan e-Filing yang berlaku di Indonesia saat ini telah sesuai dengan Asas Kepastian Hukum. b. Untuk mengetahui keakuratan e-Filing dapat menjamin kebenaran pelaporan SPT dalam sistem administrasi perpajakkan di Indonesia 2. Tujuan Subjektif a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam memperluas pemahaman aspek hukum. b. Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan penulis dalam menyusun penulisan hukum guna memenuhi persyaratan yang diwajibkan dalam meraih gelar sarjana strata I bidang ilmu hukum di Universitas Sebelas Maret Surakarta. c. Memberikan gambaran dan sumbangan pemikiraran bagi ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum, khususnya hukum administrasi negara.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Implementasi E-SPT, Implementasi E-Filing, dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota

4 144 113

Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi (Sebuah Studi Terhadap Jaminan Kepastian Hukum Dalam Usaha Bongkar Muat Pelabuhan di Indonesia)

0 38 20

Pengaruh fasilitas drop box, e-spt dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) terhadap kepuasan wajib pajak : studi empiris pada wajib pajak di KPP wilayah Jakarta Pusat

6 24 157

Pengaruh fasilitas drop box, e-spt dan e-filing dalam penyampaian surat pemberitahuan (spt) terhadap kepuasan wajib pajak

2 9 13

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-FILING DALAM PELAPORAN SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI.

3 16 22

Sistem informasi pelaporan spt tahunan wajib pajak dengan e-filing di kantor pelayanan pajak pratama Sukoharjo COVER

0 1 14

IMPLEMENTASI ELECTRONIC FILING SYSTEM (E-FILING) DALAM PRAKTIK PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 106

Dampak Sistem E-Filing, Pengetahuan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

0 0 6

Pengaruh Implementasi E-SPT, Implementasi E-Filing, dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota

0 0 22

Pengaruh Implementasi E-SPT, Implementasi E-Filing, dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota

0 0 12