penulis dapat menguraikan sistematika penulisan hukum ini sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis memberikan penjelasan awal tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan sehingga penulisan ini diharapkan selalu mengacu pada hal-hal yang
ditetapkan sebelumnya.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A.
Kerangka Teori Pada bab ini penulis berusaha menguraikan mengenai
teori-teori yang menjadi landasan dalam penulisan hukum ini yang meliputi pengertian dan ciri-ciri pajak, dan sistem
administrasi perpajakkan yang berlaku di Indonesia. B.
Kerangka Pemikiran Dalam kerangka pemikiran penulis akan menampilkan
bagan kerangka pemikiran yang menggambarkan alur pemikiran yang ditempuh penulis.
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan kombinasi uraian berupa analisis-analisis yang dilakukan untuk membahas pemecahan permasalah-
permasalahan dengan tujuan untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam bab ini penulis mengungkapkan mengenai
pelaksanaan e-Filing dalam sistem administrasi perpajakkan terutama mengenai kepastian hukum e-Filing.
BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari bab-bab terdahulu dan merupakan jawaban dari perumusan masalah yang dituangkan
dalam judul penelitian skripsi ini, serta bab ini berisi saran- saran yang dianggap perlu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori 1. Teori Hukum
a. Hukum Sebagai Suatu Sistem Norma
Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-
lembaga tertentu, misalnya
pemerintah , sehingga dengan tegas dapat
melarang serta memaksa orang untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri. Pelanggaran terhadap norma
ini berupa sanksi denda sampai hukuman fisik dipenjara
, hukuman
mati . Dalam bermasyarakat, walaupun telah ada
norma untuk menjaga
keseimbangan, namun norma sebagai pedoman perilaku kerap dilanggar atau tidak diikuti. Karena itu dibuatlah norma hukum sebagai
peraturan kesepakatan tertulis yang memiliki sangsi dan alat penegaknya
Ilmu hukum adalah ilmu normatif, demikian menurut Kelsen dan hukum itu semata-mata berada dalam kawasan dunia sollen.
Karakteristik dari norma adalah sifatnya yang hipotetis, lahir bukan karena alami, melainkan karena kemauan dan akal manusia. Kemauan
dan akal ini menelorkan pernyataan yang berfungsi sebagai asumsi dasar. Teori Kelsen dapat dirumuskan sebagai “suatu analisis tentang
struktur hukum positif, yang dilakukan seeksak mungkin, suatu analisis yang bebas dari semua pendapat etis atau politis mengenai
suatu nilai”. Kelsen pada dasarnya ingin menciptakan suatu ilmu pengetahuan hukum murni, menghilangkan dari semua unsur-unsur
yang tidak penting dan memisahkan jurisprudence dari ilmu-ilmu sosial, sebagaimana yang dilakukan oleh kaum analis denga tegas.
Kelsen juga menolak untuk memberikan definisi hukum sebagai suatu
perintah. Oleh
karena definisi
yang demikian
itu mempergunakan pertimbangan-pertimbangan subyektif dan politis,