Reformasi Pajak Tax Reform

terutang dan verifikasi, serta pemeriksaan dan investasi terhadap kebenaran penghitungan jumlah pajak terutang.Tarjo dan Indra, 2006 :101 Reformasi peraturan perpajakan harus dilakukan secara cermat dan jangan sampai ada peraturan yang saling bertentangan. Karena kompleksitas meningkatkan ketidakpastian bagi pembayar pajak, yang selanjutnya mendorong ketidakpatuhan Westat dalam Jackson et al., 1986. Hasil penelitian Milliron 1988 menunjukkan bahwa Ambiguitas dalam peraturan perpajakan berkorelasi positif dengan ketidakpatuhan dalam penyusunan pelaporan pajak penghasilan.Ibid Keuntungan self assessment system ini adalah Wajib Pajak diberi kepercayaan oleh pemerintah Fiskus untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Fungsi penghitungan adalah fungsi yang memberi hak kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri pajak yang terutang sesuai dengan peraturan perpajakan. Atas dasar fungsi penghitungan tersebut Wajib Pajak berkewajiban untuk membayar pajak sebesar pajak yang terutang ke Bank Persepsi atau kantor pos. Selanjutnya Wajib Pajak melaporkan pembayaran dan berapa besar pajak yang telah dibayar kepada Kantor Pelayanan Pajak KPP. Ibid Tujuan utama dari pembaharuan perpajakan nasional ini adalah untuk lebih menegakkan kemandirian kita dalam membiayai pembangunan nasional dengan jalan lebih mengerahkan lagi kemampuan kita sendiri. Dengan reformasi pajak diharapkan dapat terjadi suatu penyederhanaan sistem perpajakkan. Penyedehanaan tersebut mencakup jenis pajak, tarif pajak, dan cara pembayaran pajak. Setelah reformasi ini sistem pembayaran pajak akan makin adil dan wajar dengan jumlah wajib pajak akan makin luas. Selanjutnya reformasi pajak juga akan dilakukan terhadap aparat pajak fiskus baik yang menyangkut prosedur, tata disiplin maupun mental. Erly Suandi, 2005 : 109-110 Dalam upaya menaikan penerimaan pajak perlu juga dilakukan penyempurnaan aparatur perpajakan dengan melakukan komputerisasi dan peningkatan mutu para pegawainya, perbaikan sikap mental para pejabatnya,serta mempersiapkan para wajib pajak yang telah diberi kebebasan dan kepercayaan yang besar sekali dalam menghitung dan membayar pajaknya sendiri. Erly Suandi, 2005: 111

c. Reformasi Administrasi Perpajakan

Reformasi administrasi menurut Gerald E.Caiden 1969 seperti dikutip oleh Susilo Zuhar, mengemukaan bahwa reformasi administrasi didefinisikan sebagai berikut: “The Artificial Inducement of Administration Transformation Against Resistance.” Definisi dari Caiden ini mengandung beberapa implikasi: reformasi administrasi merupakan kegiatan yang dibuat oleh manusia Manmade tidak bersifat eksidental, otomatis maupun ilmiah, 2 reformasi administrasi merupakan suatu proses, 3 resistensi beriringan dengan proses reformasi administrasi. Soesilo Zauhar, 2002 :6 Self Assessment System merupakan suatu pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang. Wajib Pajak diberi tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pajak sebagai pencerminan kewajiban di bidang perpajakan. Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Fungsi penghitungan memberi hak kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri pajak yang terutang sesuai dengan peraturan perpajakan dan atas dasar fungsi penghitungan Wajib Pajak berkewajiban untuk membayar pajak sebesar pajak yang terutang ke Bank Persepsi atau Kantor Pos. Fungsi terakhir dari wajib pajak adalah melaporkan pembayaran dan berapa besar pajak yang telah dibayar ke Kantor Pelayanan Pajak KPP. Tarjo dan Indra, 2006 :104 Sistem pemungutan yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Self Assessment System yaitu ketetapan pajak yang ditetapkan oleh Wajib Pajak sendiri yang dilakukannya dalam SPT. Self Assessment System merupakan tipe administrasi perpajakan yang mengungkapkan bahwa tipe administrasi perpajakan banyak ditentukan oleh bentuk kerjasama atau tingkat partisipasi Wajib Pajak atau pemotongpemungut pajak dan respon Wajib Pajak terhadap pengenaan pajak tersebut Zain, 2003. Pada tipe ini Wajib Pajak mendapat beban yang sangat berat, karena: 1 Wajib Pajak harus melaporkan semua informasi yang relevan dalam SPT, 2 Menghitung Dasar Pengenaan Pajaknya DPP, 3 Mengkalkulasi jumlah pajak yang terutang maksudnya mengurangi pajak yang terutang dengan jumlah pajak yang dilunasi dalam tahun berjalan, dan 4 Melunasi pajak yang terutang atau mengangsur jumlah pajak yang terutang. Gunadi.2004. Menurut Carlos A. Silvani 1992 seperti dikutip Gunadi, administrasi pajak dikatakan efektif bila mampu mengatasi masalah- masalah seperti : 1. Wajib pajak yang tidak terdaftar Unregistered Taxpayers; 2. Wajib pajak yang tidak menyampaikan surat pemberitahuan SPT atau Stop Filing Tax Payers; 3. penyelundup pajak Tax Evaders; 4. penunggak pajak Delinquent Tax Payers.Gunadi, 2004 Menurut Inter America Centre of Tax Administration tahun 1992 dalam menilai seberapa baik pengumpulan penerimaan pajak, perlu diingat beberapa sasaran administrasi pajak seperti: 1 meningkatkan kepatuhan para pembayar pajak, dan 2 melaksanakan ketentuan perpajakan secara uniform untuk mendapatkan penerimaan maksimal dengan biaya yang optimal Gunadi.2004.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Implementasi E-SPT, Implementasi E-Filing, dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota

4 144 113

Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi (Sebuah Studi Terhadap Jaminan Kepastian Hukum Dalam Usaha Bongkar Muat Pelabuhan di Indonesia)

0 38 20

Pengaruh fasilitas drop box, e-spt dan e-filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) terhadap kepuasan wajib pajak : studi empiris pada wajib pajak di KPP wilayah Jakarta Pusat

6 24 157

Pengaruh fasilitas drop box, e-spt dan e-filing dalam penyampaian surat pemberitahuan (spt) terhadap kepuasan wajib pajak

2 9 13

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-FILING DALAM PELAPORAN SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI.

3 16 22

Sistem informasi pelaporan spt tahunan wajib pajak dengan e-filing di kantor pelayanan pajak pratama Sukoharjo COVER

0 1 14

IMPLEMENTASI ELECTRONIC FILING SYSTEM (E-FILING) DALAM PRAKTIK PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DI INDONESIA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 106

Dampak Sistem E-Filing, Pengetahuan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

0 0 6

Pengaruh Implementasi E-SPT, Implementasi E-Filing, dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota

0 0 22

Pengaruh Implementasi E-SPT, Implementasi E-Filing, dan Sanksi Administrasi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Melaporkan SPT Masa PPN di KPP Pratama Medan Kota

0 0 12