7. Suhu kering dry bulb adalah indikasi kandungan kalor dari campuran yang
berada di sekeliling mesin sterilisasi botol baik kiri, kanan, belakang dan depan dengan jarak 30 cm dari mesin tersebut. Suhu keing diukur pada 4 titik
tersebut pada 3 gradien ketinggian setiap titiknya. Gradien ketinggiannya adalah 0,1 m; 1,1 m; dan 1,7 m.
8. Suhu bola globe adalah suhu yang ditunjukkan oleh termometer bola yang
berada di sekeliling mesin sterilisasi botol baik kiri, kanan, belakang dan depan dengan jarak 30 cm dari mesin tersebut. Suhu bola diukur pada 4 titik
tersebut pada 3 gradien ketinggian setiap titiknya. Gradien ketinggiannya adalah 0,1 m; 1,1 m; dan 1,7 m.
9. ISBB Indeks Suhu Bola Basah adalah parameter untuk menilai tingkat iklim
kerja yang merupakan hasil perhitungan antara suhu basah, suhu kering, dan suhu bola.
10. HSI Heat Stress Index adalah perbandingan kebutuhan pendinginan
evaporasi untuk menjaga keseimbangan panas terhadap pendinginan evaporasi maksimum dari kondisi lingkungan fisik yang digunakan.
4.8. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang dilakukan adalah menghitung suhu kondisi kerja dengan metode Indeks Suhu Bola Basah ISBB dan Heat Stress Index
HSI, kemudian melakukan usulan perbaikan lingkungan kerja. Blok diagram rancangan penelitian dapat dilihat pada blok diagram pada Gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Studi Pendahuluan Penelitian awal mengenai
masalah paparan panas di stasiun sterilisasi botol di pabrik
PT.Pabrik Es Siantar Sarsaparilla
Studi Literatur
1. Teori Buku - Kondisi Lingkungan
Termal - Heat Stress Index HSI
2. Referensi Jurnal Penelitian 3. Langkah-langkah
penyelesaian
Identifikasi Masalah Awal
Paparan panas yang terjadi di stasiun sterilisasi dan pengangkatan botol sehingga menyebabkan iklim kerja melebihi NAB yang membuat operator
merasakan ketidaknyamanan saat bekerja
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
1. Perhitungan ISBB 2. Perhitungan HSI
Analisis Pemecahan Masalah Kesimpulan dan Saran
Data Primer
1. Suhu basah 2. Suhu kering
3. Suhu bola 4. Metabolic rate
5. Insulasi pakaian Iclo 6.Temperatur udara ta
7. Temperatur radian tr 8 Kecepatan udara v
9. Kelembaban relatif Rh 10. Hasil kuesioner termal
Data Sekunder
1. Jumlah pekerja 2. Jam Kerja
3. Informasi lain dari perusahaan
MULAI
SELESAI
Gambar 4.2. Blok Diagram Prosedur Penelitian
Universitas Sumatera Utara
4.9. Pengumpulan Data
4.9.1. Sumber Data
Berdasarkan cara memperolehnya maka sumber data yang digunakan: 1.
Data Primer Data yang diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu meliputi:
Data pengukuran termal yaitu suhu basah, suhu kering, suhu bola, temperatur udara, temperatur radian, kecepatan udara, dan kelembaban relatif, serta data
psikologi operator, berupa data hasil kuesioner yang berisi tentang sensasi termal, kondisi aliran udara, dan kondisi termal yang dirasakan.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan atau karyawan untuk mendapatkan informasi-informasi dan data yang berhubungan dengan
penelitian, seperti struktur organisasi, jam kerja operator, jumlah operator dan sebagainya.
4.9.2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Multifunction Evironment Meter 4 in 1, yang berfungsi untuk mengukur
temperatur, kelembaban udara, intensitas cahaya, dan kebisingan.
Gambar 4.3. Multifunction Evironment Meter 4 in 1
Universitas Sumatera Utara
2. Black Globe Thermometer, yang berfungsi untuk mengukur suhu basah, suhu kering, dan suhu bola.
Gambar 4.4. Black Globe Thermometer
3. Anemometer, yang berfungsi untuk mengukur kecepatan udara.
Gambar 4.5. Anemometer
4.9.3 Instalasi Pengukuran
Pengukuran untuk memperoleh data termal, harus mengikuti standar dan ketentuan yang ada. Titik pengukuran pada penelitian ini diambil mengikuti
ASHRAE standard 55 2003 suatu titik pengukuran harus mengikuti syarat- syarat berikut:
1. Titik tersebut berada di area kerja operator dan operator cukup lama
menghabiskan waktunya dititik tersebut. 2.
Terdapat informasi dan laporan operator, terkait dengan ketidaknyamanan yang
Universitas Sumatera Utara
dirasakannya, terutama dalam hal heat stress ketika beraktivitas dititik tersebut. 3.
Titik tersebut diduga secara kualitatif atau penilaian secara profesional profesional judgement bahwa dapat menimbulkan terjadinya heat stress pada
operator. 4.
Mengenai jumlah titik pengukuran, tidak terdapat angka pasti minimal, maksimal, atau range, sehingga jumlah titik pengukuran akan didasarkan pada
kondisi tempat kerja. 5.
Pada umumnya, radius pengukuran berbentuk lingkaran horizontal dan berlaku hingga 5 m disekeliling titik pengukuran.
Standar yang kedua adalah posisi alat ukur, posisi ketinggian alat ukur berdasarkan ASHRAE Standard 55 2003:
Tabel 4.6. Standar Ketinggian Alat Ukur No
Jenis Aktivitas Kerja Ketinggian Alat Ukur m
1 Berdiri
0,1 2
1,1 3
1,7 4
Duduk 0,1
5 0,6
6 1,1
Sumber : ASHARE Standard 55-2003
4.9.4. Populasi
Populasi dari peneltian ini adalah keseluruhan operator pada stasiun sterilisasi botol dan pengangkatan botol yang berjumlah 4 orang di PT. Pabrik Es
Siantar. Dalam pengambilan data, sampel yang digunakan diambil menggunakan teknik total sampling.
Kuesioner termal disebarkan kepada objek yang dijadikan sebagai sumber informasi untuk mengetahui gambaran awal tentang perusahaan. Teknik sampling
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan adalah total sampling yaitu pengambilan data dari keseluruhan populasi. Total populasi dari pekerja di stasiun sterilisasi botol dan pengangkatan
botol sebanyak 4 orang.
4.9.5. Uji Statistik
Uji statistik yang dilakukan adalah analisis regresi dan korelasi untuk melihat hubungan antar parameter faktor kenyamanan termal lingkungan kerja
4.10. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran diolah secara kuantitafif agar diperoleh gambaran data yang representatif untuk mendukung penyelesaian
permasalahan paparan panas pada stasiun sterilisasi botol dan pengangkatan botol di PT. Pabrik Es Siantar.
Data yang telah diperoleh melalui hasil pengamatan diolah sesuai dengan teknik pengolahan data yang digunakan.
1. Penilaian ISBB Indeks Suhu Bola Basah untuk menentukan iklim kerja rata- rata di stasiun sterilisasi botol dan pengangkatan botol.
2. Penilaian HSI Heat Stress Index dari operator yang bekerja di stasiun sterilisasi dan pengangkatan botol.
Langkah-langkah pengolahan data dapat digambarkan sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Suhu Basah
Suhu Globe Perhitungan
ISBB
Kelembaban Relatif Rh
Kecepatan Udara v
Temperatur Udara t
a
Temperatur Kulit tsk
Metabolic Rate Insulasi Pakaian
I
clo
Heat Stress Index HSI
Evaluasi
Berat badan Tinggi badan
Dubois Area Evaluasi
Sesuai standar?
Terlalu besar? Ya
Tidak Tidak diperlukan perbaikan
lingkungan kerja Usulan perbaikan
lingkungan kerja untuk mendukung kenyamanan
termal operator Ya
Tidak diperlukan perbaikan lingkungan kerja
Tidak
Sumber : Neville Stanton, Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods
Gambar 4.12. Prosedur Pengolahan Data
4.11. Analisa Data