Analisis Korelasi Kondisi Termal Terhadap ISBB Analisis Fisiologi Pekerja Analisis ISBB Indeks Suhu Bola Basah Analisis Heat Stress Index

6.1.1.1. Analisis Pengaruh Temperatur Udara Terhadap Heat Stress Index

Hasil perhitungan regresi dan korelasi pengaruh temperatur udara terhadap HSI dengan persamaan y = -1518,6 + 45,48 x dengan nilai koefisien korelasi r = +0,985. Hal ini mengindikasikan semakin tinggi temperatur udara maka semakin tinggi pula nilai HSI yang diperoleh.

6.1.1.2. Analisis Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap Heat Stress Index

Hasil perhitungan regresi dan korelasi pengaruh kecepatan angin terhadap HSI dengan persamaan y = 108,71 – 116,91 x dengan nilai koefisien korelasi r = -0,982. Hal ini mengindikasikan semakin tinggi kecepatan angin maka semakin rendah nilai HSI yang diperoleh.

6.1.1.3. Analisis Pengaruh Kelembaban Udara Terhadap Heat Stress Index

Hasil perhitungan regresi dan korelasi pengaruh kelembaban udara terhadap HSI dengan persamaan y = -62,561 + 2,05 x dengan nilai koefisien korelasi r = +0,930. Hal ini mengindikasikan semakin tinggi kelembaban udara maka semakin tinggi pula nilai HSI yang diperoleh.

6.1.2. Analisis Korelasi Kondisi Termal Terhadap ISBB

Hasil perhitungan regresi dan korelasi dari tiap variabel termal terhadap nilai ISBB diperoleh bahwa variabel temperatur basah memiliki nilai korelasi sebesar +0,997 dan variabel temperatur globe memiliki nilai korelasi sebesar +0,988 yang berarti keduanya berpengaruh positif sangat kuat terhadap ISBB. Universitas Sumatera Utara

6.1.3. Analisis Fisiologi Pekerja

Diketahui bahwa kondisi suhu di dekat mesin serilisasi botol bergerak dengan gradient positif, yaitu dari netral -0,25 menjadi sedikit hangat 0,75.

6.1.4. Analisis ISBB Indeks Suhu Bola Basah

Nilai ISBB Indeks Suhu Bola Basah sangat tergantung pada suhu bola basah dan suhu globe. Semakin besar nilai kedua suhu tersebut, maka semakin tinggi pula nilai ISBB yang akan dihasilkan.

6.1.5. Analisis Heat Stress Index

Nilai HSI dan gejalanya dapat dilihat pada Tabel 6.4. Tabel 6.4. Nilai Heat Stress Index HSI dan Gejalanya HSI Efek Paparan Dampak pada Pekerjaan -20 Tekanan dingin ringan Pemulihan dari paparan panas Tidak ada tekanan suhu Tidak ada 10 – 30 Tekanan panas ringan hingga sedang Berdampak kecil pada pekerjaan fisik; kemungkinan gangguan keterampilan kerja 40 – 60 Tekanan panas berat Ancaman kesehatan bagi pekerja yang kurang sehat; diperlukan aklimatisasi 70 – 90 Tekanan panas sangat berat Tekanan panas yang sangat menganggu dan berbahaya untuk kesehatan. Pekerja memerlukan asupan air dan garam yang cukup 100 Tekanan panas harian maksimum Hanya ditoleransi oleh pekerja masih muda yang fit, telah diaklimatisasi 100 Waktu paparan terbatas ditoleransi Suhu inti tubuh meningkat Universitas Sumatera Utara

6.2. Evaluasi

6.2.1. Evaluasi Kondisi Termal di Tempat Kerja

Kondisi termal aktual rata-rata di dalam ruangan sterilisasi botol adalah temperatur ruangan 35,2 o C , kecepatan angin 0,24 ms, kelembaban udara 70,2, temperatur basah 29,7 o C, temperatur globe 35 o C. Gambar selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 6.1. yang digambar dengan menggunakan software Autocad. Gambar 6.1. Tampak 3D Ruangan Aktual

6.2.2. Evaluasi Sistem Ventilasi Ruangan

Fasilitas kerja sistem ventilasi yang akan dibahas dalam hal ini adalah perancangan turbin ventilator dan lubang bukaan ventilasi. Cara kerja turbin ventilator adalah akan berputar dengan hembusan angin.dan juga mampu menahan angin berkecepatan tinggi. Universitas Sumatera Utara