secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk menentukan komposisi unsur suatu permukaan sampel diperlukan integrasi dengan SEM, alat ini disebut EDX Energy
Dispersive X-ray Spectroscopy Triwobowo, 2011.
2.17 Mikroskop Optik
Cara kerja dari mikroskop optik adalah dari cahaya lampu yang dibiaskan oleh lensa kondenser, setelah melewati lensa kondenser sinar mengenai spesimen dan
diteruskan oleh lensa objektif. Lensa objektif ini merupakan bagian yang paling penting dari mikroskop karena dari lensa ini dapat diketahui perbesaran yang
dilakukan mikroskop. Sinar yang diteruskan oleh lensa objektif ditangkap oleh lensa okuler dan diteruskan pada mata atau kamera.
Mikroskop optik mempunyai bagian-bagian seperti bagan dibawah ini:
a b
Gambar 2.16 a Skema Mikroskop Optik, b Contoh mikroskop optik
2.18 Charge Discharge Baterai Lithium-Ion
Baterai lithium sekunder memiliki pola pengisian yang agak berbeda dengan baterai lainnya. Diperlukan charger dengan profil I-V yang memenuhi karakteristik sebagai
sumber arus dan sekaligus diakhir tahap pengisian berkarakteristik sebagai sebuah
Universitas Sumatera Utara
sumber tegangan. Besar bebanarus yang dialirkan pada baterai coin cell sebesar 0,005 mA dan range potensialnya sebesar 3,5-4 V. Gambar 3.1 menunjukkan profil I-
V pengisian baterai lithium ion rechargeable.
Gambar 2.17 Profil tegangan yang harus dipenuhi selama mengisi ulang sebuah baterai lithium
Terdiri dari 3 tahapan. Stage 1 baterai diisi dengan sumber arus tetap, stage 2-3 dengan sumber tegangan tetap. Untuk mendapatkan performasi sebuah baterai maka
diperlukan pengujian chargedischarge sehingga akan didapatkan besar kapasitas sel baterai. Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan membuat sistem pengujian
charging dan discharging. Gambar 3.7 memperlihatkan desain skematik rangkaian elektronik pengujian sel baterai. Data selama pengujian sel direkam dengan picologer
ADC20 yang memiliki kemampuan merekam hingga 50 ms yang terdiri dari 8 channel input. Multitimer dibuat sebagai pengatur waktu switch antara charge-
discharge.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.18 Gambaran skema konfigurasi elektronik pengujian karakterisasi chargedischarge sel baterai
Pengaturan waktu T1 dilakukan untuk waktu charging, T2 untuk mengatur waktu discharging dan T untuk mengatur waktu jeda antara charging dan discharging.
Pengaturan T diperlukan untuk mengamati tegangan baterai Vocv. Data pengukuran dapat direkam setiap 50-500 ms. Subhan, 2011.
Perhitungan kapasitas dilakukan dengan program excel sederhana. Data pengamatan yang dihasilkan adalah rekaman
waktu t ms , arus i mA , tegangan V volt. Dari setiap data waktu t, arus i, dan tegangan v dapat dihitung nilai kapasitas sel baterai. Kapasitas merupakan
jumlah total dari perkalian arus i dan waktu s, memenuhi . persamaan berikut : �
�
= ∑ ∆�
�
. �
� �
�
; dengan, j = detik ke − 1,2,3, … , terakhir
2.2 Dan kapasitas total dihitung berdasarkan persamaan:
�
�����
= ∑ �
�
2.3
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang