Proses Interkalasi Material Katoda

dari anoda ke katoda melalui elektrolit, elektron mengalir dari anoda ke katoda dan arus mengalir dari katoda ke anoda. Reaksi kimia dari proses charging dan discharging dapat dituliskan sebagai berikut: Reaksi kimia pada proses charging: Elektroda positif + : LiMn y O z nLi +1 + Li x-n Mn y O z + ne Elektroda negatif - : nLi -1 +1 + C + ne -1 Li n Reaksi Keseluruhan : LiMn C y O z + C Li x-n Mn y O z + Li n C Elektroda positif + : nLi Reaksi kimia pada proses discharging: +1 + Li x-n Mn y O z + ne -1 LiMn y O Elektroda negatif - : Li z n C nLi +1 + C + ne Reaksi Keseluruhan : Li -1 x-n Mn y O z + Li n C LiMn y O z + C

2.6 Proses Interkalasi

Sel baterai litium mempunyai tiga komponen penting yaitu katoda, anoda, dan elektrolit. Baterai litium bekerja menurut fenomena interkalasi, dimana litium ion yang bergerak sebagai penghantar dapat melakukan migrasi perpindahan dari katoda melewati elektrolit ke anoda tanpa terjadi perubahan struktur kristal dari bahan katoda ke anoda. Interkalasi merupakan proses pelepasan ion lithium dari tempatnya di struktur kristal suatu bahan elektroda dan pemasukan ion lithium pada tempatnya di struktur kirstal bahan elektroda yang lain. Proses terjadinya interkalasi dapat digambarkan dalam Gambar 2.7. Gambar 2.7 Proses interkalasi dalam beberapa fase Sehingga keunggulan bahan anoda dan katoda terletak pada stabilitas kristal dalam proses interkalasi. Sehingga bahan elektroda harus mempunyai tempat bagi Universitas Sumatera Utara perpindahan ion lithium yang sering disebut host. Oleh karena itu bahan elektroda harus mempunyai struktur host. Pada umumnya bahan mempunyai tiga kategori model dalam melakukan interkalasi yang bergantung pada bentuk host strukturnya, yaitu interkalasi dalam satu dimensi, dua dimensi dan tiga dimensi, seperti tergambar di Gambar 2.8. Lithium mangan oksida mempunyai host interkalasi dalam tiga dimensi Prihandoko, 2008. Gambar 2.8 Tiga model host dari bahan katoda dan anoda

2.7 Material Katoda

Material katoda harus memenuhi karakter sebagai bahan yang mempunyai host agar proses interkalasi bias berlangsung dengan baik. Ada banyak bahan katoda yang sudah diteliti. Baterai lithium rechargeable di pasaran menggunakan bahan katoda anatara lain dari jenis lithium nikel oksida, lithium kobalt oksida, dan lithium mangan oksida. Adapun perbandingan antara bahan penyusun sebuah katoda baterai dilihat dari asspek ekologi dan ekonomi dapat dilihat dibawah ini. Katoda: - Mn 2 O 4 - NiO spinel Murah, tidak beracun, rapat energi tinggi 2 - CoO layered Mahal, beracun, rapat energi rendah 2 - Rutile layered Murah, tidak beracun, rapat energi rendah layered Mahal, beracun, rapat energi rendah - Anatase layered Murah, tidak beracun, rapat energi rendah - V 2 O 5 Bahan mangan oksida Mn layered Beracun 2 O 4 merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan penyusun katoda baterai lithium LiMn 2 O 4 karena murah, ramah Universitas Sumatera Utara lingkungan, serta rapat energi yang tinggi. Selain itu lithium mangan oksida mempunyai host dalam tiga dimensi, sehingga arah kristal yang bersinggungan antar butir tidak banyak mempengaruhi Najmuddin, 2005.

2.8 Metalik Lithium