Kesimpulan Saran Baterai Pengaruh Komposisi Dan Ketebalan Katoda LiMn2O4 (Lithium Mangan Oksida) Pada Kapasitas Baterai Ion Lithium

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari seluruh kegiatan penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan yaitu: 1. Mikrostruktur dari lembaran katoda LiMn 2 O 4 yang didapatkan adalah pada komposi 85:10:5, semakin besar ketebalan yang digunakan maka partikel yang mengalami aglomerasi oleh LiMn 2 O 4 dan graphite semakin banyak dan tersebar merata sedangkan pada komposisi 90:7:3 pada ketebalan 150 µm, partikel yang mengalami aglomerasi lebih sedikit dibandingkan pada ketebalan 100 µm dan 300 µm. 2. Kapasitas discharge baterai yang didapatkan yaitu pada komposisi 85:10:5 untuk ketebalan 100 µm, 150 µm, 300 µm yaitu 1,31 mAhgr, 0,47 mAhgr, dan 0,37 mAhgr. Dapat dilihat bahwa semakin tebal lembaran katoda LiMn 2 O 4 maka kapasitas discharge baterainya semakin menurun sedangkan pada komposisi 90:7:3, kapasitas discharge baterai yang diperoleh pada ketebalan 100 µm, 150 µm, 300 µm yaitu 0,91 mAhgr, 0,93 mAhgr, 0,31 mAhgr. Pada komposisi ini kapasitas discharge baterai meningkat pada ketebalan 150 µm dan jika ditambahkan lagi ketebalannya maka kapasitasnya menjadi menurun.

5.2 Saran

1. Sebaiknya diuji viskositas lumpur slurry agar diketahui kekentalannya sudah bagus atau belum. 2. Sebaiknya perlu diperhatikan lagi komposisi yang digunakan, waktu mixing, temperatur mixing, dan kecepatan mixing-nya agar lumpur slurry yang dihasilkan homogen. 3. Sebaiknya bahan LiMn 2 O 4 yang digunakan memiliki kemurnian yang tinggi agar performa baterai yang dihasilkan bagus. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Baterai

Baterai didefenisikan sebagai suatu alat yang dapat mengubah langsung energi kimia menjadi energi listrik melalui proses elektrokimia. Pengertian baterai yang saat ini umum digunakan sesungguhnya mencakup satu atau beberapa sel baterai yang digabungkan secara seri atau paralel sesuai dengan tegangan dan kapasitas listrik yang diinginkan. Sel baterai adalah unit terkecil dari suatu sistem proses elektrokimia yang terdiri dari elektroda, elektrolit, separator, wadah terminal current collector Triwibowo, 2011. Listrik yang dihasilkan oleh sebuah baterai muncul akibat adanya perbedaan potensial energi listrik kedua buah elektrodanya. Perbedaan potensial ini dikenal dengan potensial sel atau gaya gerak listrik ggl. Komponen terpenting dari sel baterai yaitu: 1. Anoda Elektroda negatif yaitu elektroda yang melepaskan elektron ke rangkaian luar serta mengalami proses oksidasi pada proses elektrokimia berlangsung. 2. Katoda Elektroda positif yaitu elektroda yang menerima elektron dari rangkaian luar serta mengalami proses reduksi pada proses elektrokimia berlangsung. 3. Elektrolit adalah zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik Chang, 1998. Sebuah elektrolit yang cocok harus memiliki konduktivitas ionik yang baik, stabilitas kimia tinggi, biaya murah dan menjamin keselamatan Priyono, 2013. Elektrolit berfungsi sebagai penghantar ion litium dari anoda ke katoda dan begitu pula sebaliknya. Pergerakan elektron dalam elektrolit dan diantara elektroda akan menghasilkan arus listrik. Universitas Sumatera Utara 4. Separator adalah material berpori yang diletakkan diantara anoda dan katoda, yang dapat mencegah terjadinya gesekan antara kedua elektroda tersebut yang dapat menyebabkan arus pendek Cathode Lead Cathode Cover Safety Vent Separator PTC Gasket Insulator Insulator Center Pin Anode Anode Lead Cathode Anode Container Gambar 2.1 Struktur sebuah sel baterai http:files.tested.comupload0516904- lithium-ion-separator.gif, diakses tanggal 20 April 2015.

2.2 Sejarah Baterai