5.2.2. Sikap Ibu Ibu Pramenopause Dalam Menghadapi Perubahan Pada Masa Menopause
Tingkat penilaian sikap meliputi dua kategori yaitu positif menerima artinya responden mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan dan negatif
tidak menerima artinya responden tidak mau, menjauh, menghindar, dan membenci stimulus yang diberikan Wawan dkk, 2010. Berdasarkan dari hasil
penelitian dan tabel yang telah tertera diatas dapat dilihat sikap ibu pra menopause dalam menghadapi perubahan pada masa menopause positif menerima sebanyak
93 orang 95.9, sedangkan negatif tidak menerima sebanyak 4 orang 4.1, dari tabel ini dapat kita simpulkan bahwa sikap ibu pramenopause mayoritas
positif menerima dengan frekuensi 93 orang 95.9. Kasnoharjo, 1998 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku positif adalah
tingkat pendidikan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data sikap bahwa 93 orang 95.9
memiliki sikap positif dan 4 orang 4.1 yang bersifat negatif. Dari hasil data diatas dapat kita simpulkan bahwa sikap ibu pramenopause dalam menghadapi
perubahan pada masa menopause positif dengan kata lain bahwa responden menerima perubahan-perubahan pada masa menopause. Penelitian ini sesuai
dengan teori Baron dan Byrne juga Myers dan Gerungan menyatakan bahwa ada 3 komponen kognitif komponen perceptual, yaitu komponen yang berkaitan
dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mepersepsi terhadap sikap, komponen afektif
komponen emosional, yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan negatif, komponen konatif komponen
perilaku, atau action component, yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan
intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap Wawan dkk, 2010. Penelitian
Oedojo Soedirham dkk 1 April 2008 mengatakankepercayaan di masyarakat sebagian besar responden 31 orang; 77,5 mengatakan bahwa tidak ada
kepercayaan tertentu tentang menopause. Menopause dianggap sesuatu yang wajar sebagai kodrat bagi wanita. Masyarakat memandang bahwa menopause
adalah proses menuju tua, tanda-tanda uzur yang harus dihadapi dan tak perlu ditakuti. Dari hasil penelitian Meilina Estiani Juli 2015 terlihat bahwa responden
yang memiliki pengetahuan baik ,lebih banyak bersikap positif dalam menghadapi masa menopause, sikap positif wanita pramenopause yang memiliki pengetahuan
baik dapat mengantarkan wanita pramenopause untuk lebih siap dan menerima adanya perubahan fisik maupun psikologis dan tidak menganggap bahwa proses
penuaan merupakan hal yang harus dihindari. Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan system kepercayaan
tidaklah mengherankan jika kalau pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap Wawan dkk, 2010. Wanita Indonesia yang mayoritas adalah muslimah,
umumnya dapat menerima menopause dengan baik.Masalah yang dihadapi tidak hanya pada wanita menopause tetapi juga dialami oleh wanita premenopause
dimana tanggapan masyarakat tentang menopause akhir-akhir ini semakin meningkat Prawirohardjo, 2005. Menurut Budaya berpengaruh sangat besar
Universitas Sumatera Utara
terhadap cara wanita menanggapi proses berhentinya haid. Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap
masalah.Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat
asuhannya Wawan dkk, 2010.
5.2.3. Hubungan