4.2 Pembahasan
Dari grafik 4.1 Hubungan antara kadar karbon aktif yang ditambahkan dan waktu terhadap berat jenis, terlihat bahwa dengan bertambahnya berat karbon aktif yang
dicampurkan maka berat jenis cenderung turun. Menurut ketaren 1986, keuntungan penggunaan arang aktif sebagai adsorben pada minyak adalah karena
arang aktif lebih efektif sebagai adsorben. Penggunaan karbon aktif yang lebih banyak sebagai campuran adsorben akan meningkatkan efektivitas adsorbsi.
Disamping itu, waktu adsorbsi yang lebih lama akan menaikkan efektivitas adsorbsi sehinggan berat jenis menurun.
Dari grafik 4.2 Hubungan antara kadar karbon aktif yang ditambahkan dan waktu terhadap berat kadar air, terlihat bahwa dengan bertambahnya berat karbon
aktif yang dicampurkan maka kadar air cenderung turun. Alinda F. Rosita dan Wenti A. Widasari, 2008 dalam penelitiannya menyatakan bahwa karbon aktif
akan menyerap air dalam minyak dan seiring penambahan jumlah karbon aktif, maka semakin banyak air yang diserap. Waktu adsorbsi yang lebih lama juga
meningkatkan penyerapan air oleh karbon aktif sehingga kadar air menurun.
Dari grafik 4.3 Hubungan antara kadar karbon aktif yang ditambahkan dan waktu kontak terhadap kadar asam lemak bebas, terlihat bahwa dengan
bertambahnya berat karbon aktif yang dicampurkan maka maka kandungan asam lemak bebas yang dihasilkan semakin rendah. Fransiswa Ginting, 2011 dalam
penelitiannya mengatakan hal ini disebabkan karen komposisi arang aktif yang sebagian besar terdiri dari unsur karbon bebas yang mudah berikatan dengan asam
lemak bebas sehingga asam lemak bebas di dalam minyak dapat berkurang.
Universitas Sumatera Utara
Dari grafik 4.4 Hubungan antara kadar karbon aktif yang ditambahkan dan waktu kontak terhadap bilangan peroksida, terlihat bahwa dengan bertambahnya
berat karbon aktif yang dicampurkan maka kandungan bilangan peroksida yang dihasilkan semakin rendah. Penggunaan arang aktif sebagai adsorben dalam
jumlah konsentrasi yang semakin meningkat, dihasilkan minyak goreng dengan bilangan peroksida semakin baik. Seperti Windy Utari, 2013 dalam
penelitiannya mengatakan penambahan karbon aktif sebagai adsorben pada minyak goreng bekas mampu menyerap bilangan peroksida. Karbon aktif sebagai
adsorben hanya bersifat menyerap, tidak terdekomposisi atau berekasi setelah digunakan. Hal sama juga dikatakan Nordin. M.F.N, 2012 dalam penelitiannnya
mengatakan bahwa lama waktu yang digunakan mempengaruhi tingkat penurunan nilai bilangan peroksida. Dimana bahwa semakin lama waktu kontak yang
digunakan maka nilai bilangan peroksida pada pemurnian minyak goreng semakin menurun.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN