LAMPIRAN C PERHITUNGAN DATA PENGUJIAN
1. Menghitung berat jenis minyak No
Massa Arang
aktif gr
Waktu Menit
Massa piknometer
kosong Massa
piknometer kosong +
aquades Massa
piknometer kosong +
sampel Berat
jenis
1
5 40
11,788 16,650
16,223 0,912
60 11,788
16,650 16,209
0,909 80
11,788 16,650
16,191 0,906
2
10 40
11,788 16,650
16,185 0,904
60 11.788
16,650 16,182
0,903 80
11,788 16,650
16,176 0,902
3
15 40
11,788 16,650
16,168 0,901
60 11,788
16,650 16,167
0,900 80
11,788 16,650
16,166 0,900
Persamaan yang digunakan untuk menghitung berat jenis minyak yaitu : =
− −
Dimana, m
= berat piknometer kosong = berat piknometer kosong + aquades
= berat piknometer kosong + minyak
Sampel I waktu 40 menit dan massa arang aktif 5 gram
= 16,223 − 11,788
16,650 − 11,788 = 0,912
Universitas Sumatera Utara
2. Menghitung kadar air pada minyak No
Massa Arang aktif gr
Waktu menit Kadar air
1
5 40
0,350 60
0,300 80
0,280
2
10 40
0,210 60
0,170 80
0,120
3
15 40
0,090 60
0,082 80
0,070
Persamaan yang digunakan untuk menghitung kadar air pada minyak : =
− ℎ
100
Sampel I waktu 40 menit dan massa arang aktif 5 gram =
5 − 4,9825 5
100 = 0,350
Universitas Sumatera Utara
3. Menghitung kadar asam lemak bebas No
Massa arang
aktif gr Waktu
menit Massa
sampel gr Volume
Na
2
S
2
O
3
ml Bilangan
Peroksida meqkg
1
5 40
5 0,75
15,000 60
5 0,65
13,000 80
5 0,6
12,000
2
10 40
5 0,55
11,000 60
5 0,5
10,000 80
5 0,4
8,000
3
15 40
5 0,3
6,000 60
5 0,25
5,000 80
5 0,2
4,000
Persamaan yang digunakan untuk menghitung kadar asam lemak bebas : =
1000 100
Dimana, ml NaOH
: Volume titran NaOH N NaOH
: Normalitas larutan NaOH molL BM
: Berat Molekul asam lemak 256 gmol
Sampel I =
15 0,05
256 5
1000 100
= 3,840
Universitas Sumatera Utara
4. Menghitung bilangan peroksida No
Massa arang
aktif gr
Waktu menit
Massa sampel
gr Volume
NaOH ml
Kadar asam
lemak bebas
1
5 40
5 15,0
3,840 60
5 13,4
3,430 80
5 11,6
2,969
2
10 40
5 10,4
2,662 60
5 9,0
2,304 80
5 6,0
1,536
3
15 40
5 5,4
1,382 60
5 3,5
0,896 80
5 2,8
0,716
Persamaan yang digunakan untuk menghitung bilangan peroksida : =
1000 Dimana,
ml Na
2
S
2
O
3
: volume titran Na
2
S
2
O
3
N Na
2
S
2
O
3 :
Normalitas Larutan Na
2
S
2
O
3
Sampel I =
0,75 0,1
1000 5
= 15,000 meqgr
Universitas Sumatera Utara
46
DAFTAR PUSTAKA
Alinda F. Rosita Dan Wenti A. Widasari. 2008. Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas Dari KFC Dengan Mengggunakan Adsorben Karbon Aktif.
Makalah Seminar. Semarang. Universitas Diponegoro.
Ando,J. 1982. Hasil Destilasi Kering Jenis Kayu Indonesia. Laporan BPHHFPRI. No. 161.
Bhattacharya, Sajilata, Tiwari Singhal, 2008. Regeneration of thermally polymerized
frying oils with adsorbents . Journal of food chemistry, 110,
562-570.
Doerner, Max, 1984. The Materials of the Artist and Their Use in Painting: With Notes on the Techniques of the Old Masters
, Revised Edition. Harcourt. ISBN 0-15657716-X.
Fransiswa Ginting, 2011. Pemurnian Minyak Jelantah Dengan Menggunakan Zeolit Aktif Dan Arang Aktif. Skripsi. Medan. Universitas Sumatera Utara
Harmin, Nora Dkk. 2012. Pemanfaatan Arang Aktif Dari Serbuk Gergaji Kayu Ulin Untuk Meningkatkan Kualitas Minyak Goreng Bekas. Konversi,
Volume 1 No 1. Universitas Lambung Mangkurat.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak Dan Lemak Pangan. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
Ketaren, S.. 2008. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI Press
Kusnaedi. 2004. Mengolah Air Kotor Menjadi Air Bersih. Niaga Swadaya. Bandung
Universitas Sumatera Utara
Kusnaedi, 2010.Mengolah Air Kotor untuk Air Minuman. Penebar Swadaya, Jakarta
Lestari, Pratiwi Putri. 2010. Pemanfaatan Minyak Goreng Jelantah Pada Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair. Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Nordin. M.F.N. Wannahari. R Reduction of Peroxide Value in Used Palm Cooking Oil Using Bagasse Adsorbent. American International Journal of
Contemporary Research Vol. 2 No. 1; January 2012. Faculty of Agro
Industry Natural Resources Universiti Malaysia Kelantan, Locked bag 36, Pengkalan Chepa 16100 Kota Bharu Kelantan, Malaysia.
http:www.aijcrnet.comjournalsVol_2_No_1_January_201220.pdf
Prihandana, R.R., Hendroko, dan M. Nuramin, 2007. Menghasilkan Biodisiel Murah. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Sinaga, Sartika S. 2008. Pengaruh Penambahan Sari Buah Mengkudu Morinda Citrifolia L
Terhadap Perubahan Bilangan Peroksida, Bilangan Iodin Dan Bilangan Asam Dari Minyak Goreng Bekas. Skripsi. Universitas Sumatera
Utara.
SNI 3741:2002, Minyak Goreng. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional.
Sudarmadji, Slamet. 1989. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian.Yogyakarta: Penerbit Liberty
Susinggih, Wijana, dkk. 2005. Mengolah Minyak Goreng Bekas. Trubus Agrisarana. Surabaya.
Universitas Sumatera Utara
Utari , Windy. 2013.Efektifitas Karbon Aktif Dalam Menurunkan Kadar Bilangan Peroksida Dan Penjernihan Warna Pada Minyak Goreng Bekas. Skripsi.
Medan. Universitas Sumatera Utara. White, P. J. 1991. Methods for measuring changes in deep-fat frying oils. Journal
Food Technology . 45 2 : 75-80.
Wijana, S.Arif, H dan Nur, H. 2005. Tekno Pangan: Mengolah Minyak Goreng Bekas
. Surabaya: Trubus Agrisarana
Winarno, F.G., S. Fardiaz, dan D. Fardiaz, 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno, F.G., 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
22
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Dasar Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara yang dilaksanakan pada bulan januari 2014 sampai
selesai.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanur pengarangan, pipet tetes, hot plate, oven, batang pengaduk, gelas ukur, alu lumpang, timbangan
digital, cawan porselen, botol aquadest, penjepit, tabung erlenmeyer, buret, volume labu takar 500 ml dan lainnya.
3.2.2 Bahan
Bahan – bahan yang digunakan minyak goreng bekas dari warung makan Seafood, Tempurung biji karet yang diperoleh dari Perkebunan Karet Sei
Timbang Deli Desa Batu Lapan-Deli Serdang, asam posfat, kalium iodida, aquades, Na2S
2
O
3
.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Proses pengarangan tempurung biji karet
a. Dicuci tempurung biji karet dengan Aquadest dengan merendam selama 30 menit lalu disaring
b. Dipanaskan tempurung biji karet dalam oven 100
o
C sampai 3 jam c. Diarangkan tempurung biji karet dengan oven pada suhu 300
o
C d. Didinginkan arang tempurung biji karet didalam desikator
e. Dihaluskan arang tempurung biji karet dengan alu lumpang f. Diayak arang tempurung biji karet dengan ayakan 100 mesh
3.3.2 Proses pengaktivan karbon aktif
a. Diaktivasi secara kimia dengan merendam arang tempurung biji karet dengan H
3
PO
4
5 selama 24 jam b. Arang aktif tempurung biji karet dicuci dengan aquades sampai netral
c. Dikeringkan arang tempurung biji karet yang sudah direndam H
3
PO
4
5 didalam oven pada suhu 110
o
C selama 3 jam d. Diaktivasi secara fisika dengan memanaskan arang aktif tempurung biji
karet pada suhu 800
o
C selama 1 jam. e. Diuji kualitas karbon aktif yaitu uji kadar air, kadar abu, kadar zat mudah
menguap, kadar karbon terikat dan daya serap terhadap iodin.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Uji kualitas Karbon aktif
1. Uji kadar air a. Ditimbang 2 gram karbon aktif tempurung biji karet sebagai massa
mula – mula b. Dipanaskan didalam oven pada suhu 110
o
C selama 3 jam c. Didinginkan karbon aktif tempurung biji karet didalam desikator
d. Ditimbang kembali massa tempurung biji karet e. Dihitung banyaknya air yang terkandung dalam karbon aktif
tempurung biji karet
2. Uji kadar abu
a. Ditimbang 2 gram karbon aktif tempurung biji karet sebagai massa mula – mula
b. Dipanaskan didalam tanur pada suhu 750
o
C selama 6 jam c. Didinginkan karbon aktif tempurung biji karet didalam desikator
d. Ditimbang kembali massa karbon aktif tempurung biji karet e. Dihitung banyaknya abu yang terbentuk setelah pembakaran
karbon aktif tempurung biji karet.
3. Uji kadar zat mudah menguap