Morfologi Daun Sirih Merah Kandungan Kimia Daun Sirih Merah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daun Sirih Merah

Piper crocatum atau disebut dengan daun sirih merah yang umum digunakan sebagai tanaman hias di Malaysia yang memiliki sifat obat. Obat tradisional yang berfungsi sebagai antiseptik, antidiabetik, antikanker dan penyakit infeksi. Selain itu juga dapat mengobati hepatitis, stroke, gagal ginjal, hipertensi, kandidiasis dll. 19 Klasifikasi ilmiah dari daun sirih merah adalah : 5 Kingdom : Plantae Division : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Order : Piperales Family : Piperaceae Genus : Piper Spesies : Piper crocatum Ruiz pav

2.1.1 Morfologi Daun Sirih Merah

Sirih merah dideskripsikan sebagai tumbuhan yang merambat dan menjalar di pohon atau di pagar. a. Daun Daunnya tunggal, bentuk daun seperti hati, warna dasar daun hijau pada kedua permukaannya, bagian atas hijau dengan garis-garis merah jambu kemerahan, bagian bawah hijau merah tua keunguan. 20 b. Batang Batangnya bulat berwarna hijau keunguan, berbuku dan beruas dengan jarak buku 5-10 cm. 21 c. Akar Disetiap bukuan batangnya tumbuh akar adventif. 21 Universitas Sumatera Utara Tanaman sirih merah lebih suka tumbuh di tempat teduh. Misalnya dibawah pohon besar yang ridang. Bisa juga tumbuh subur di tempat yang berhawa sejuk, hanya butuh 60-75 persen cahaya matahari. Dengan tumbuh si tempat teduh, daunnya akan melebar. Warna merah keunguannya yang cantik akan segera terlihat bila daunnya dibalik. Batangnya tumbuh gemuk. Namun apabila tumbuh terkena banyak air akar dan batangnya akan membusuk. 21 Gambar 1. Daun Sirih Merah. 22

2.1.2 Kandungan Kimia Daun Sirih Merah

Kandungan kimia daun sirih merah terdiri atas flavonoid, alkaloid, senyawa polifenolat, tanin dan minyak atsiri. 4,5,6,7,8 a. Flavonoid Berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu integritas membran sel bakteri. 5 b. Alkaloid Berfungsi sebagai obat dan aktivator kuat bagi sel imun yang dapat menghancurkan bakteri, virus, jamur dan sel kanker. Alkaloid mempunyai aktifitas antimikroba dengan menghambat esterase, DNA, RNA polymerase, dan respirasi sel serta berperan dalam interkalasi DNA. Sedangkan sebagai antifungal, secara biologi alkaloid menyebabkan kerusakan membran sel. Alkaloid akan berikatan kuat dengan ergosterol membentuk lubang atau saluran sehingga menyebabkan membran sel bocor dan kehilangan beberapa bahan intra sel seperti elektrolit terutama kalium Universitas Sumatera Utara dan molekul-molekul kecil sehingga menyebabkan kerusakan yang tetap pada sel dan kematian sel pada jamur. 6 c. Polifenol Bersifat racun bagi bakteri yang memiliki kelompok oksidasi dapat menghambat aktivitas enzim dan menonaktifkan protein pada sel bakteri. 19,23 d. Tanin Memiliki aktivitas antibakteri, secara garis besar mekanismenya adalah toksisitas tanin dapat merusak membran sel bakteri, senyawa astrigen tanin dapat menginduksi pembentukkan ikatan senyawa kompleks terhadap enzim atau subtrat mikroba dan pembentukan suatu ikatan tanin terhadap ion logam yang dapat menambah daya toksisitas tanin itu sendiri. Tanin juga mempunyai efektif dalam menghambat pertumbuhan atau mematikan Candida albicans. e. Minyak atsiri Berperan sebagai antibakteri dan juga sebagai antifungal. 24

2.1.3 Manfaat Lain dari Daun Sirih Merah