2.5 Landasan Teori
Daun sirih merah Piper crocatum umum digunakan sebagai tanaman hias dan memiliki sifat obat. Beberapa penelitian mengatakan bahwa daun sirih merah
mempunyai aktivitas biologis, salah satunya adalah sebagai antibakteri dan antifungal. Kandungan senyawa kimia dari daun sirih merah terdiri polifenol,
flavonoid, alkaloid, tanin dan minyak atsiri. Dimana senyawa tersebut, senyawa yang aktif sebagai antibakteri dan antifungal. Salah satunya adalah bakteri Staphylococcus
aureus dan jamur Candida albicans. Dimana bakteri dan jamur ini dapat dijumpai
pada Denture stomatitis. Denture stomatitis
merupakan inflamasi yang terjadi pada mukosa pendukung gigitiruan, umum pada palatal rahang atas tetapi dapat juga dijumpai di
rahang bawah. Inflamasi denture stomatitis dibagi menjadi tiga tipe, yaitu eritema pin poin, eritema difus serta hiperplasia papilla. Staphylococcus aureus dan Candida
albicans berperan dalam terjadinya inflamasi.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk kokus
yang tersusun seperti buah anggur. Tumbuh dengan baik pada berbagai media bakteriologi pada kondisi aerobik. Pada lempeng Blood Agar ciri khas
Staphylococcus aureus ditandai dengan koloni yang opaque, lembut dengan
pigmentasi kuning. Staphylococcus aureus pada Mannitol Salt Agar MSA akan
terlihat sebagai pertumbuhan koloni berwarna kuning dikelilingi zona kuning keemasan karena kemampuan memfermentasikan mannitol.
Candida albicans pada rongga mulut ditemukan 60-65 pada kasus
Denture stomatitis . Dapat tumbuh pada suhu 37
o
C dalam kondisi aerob atau anaerob, Candida albicans
mempunyai waktu generasi yang lebih panjang yaitu 248 menit dibandingkan dengan kondisi pertumbuhan aerob yang hanya 98 menit. Candida
albicans ditemukan memiliki tiga bentuk, yaitu ragi, hifa atau pseudohifa sebagai
bentuk intermediat. Beberapa ahli mengelompokkan hifa dan pseudohifa sebagai satu kelompok, sehingga Candida albicans sering disebut sebagai jamur dimorfik.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Teori