3.5.1 Variabel Bebas
Ekstrak daun sirih merah 50, 25, 12,5, dan 6,25
3.5.2 Variabel Tergantung
Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Candida albicans diisolasi dari Denture stomatitis
3.5.3 Variabel Terkendali
Media Mueller Hinton Agar MHA Suhu inkubasi 37
o
C Waktu pembiakan 24 jam pada Staphylococcus aureus dan 48 jam Candida
albicans Teknik pengisolasian dan pengkulturan
Kaliper ukur zona hambat Waktu pengamatan
Asal daun sirih merah Lamanya penyimpanan daun sirih merah
3.5.4 Variabel Tak Terkendali
Frekuensi pasien membersihkan gigitiruan dan melakukan kumur-kumur pada rongga mulut
3.6 Definisi Operasional
Ekstrak daun sirih merah adalah sediaan pekatkental yang diperoleh
dengan mengetraksi zat aktif dari daun sirih merah menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang
diperoleh memenuhi standar baku yang telah ditetapkan
Ekstrak daun sirih merah 50 adalah hasil pelarutan ekstrak daun sirih
merah 500 mg dalam aquabides sebanyak 1 ml
Ekstrak daun sirih merah 25 adalah hasil pelarutan ekstrak daun sirih
merah 250 mg dalam aquabides sebanyak 1 ml
Universitas Sumatera Utara
Ekstrak daun sirih merah 12,5 adalah hasil pelarutan ekstrak daun sirih
merah 125 mg dalam aquabides sebanyak 1 ml
Ekstrak daun sirih merah 6,25 adalah hasil pelarutan ekstrak daun sirih
merah 62,5 mg dalam aquabides sebanyak 1 ml
Denture stomatitis adalah suatu inflamasi yang ditandai dengan adanya
eritema lokal yang kronis pada jaringan yang tertutup gigitiruan. Biasanya terjadi pada bagian palatal rahang atas, namun juga ditemukan pada rahang bawah.
Staphylococcus aureus adalah salah satu bakteri gram positif yang berbentuk
kokus tersusun seperti buah anggur.
Candida albicans adalah salah satu jenis jamur yang berbentuk bulat atau
lonjong dan biasanya berwarna putih dengan permukaan yang halus dan disebut sebagai jamur dimorfik.
Mannitol Salt Agar MSA adalah media selektif yang digunakan untuk
bakteri Staphylococcus aureus
Sabouroud Dextrose Agar SDA adalah media yang umum digunakan untuk
jamur Candida albicans
Zona hambat adalah daerah bebas koloni zona bening yang diukur dengan
menggunakan kaliper.
3.7 Alat dan Bahan Penelitian
3.7.1 Alat
Lemari pengering, timbangan, blender, selang infus, beaker glass, sendok pengaduk, panci, kompor, dry freezer, lemari pendingin, tabung 10 ml, piring petri,
inkubator, ose steril, bunsen, mancis dan kaliper.
3.7.2 Bahan
Daun sirih merah segar berumur ±3bulan, etanol 96, , masker, sarung tangan, kapas steril, kertas saring, aluminium foil, kertas label, gelas plastik, kapas
lidi steril, media Sabaroud Dextrose Agar SDA, Mannitol Salt Agar MSA dan Mueller Hinton Agar
MHA.
Universitas Sumatera Utara
3.8 Prosedur Penelitian 3.8.1 Pengambilan Daun Sirih Merah
Daun sirih merah diambil dari Sumatera. Daun yang digunakan adalah daun yang sudah tua, berumur ± 3 bulan.
3.8.2 Pembuatan Ekstrak Daun Sirih Merah
Langkah-langkah pembuatan ekstrak daun sirih merah sebagai berikut : 1. Daun sirih yang sudah dipetik, dicuci dan dikeringkan serta ditimbang
selama kurang lebih 3 hari di lemari pengering dengan suhu 30 -40
C.
Gambar 5. Daun sirih kering Dokumentasi 2. Setelah itu haluskan dengan blender sehingga menjadi bubuk kering.
Bubuk daun sirih ditimbang. 3. Setelah itu, campur bubuk daun sirih merah dengan pelarutnya etanol
96. 4. Pasang botol perkolasi dan sambungkan selang infus dengan tepat.
Kemudian masukkan kapas ke dalam ujung botol dan padatkan. Diatas kapas diletakkan kertas saring bulat sehingga melapisi bagian dasar botol.
5. Hasil pencampuran bubuk dan etanol dimasukkan ke tabung perkolasi dan tambahkan etanol sehingga memenuhi tabung perkolasi. Tutup tabung dengan
aluminium foil serta kertas dan plastik, biarkan 24 jam.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Proses perkolasi Dokumentasi
6. Setelah 24 jam, atur tetesan pada selang infus agar penarikan ekstrak maksimal yaitu sekitar 20 tetes per menit atau 1 tetes per 3 detik.
7. Tambah etanol secara terus menerus dan tetap dijaga agar tidak kering. Setelah cairan yang menetes berubah warna menjadi bening, hentikan proses
perkolasi karena ekstrak yang ditarik sudah habis. 8. Setelah proses perkolasi selesai, dilakukan proses rotavaporasi yang
bertujuan untuk menguapkan etanol yang terdapat pada larutan. Ambil panci dan masukkan hasil perkolasi kedalam panci tersebut.
9. Kemudian diaduk sampai mengental. Setelah mengental dan volumenya sudah berkurang, pindahkan larutan ke cawan yang lebih kecil agar lebih mudah
diaduk. Cawan dipanaskan diatas beaker glass yang berisi air. 10. Setelah menjadi kental hentikan proses rotavaporasi dan pindahkan ke
suatu wadah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Proses rotapavorasi A pada panci, dan B pada cawan kecil Dokumentasi
11. Ekstrak pada wadah tersebut dimasukkan ke dry freezer agar diperoleh ekstrak dengan kadar etanol yang lebih rendah. Wadah harus dilapisi aluminium foil
agar tidak terjadi degradasi oleh cahaya. 12. Untuk mendapat konsentrasi masing-masing dilarutkan dalam 100 ml
Dimetil Sulfoksida DMSO. Ekstrak daun sirih merah 50 adalah 50 gr100 ml = 0,5 grml, 25 adalah 25 gr100 ml = 0,25 grml, 12,5 adalah 12,5 gr100 ml =
0,125 grml dan 6,25 adalah 0,0625grml.
3.8.3 Isolasi bakteri
a. Pengambilan bakteri dan jamur 1. Pasien diminta untuk puasa selama 3 jam sebelum pengambilan sampel
2. Spesimen diambil dengan cara swab dengan menggunakan kapas lidi steril pada daerah yang terkena Denture stomatitis
3. Pemeriksaan specimen Pemeriksaan langsung : dengan pewarnaan Gram. Identifikasi hasil
pewarnaan Gram Staphylococcus sp dan Candida sp Pemeriksaan tidak langsung dengan penanaman pada media Blood Agar.
Identifikasi Staphylococcus sp dan Candida sp
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Pengambilan suspensi pada Blood Agar
Dokumentasi
b. Pengkulturan bakteri dan Jamur 1. Penanaman bakteri Staphylococcus sp. pada media Mannitol Salt Agar
MSA untuk melihat Staphylococcus aureus dan penanaman Candida sp. pada media Sabaroud Dextrose Agar SDA untuk melihat Candida albicans yang diambil
dengan ose pada media Blood Agar. 2. Inkubasi pada suhu 37
o
C selama 24 jam untuk Staphylococcus aureus sp dan 48 jam untuk Candida sp
Gambar 8. 1 Staphylococcus aureus pada MSA, 2 Candida albicans pada SDA
3.8.4 Pengujian Ekstrak Daun Sirih Merah Terhadap Staphylococcus
aureus dan Candida albicans
Universitas Sumatera Utara
1. Siapkan 16 disk kosong untuk uji Staphylococcus aureus dan 16 disk kosong untuk Candida albicans. Kemudian masukkan ke dalam masing-masing
konsentrasi yang sudah disediakan.
Gambar 10. Proses pengenceran ekstrak daun sirih merah Dokumentasi
2. Sediakan 8 cawan petri yang berisi MHA, 4 petri untuk Staphylococcus aureus
dan 4 petri untuk Candida albicans. 3. kemudian ambil biakan Staphylococcus aureus dan Candida albicans
dengan ose masukkan ke media dan distreakgores. Disk yang telah direndam dengan ekstrak daun sirih merah diletakkan ke media dengan pinset dengan cara
menekankan sedikit ke media MHA.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 11. 1 Uji Staphylococcus aureus, 2 Uji Candida albicans
4. Inkubasi selama 24-48 jam dengan suhu 37
o
C. Amati zona hambat yang terjadi disekitar masing-masing disk. Kemudian dilakukan pengukuran diameter
yang bebas koloni zona bening dengan menggunakan kaliper. 5. Zona hambat diukur sebanyak dua kali yaitu pengukuran diameter secara
vertikal dan horizontal. Kemudian hasilnya ditambahkan dan dibagi dua. Catat hasilnya.
= Diameter horizontal = Diameter vertikal
= Disk
= Zona hambat
Diameter Zona hambat = Diameter horizontal + Diameter vertikal 2
Universitas Sumatera Utara
3.9 Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diproses dan diolah secara komputerisasi. Adapun uji statistik yang digunakan dalam penelitian untuk
mendapatkan nilai daya hambat dari pengulangan perlakuan adalah uji deskriptif yaitu mean dan standar deviasi. Uji statistik T-Test Independen digunakan untuk
mencari perbedaan yang signifikan antara zona hambat dari ekstrak daun sirih merah terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans yang diisolasi dari Denture
Stomatitis . Uji LSD untuk melihat perbedaan masing-masing konsentrasi setiap
percobaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian mengenai ‘‘Zona Hambat Ekstrak Daun Sirih Merah Terhadap Staphylococcus aureus
dan Candida albicans diisolasi dari denture Stomatitis. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biakan Staphylococcus aureus
dan Candida albicans yang diisolasi dari pasien denture stomatitis. Adapun jumlah sampel pada penelitian ini yaitu masing-masing satu biakan. Sampel Staphylococcus
aureus dan Candida albicans dari pasien denture stomatitis yang ada di Medan.
Penderita DS merupakan pengunjung Instalasi Penyakit Mulut RSGMP FKG USU, dan dibawa ke Departemen Biologi Oral FKG USU untuk dilakukan
pengambilan data dengan menggunakan lembar kuesioner. Penderita yang berhasil diambil datanya berjumlah dua orang. Dari lembar kuesioner, diperoleh data
penderita berupa usia kronologis penderita pada penelitian ini adalah 50-70 tahun dengan jenis kelamin perempuan, lama pemakaian gigi tiruan 2-3 tahun, frekuensi
membuka gigi tiruan 1 kali sehari, dan tipe DS yang diderita yaitu Newton’s type II
dan Newton’s type III. Penderita yang memenuhi kriteria dilakukan isolasi pada
daerah yang terkena DS. Hasil isolasi tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi FK USU untuk identifikasi bakteri Staphylococcus aureus dan fungi
Candida albicans .
Identifikasi bakteri dan jamur dilakukan penanaman pada media Blood agar diinkubasi pada inkubator selama 24 jam pada suhu 37
o
C. Sehingga dihasilkan Staphylococcus sp
dan Candida sp. Kemudian Staphylococcus sp ditanam pada media Mannitol Salt Agar MSA untuk melihat Staphylococcus aureus dan Candida
sp ditanam pada media Saboroud Dextrosa Agar SDA kemudian ditanam kemedia
Corn Meal Agar untuk memastikan Candida albicans dilihat dibawah mikroskop.
Hasil penanaman disimpan dalam inkubator selama 24 jam untuk Staphylococcus aureus
dan 48 jam untuk Candida albicans pada suhu 37
o
C.
Universitas Sumatera Utara