2. Newton type II ditandai dengan adanya eritema meliputi seluruh daerah yang ditutupi gigitiruan.
3. Newton type III ditandai dengan adanya hyperplasia pada palatum dan tulang alveolar.
2.3 Staphylococcus aureus
2.3.1 Klasifikasi Ilmiah Staphylococcus aureus
Klasifikasi Staphylococcus aureus menurut Berget dalam Capuccino adalah : Domain
: Bacteria Kingdom
: Procaryota Divisi
: Firmicutes Class
: Bacilli Ordo
: Bacillales Family
: Staphylococcaceae Genus
: Staphylococcus Spesies
: Staphylococcus aureus
2.3.2 Morfologi Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk kokus
dengan diameter 1µm yang tersusun dalam bentuk yang tidak teratur. Kokus gram positif dalam rangkaian seperti buah anggur, pembentukkan rangkaian seperti buah
anggur disebabkan mampu membelah diri dalam banyak dataran.
26
Staphylococcus aureus tumbuh dengan baik pada berbagai media bakteriologi
pada kondisi aerobik. Tumbuh dengan cepat pada temper atur 37
o
C namun pembentukan pigmen yang terbaik adalah pada temperatur kamar 20-35
o
C. Koloni pada media yang padat berbentuk bulat, lembut dan mengkilat. Staphylococcus aureus biasanya membentuk koloni abu-abu hingga
kuning emas. Pada lempeng Blood Agar ciri khas Staphylococcus aureus ditandai dengan koloni yang opaque, lembut dengan pigmentasi kuning.
27
Staphylococcus aureus
pada Mannitol Salt Agar MSA akan terlihat sebagai pertumbuhan koloni
Universitas Sumatera Utara
berwarna kuning dikelilingi zona kuning keemasan karena kemampuan memfermentasikan mannitol.
28
Staphylococcus mengandung polisakarida dan protein yang bersifat antigenic
dan merupakan substansi penting didalam struktur dinding sel. Peptidoglikan merupakan suatu polimer polisakarida yang mengandung subunit-subunit yang
tergabung, merupakan eksoskeleton yang kaku pada dinding sel. Peptidoglikan dirusak oleh asam kuat atau lisozim. Hal tersebut penting dalam patogenesis infeksi,
yaitu merangsang pembentukan interleukin-1 pirogen endogen dan antibodi opsonik, juga dapat menjadi penarik kimia kemotrakan leukosit polimorfonuklear,
mempunyai aktifitas mirip endotoksin dan mengaktifkan komplemen.
28
Gambar 2. Staphylococcus aureus pada pewarnaan Gram positif .
26
Gambar 3. Staphylococcus aureus pada lempeng Blood Agar.
26
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Patogenesis Staphylococcus aureus