4 sangat besar, sementara jenis lain mungkin hanya dapat mentolerir perubahan
yang kecil saja Barus, 2004. Menurut Odum 1993, zona-zona primer sungai dapat dibedakan menjadi
4, yaitu: 1.
Zona litoral Merupakan daerah pinggiran perairan yang masih bersentuhan dengan
daratan. Pada daerah ini terjadi pencampuran sempurna antara berbagai faktor fisik kimiawi perairan. Organisme yang biasanya ditemukan antara lain:
tumbuhan akuatik, berakar atau mengapung, siput, kerang, crustaceae, serangga, amfibi, ikan, perifiton, dan lain-lain.
2. Zona limnetik
Merupakan daerah kolam air yang terbentang antara zona ltoral disatu sisi dan zona litoral disisi lain. Zona ini memiliki berbagai variasi secara fisik, kimia,
maupun kehidupan didalamnya. Organisme yang hidup dan banyak ditemukan didaerah ini antara lain ikan, udang, dan plankton.
3. Zona profundal
Merupakan daerah dasar perairan yang lebih dalam dan menerima sedikit cahaya matahari dibanding daerah litoral dan limnetik. Bagian ini dihuni oleh
sedikit organisme terutama dari organisme bentik karnivor dan detrifor. 4.
Zona sublitoral Merupakan daerah peralihan antara zona litoral dan zona profundal.
Sebagai daerah peralihan zona ini dihuni oleh banyak jenis organisme bentik dan juga organisme temporal yang datang untuk mencari makan.
2.2. Makrozoobenthos
Menurut Barus 2004, semua organisme air yang hidupnya terdapat pada substrat dasar suatu perairan, air yang bersifat sesil melekat maupun vogil bergerak
bebas termasuk dalam kategori bentos. Berdasarkan sifat hidupnya dibedakan antara fitobentos, yaitu organisme bentos yang bersifat tumbuhan dan zoobentos,
yaitu organisme bentos yang bersifat hewan. Kelompok ini masih dibedakan menjadi efifauna, yaitu bentos yang hidupnya diatas substrat dasar perairan dan
infauna, yaitu bentos yang hidupnya terbenam di dalam substrat dasar perairan.
Universitas Sumatera Utara
5 Selanjutnya berdasarkan siklus hidupnya bentos dapat dibagi menjadi holobentos
yaitu kelompok bentos yang bersifat bentos pada fase-fase tertentu dari siklus hidupnya. Berdasarkan ukuran tubuhnya, bentos dapat dibagi menjadi
makrobentos 2 mm, meiobentos 0,2-2 mm dan mikrobentos 0,2 mm. Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan epifauna atau di
dalam substrat dasar perairan infauna Odum, 1993. Menurut Nybakken 1988, organisme infauna dibagi menjadi tiga golongan, yaitu makrozoobentos
berukuran lebih besar dari 1 mm, meiozoobenthos berukuran antara 0,1-1 mm, dan mikrozoobenthos berukuran lebih kecil dari 0,1 mm. Menurut Odum 1971
Bentos sebagai salah satu parameter biologi adalah organisme yang hidup pada substrat dasar perairan epifauna atau didalam substrat infauna. Organisme
infauna biasanya digolongkan menurut ukurannya. Organisme infauna dapat digolongkan menjadi makrobenthos, meiobenthos dan mikrobenthos.
Menurut Lalli dan Parsons 1993, berdasarkan ukuran tubuhnya zoobentos dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1 Makrobenthos, kelompok hewan yang lebih besar dari 1,0 mm. Kelompok ini
adalah hewan bentos yang terbesar, jenis hewan yang termasuk kelompok ini adalah molusca, annelida, crustaceae, beberapa insekta air dan larva dari
diptera, odonata dan lain sebagainya. 2
Mesobenthos, kelompok bentos yang berukuran antara 0,1 mm–1,0 mm. Kelompok ini adalah hewan kecil yang dapat ditemukan di pasir atau lumpur.
Hewan yang termasuk kelompok ini adalah molusca kecil, cacing kecil dan crustaceae kecil.
3 Mikrobenthos, kelompok benthos yang berukuran lebih kecil dari 0,1 mm.
Kelompok ini merupakan hewan yang terkecil. Hewan yang termasuk ke dalamnya adalah protozoa khususnya ciliata.
Benthos adalah organisme yang mendiami dasar perairan dan tinggal di dalam atau pada sedimen dasar perairan. Berdasarkan sifat fisiknya bentos
dibedakan menjadi dua kelompok diantaranya fitobentos yaitu benthos yang bersifat tumbuhan dan zoobentos yaitu organisme bentos yang bersifat hewan
Barus, 2004. Dalam Odum 1994, menyatakan bahwa makrozoobenthos dapat dimasukkan kedalam jenis hewan makroinventebrata. Taksa utama dari kelompok
Universitas Sumatera Utara
6 ini umumnya adalah insekta, moluska, chaetopoda, crustaceae, dan nematoda.
umumnya bentos yang sering dijumpai di suatu perairan adalah dari taksa crustaceae, moluska, insekta, chaetopoda. Bentos tidak saja hanya berperan
sebagai komunitas perairan Barus, 2004.
2.3. Makrozoobenthos Sebagai Indikator Pencemar