32
5.1. Kesimpulan
a. Makrozoobenthos yang diperoleh di Bagian Hulu Sungai Horas Kecamatan
Hatonduhan Kabupaten Simalungun sebanyak 14 genus, 13 famili, 7 ordo, 2 kelas, dan 2 filum. Kepadatan makroozoobenthos tertinggi di stasiun 1 sebesar
34,07indm². Indeks Keanekaragaman H‟ makrozoobenthos berkisar antara 1,75- 2,00 dengan kategori keanekaragaman rendah, indeks keseragaman
berkisar antara 0,84-0,96 dengan kategori keseragaman merata. b.
Kualitas perairan di Bagian Hulu Sungai Horas Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun berdasarkan Family Biotic Index stasiun 1 tidak
tercemar bahan organik, stasiun 2 dan 3 tercemar bahan organik.
5.1 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai studi keanekaragaman makrozoobenthos dan hubungannya dengan faktor fisik-kimia air pada kondisi
musim yang berbeda di Bagian Hulu Sungai Horas Kecamatan Hatonduhan
Kabupaten Simalungun.
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ekosistem Sungai
Ekosistem sungai pada umumnya terbentuk oleh beberapa anak sungai yang menyatu dan membentuk suatu aliran sungai yang besar. Sungai memiliki ciri
khas yang dimulai dari daerah bagian hulu yang biasanya berawal dari dataran tinggi yang hanya berupa parit kecil, aliran deras, aliran dingin, dan pergerakan air
secara turbulen, mempunyai hidrograf aliran dengan puncak-puncak yang tajam sewaktu mendaki rising stage dan menurun fallen stage, gradien hulu sungai
cukup curam dan sangat aktif mengikis air secara turbulen, dasar sungai terdiri dari bebatuan. Semakin jauh ke hilir, sungai tersebut akan menyatu dengan anak-
anak sungai Setiawan, 2008. Sungai merupakan suatu sistem yang dinamis dengan segala aktivitas yang
berlangsung antara komponen-komponen lingkungan yang terdapat didalamnya. Adanya dinamika tersebut akan menyebabkan suatu sungai berada dalam
keseimbangan ekologis sejauh sungai itu tidak menerima bahan-bahan asing dari luar. Pada batas-batas kisaran tertentu pengaruh bahan asing ini masih dapat
ditolerir dan kondisi keseimbangan masih tetap dapat dipertahankan Barus, 2004. Penurunan yang terjadi di suatu sungai akan mempengaruhi biota yang
hidup di dalamnya. Pengaruh yang biasanya seringkali digambarkan oleh perubahan komunitas biota perairan Hafshah et al., 2012.
Kelangsungan hidup organisme dalam suatu ekosistem pada prinsipnya dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan. Secara genetis setiap jenis
organisme sudah mempunyai kisaran toleransi tertentu terhadap perubahan yang terjadi dalam faktor-faktor lingkungan tersebut. Apabila perubahan suatu faktor
lingkungan lebih besar daripada kisaran toleransi yang dapat diterima oleh suatu organisme, maka organisme tersebut tidak dapat bertahan hidup. Kisaran toleransi
dari setiap dari setiap jenis organisme, baik hewan maupun tumbuhan, terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada faktor-faktor lingkungan tidak sama yang
artinya suatu jenis tertentu dapat bertahan hidup meskipun terjadi perubahan yang
Universitas Sumatera Utara
4 sangat besar, sementara jenis lain mungkin hanya dapat mentolerir perubahan
yang kecil saja Barus, 2004. Menurut Odum 1993, zona-zona primer sungai dapat dibedakan menjadi
4, yaitu: 1.
Zona litoral Merupakan daerah pinggiran perairan yang masih bersentuhan dengan
daratan. Pada daerah ini terjadi pencampuran sempurna antara berbagai faktor fisik kimiawi perairan. Organisme yang biasanya ditemukan antara lain:
tumbuhan akuatik, berakar atau mengapung, siput, kerang, crustaceae, serangga, amfibi, ikan, perifiton, dan lain-lain.
2. Zona limnetik
Merupakan daerah kolam air yang terbentang antara zona ltoral disatu sisi dan zona litoral disisi lain. Zona ini memiliki berbagai variasi secara fisik, kimia,
maupun kehidupan didalamnya. Organisme yang hidup dan banyak ditemukan didaerah ini antara lain ikan, udang, dan plankton.
3. Zona profundal
Merupakan daerah dasar perairan yang lebih dalam dan menerima sedikit cahaya matahari dibanding daerah litoral dan limnetik. Bagian ini dihuni oleh
sedikit organisme terutama dari organisme bentik karnivor dan detrifor. 4.
Zona sublitoral Merupakan daerah peralihan antara zona litoral dan zona profundal.
Sebagai daerah peralihan zona ini dihuni oleh banyak jenis organisme bentik dan juga organisme temporal yang datang untuk mencari makan.
2.2. Makrozoobenthos