13
3.3. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pinset,surber net, kertas grafik, botol winkler, tisu gulung, tool box, cool box, pH meter, termometer Hg,
keping sechii, pipet tetes, erlenmeyer 150 ml, split 5 ml, lux meter, GPS Global Positioning System
, camera digital, bola pimpong, tali rafia, lakban, kertas label, botol sampel.Bahan- bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah alkohol
70, aluminium foil, MnSO
4
, KOH-KI, H
2
SO
4
, Na
2
S
2
O
3
, dan amilum.
3.4.Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan adalah Purposive Sampling sebanyak 3 stasiun. Pada masing-masing stasiun dilakukan 15 kali ulangan pengambilan sampel yaitu
5 ulangan pada setiap pinggiran sungai dan 5 ulangan pada bagian tengah sungai. Pengambilan sampel menggunakan surber net yang dilakukan dengan cara
mengeruknya pada substrat dasar perairan. Sampel yang didapat disortir menggunakan metode hand sortir, selanjutnya dibersihkan dengan air dan
dimasukkan ke dalam botol sampel yang berisi alkohol 70 sebagai pengawet dan diberi label. Sampel dibawa ke Laboratorium PSDAL Departemen Biologi
FMIPA USU untuk diidentifikasi dengan menggunakan buku acuan Edmonson 1963 dan Dharma 1998.
3.5. Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan
3.5.1. Suhu
o
C
Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat termometer Hg. Termometer dimasukkan ke badan air dan biarkan beberapa saat lalu dibaca skala
dari termometer tersebut dan dicatat hasil yang tertera pada skala termometer.
3.5.2. Intensitas Cahaya Candela
Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan Lux meter. Lux meter
diletakkan pada setiap stasiun yaitu pada daerah dengan intensitas cahaya maksimum. Biarkan beberapa saat dan dicatat hasil yang tertera pada Lux
meter.
Universitas Sumatera Utara
14
3.5.3. Penetrasi Cahaya m
Pengukuran penetrasi cahaya dilakukan dengan menggunakan keping sechii, caranya dengan memasukkan keping Sechii ke dalam perairan sungai sampai
keping Sechii tersebut tidak kelihatan, kemudian diukur panjang talinya.
3.5.4. pH air
Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter yang dimasukkan ke badan air lalu dibaca nilainya dan dicatat hasil yang tertera pada
skala pH meter.
3.5.5. Kecepatan Arus ms
Diukur dengan menggunakan bola pimpong, yang diletakkan di permukaan perairan kemudian dengan menggunakan stopwatch ditentukan kecepatan hingga
mencapai titik tertentu.
3.5.6. DO Dissolved Oxygen
Pengukuran oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan metode Winkler, yaitu sampel air dimasukkan ke dalam botol Winkler, lalu ditambahkan
masing-masing 1 ml MnSO
4
dan KOH-KI ke dalam botol tersebut dan dihomogenkan. Sampel didiamkan sebentar hingga terbentuk endapan putih,
kemudian ditambahkan 1 ml H
2
SO
4
, dihomogenkan dan didiamkan hingga terbentuk endapan coklat. Sampel diambil 100 ml dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer lalu dititrasi dengan Na
2
S
2
O
3
0,0125 N hingga berwarna kuning pucat, lalu sampel ditetesi amilum sebanyak 5 tetes dan dihomogenkan hingga terbentuk
larutan biru. Kemudian sampel dititrasi menggunakan Na
2
S
2
O
3
0,0125 N hingga terjadi perubahan warna menjadi bening. Dihitung volume Na
2
S
2
O
3
0,0125 N yang terpakai Lampiran 1.
3.5.7. BOD
5
Biochemical Oxygen Demand
Pengukuran BOD5 dilakukan dengan metode Inkubasi. Sampel air yang diambil dari dalam perairan diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20
o
C. Setelah 5
Universitas Sumatera Utara
15 hari diukur kandungan oksigennya dengan menggunakan metode Winkler dimana
nilai BOD
5
didapat dari pengurangan DO awal – DO akhir Lampiran 2.
3.5.8. Kejenuhan Oksigen
Nilai kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Barus 2004:
Kejenuhan O
2
=
O2 [U] �2 �
x 100 Keterangan:
O
2
[U] : Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgL O
2
[t] : Nilai konsentrasi pada tabel Lampiran 3 sesuai besar suhunya.
3.5.9. Jenis dan Kandungan Organik Substrat
Sampel substrat yang diambil dari dasar perairan dibawa ke Laboratorium untuk dianalisis jenis dan kandungan organiknya.
Tabel 1. Alat dan Satuan yang digunakan dalam Pengukuran Faktor Fisika- Kimia dan Biologi Perairan
No. Parameter Fisika-
Kimia Satuan
Alat Tempat
Pengukuran
1. Suhu
°C Termometer air raksa
In-situ 2.
Intensitas cahaya Candela
Lux meter In-situ
3. Penetrasi cahaya
M Keping sechii
In-situ 4.
pH air -
pH meter In-situ
5. Kecepatan arus
ms Stopwatch
In-situ 6.
DO mgL
Winkler Laboratorium
7. BOD
5
mgL InkubasiWinkler
Laboratorium 8.
Kejenuhan Oksigen -
Laboratorium 9.
Jenis dan Kandungan organik substrat
- Laboratorium
Universitas Sumatera Utara
16
3.6. Analisis Data