8
b. Penetrasi Cahaya
Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan. Di samping itu, nilai kecerahan juga sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran,
padatan tersuspensi dan ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Pengukuran kecerahan sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah. Kecerahan
merupakan parameter fisika yang penting karena berkaitan erat dengan aktivitas fotosintesis dari alga dan mikrofita. Makrozoobenthos secara langsung maupun
tidak langsung memerlukan alga dan mikrofita tersebut sebagai sumber makananya Simamora, 2009.
Kekeruhan air disebabkan adanya partikel-partikel debu, liat, fragmen tumbuh-tumbuhan dan plankton dalam air. Keruhnya air menyebabkan penetrasi
cahaya ke dalam air berkurang, sehingga penyebaran organisme berhijau daun memiliki klorofil tidak begitu dalam, karena proses fotosintesis tidak dapat
berlangsung Suin, 2002.
c. pH
Organisme perairan mempunyai kemampuan toleransi yang berbeda dalam pH perairan. Batas toleransi organisme terhadap pH bervariasi dan dipengaruhi
banyak faktor antara lain suhu, oksigen terlarut, alkalinitas, adanya berbagai anion dan kation, jenis dan stadia organisme Pescod, 1973 dalam Retnowati,
2003. Nilai pH air yang normal adalah sekitar netral, yaitu antara 6 sampai 8,
sedangkan pH air yang tercemar, misalnya air limbah buangan, berbeda-beda tergantung pada jenis limbahnya. Air yang masih segar dari pegunungan biasanya
mempunyai pH yang lebih tinggi. Semakin lama pH air akan menurun menuju kondisi asam. Hal ini karena bertambahnya bahan-bahan organik yang
membebaskan CO
2
jika mengalami proses penguraian Kristanto, 2002.
d. Arus
Arus air adalah faktor yang memiliki peranan penting baik pada perairan lotik maupun perairan lenthik. Hal ini berhubungan dengan penyebaran organisma, gas-
gas terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air. Kecepatan aliran air akan
Universitas Sumatera Utara
9 bervariasi secara vertikal. Arus air pada perairan lotik umumnya bersifat turbulen,
yaitu arus air yang bergerak ke segala arah sehingga air akan terdistribusi ke seluruh bagian dari perairan tersebut Barus, 2004.
Kecepatan arus air dari suatu badan air ikut menentukan penyebaran organisme yang hidup di badan air tersebut. Penyebaran plankton, baik fitoplakton
maupun zooplankton, paling ditentukan oleh aliran air. Selain itu, aliran air juga ikut berpengaruh terhadap kelarutan udara dan garam-garam dalam air, sehingga
secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kehidupan organisme air Suin, 2002. Kecepatan arus yang tinggi dapat menyebabkan pencacahan yang tinggi
bagi makrozoobenthos Silaban, 2011. Kecepatan arus air permukaan tidaksama dengan air bagian bawah.
Semakin ke bawah gerakan air biasanya semakin lambat dibandingkan dengan di bagian permukaan. Perbedaan kecpatan arus antar kedalaman menyebabkan
bentuk antara organisme air pada kedalaman yang berbeda tidaklah sama Suin, 2002.
e. DO Dissolved Oxygen