commit to user
lvi
memperoleh manfaat. Jaringan yang terbentuk dalam sebuah klaster akan menentukan bagaimana suatu klaster diorganisir untuk menciptakan inovasi-
inovasi. Klaster yang digerakkan oleh perusahaan inti cenderung memiliki tingkat
kepemilikan yang tinggi. Mereka bekerja lebih independen dan mengandalkan jaringan tenaga kerja internal dalam seluruh proses produksi. Klaster tipe kedua
yaitu klaster yang didominasi oleh banyak perusahaan skala kecil dan menengah akan memiliki tingkat koordinasi yang relatif lebih baik karena antara
perusahaan-perusahaan tersebut akan terjalin kerjasama dalam bentuk asosiasi industri, pertukaran informasi, kerjasama keuangan, dan proses produksi. Klaster
tipe kedua akan mengandalkan jaringan tenaga kerja sosial yang tersedia di lingkuannya. Dengan demikian klaster yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
kecil dan menengah cenderung memiliki tingkat kerjasama yang lebih baik.
c. Pembentukan Klaster Industri
Berdasarkan proses pembentukannya, klaster dibedakan menjadi dua yaitu Visser dalam Puspita, 2010:
1 Klaster yang terbentuk melalui hasil keputusan para pelaku usaha untuk mulai mengoperasikan usahanya dalam satu area klaster. Tujuan dari
keputusan tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan pasif melalui faktor lokasi yang baik. Keuntungan yang didapat antara lain akses dan
kualitas sarana transportasi beserta seluruh fasilitas pendukung, seperti ketersediaan infrastruktur, ataupun kehadiran para pesaing yang dapat
saling membantu dalam pengambilan keputusan mengenai investasi dan pemasaran. Hal ini sangat penting, karena mampu mereduksi risiko
commit to user
lvii
komersial jangka pendek sebaik mengatasi ketidakpastian jangka panjang yang berkaitan dengan investasi modal tetap.
2 Klaster yang terbentuk melalui proses perumusan strategi yang bersifat permanen. Tujuan utama pembentukan klaster melalui proses
perumusan strategi adalah untuk merumuskan solusi dari masalah kompetisi. Hal ini dapat dicapai melalui pengembangan hubungan
komplementaritas antar unit usaha, termasuk kerjasama dalam hal proses inovasi teknologi, dialog komersial antara konsumen dan
produsen produk setengah jadi keterkaitan vertikal atau dengan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk melalui kerjasama antar
produsen yang memproduksi produk yang sama keterkaitan horisontal.
Menurut teori Marshall dalam Kuncoro 2007:163, klaster industri muncul karena perusahaan-perusahaan yang ada dalam suatu industri
menemukan segala keuntungan yang bisa mereka dapatkan bila mereka mengelompok di dalam suatu area geogerafis. Ada beberapa faktor yang
mendorong terjadinya proses klaster industri yaitu : 1 Adanya proses klaster membuat perusahaan yang ada dapat bekerja
lebih baik. Peningkatan spesialisasi nantinya akan membawa ke peningkatan efisiensi produksi.
2 Dapat memfasilitasi perusahaaan untuk meningkatkan penelitian dan inovasi dalam sebuah industri.
3 Proses klaster perusahaan-perusahaan sejenis akan mengurangi resiko bagi pihak perkerja maupun pihak pemberi pekerjaan.
commit to user
lviii
d. Karakteristik Klaster