commit to user
lxx
6. Penelitian Terdahulu
Penelitian Kuncoro dan Supomo 2003 yang berjudul “Analisis Formasi Keterkaitan, Pola Kluster dan Orientasi Pasar Studi Kasus Sentra
Industri Keramik Di Kasongan, Kabupaten Bantul”, menganalisis pola klaster yang diajukan oleh Markusen 1996. Selain itu menganalisis formasi
keterkaitan pasar sentra industri keramik Kasongan dan faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi pasar domestik atau luar negeri. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan mengacu kepada identifikasi pola klaster model Markusen, maka
pola klaster Kasongan mengikuti pola klaster Marshallian dan Hub and Spoke. Berdasarkan analisis regresi logistik,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel aktifitas berpromosi, teknologi, jumlah tenaga kerja dan umur perusahaan sangat berpengaruh dalam
menentukan orientasi pasar industri keramik Kasongan. Dari hasil formasi keterkaitanpola sentra industri keramik Kasongan pada umumnya menjalin
kerja sama baik dengan pihak-pihak di dalam klaster maupun di luar klaster. Suryani 2007, mengadakan penelitian dengan judul “Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Jasa Letter Di Kalilarangan Surakarta”. Penelitian ini menggunakan modal usaha,
pengalaman usaha, tingkat pendidikan, dan letak usaha sebagai variabel independen. Variabel dependen adalah keberhasilan usaha yang diukur dengan
tingkat keuntungan yang diperoleh selama menjalankan usahanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel modal usaha, dan pengalaman usaha
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha jasa letter. Berdasarkan hasil Uji t
commit to user
lxxi
variabel tingkat pendidikan dan lokasi tidak berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.
Giyanto 2010, mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Tingkat pendidikan, Pengalaman Usaha,
Jangkauan Pemasaran dan Krisis Ekonomi terhadap Keberhasilan Batik Di Kampung Batik Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen”. Penelitian
ini menggunakan Permodalan, tenaga kerja, tingkat pendidikan, pengalaman usaha, jangkauan pemasaran, dan krisis ekonomi sebagai variabel independen.
Variabel dependen adalah keberhasilan usaha yang diukur dengan berdasarkan pendapatan bersih yang diterima selama sebulan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara serentak modal usaha, tenaga kerja, tingkat pendidikan, pengalaman usaha, jangkauan pemasaran dan krisis ekonomi berpengaruh
terhadap keberhasilan usaha batik. Secara parsial besarnya modal usaha, jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha, dan krisis ekonomi berpengaruh
terhadap keberhasilan usaha batik di Desa Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.
Dhaneswara APP 2010, melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Coffee Shop Di
Surakarta”. Penelitian ini menggunakan modal, jumlah tenaga kerja, jam kerja, fasilitas, dan promosi sebagai variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
ini keuntungan Coffee Shop. Hasil penelitian menunjukkan jumlah tenaga kerja, fasilitas, dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keuntungan
Coffee Shop . Variabel modal usaha dan jam kerja tidak berpengaruh terhadap
keuntungan yang didapat Coffee Shop. Secara bersama-sama kelima variabel
commit to user
lxxii
modal, jumlah tenaga kerja, jam kerja, fasilitas dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan Coffee Shop di Surakarta.
7. Kerangka Pemikiran