commit to user
lxxvii
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai atau tanya jawab dengan sampel yang menjadi responden. Proses wawancara
menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Selain itu, data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui studi kepustakaan dari
literatur tertulis yang terkait dengan penelitian ini.
E. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Terikat Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keuntungan usaha LNKU. Keuntungan usaha adalah laba yang didapat pengusaha selama menjalankan
kegiatan usahanya, dihitung berdasarkan penerimaan total yang diterima dikurangi pengeluaranbiaya total yang dikeluarkan pada saat proses
produksi per musim. Penerimaan total adalah seluruh penerimaan yang diterima dari jumlah produksi dikalikan dengan harga produksinya. Biaya
total adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam satu kali proses produksi, terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari biaya
penyusutan mesin, gaji pegawai, penyusutan peralatan, biaya transportasi, biaya pengolahan, dan biaya lain-lain. Biaya variabel terdiri dari biaya
bahan baku, upah tenaga kerja, dan sebagainya. Variabel ini dinyatakan dalam satuan Rupiah per satu musim panen.
b. Variabel Bebas Independen
1 Modal Usaha LNMO
commit to user
lxxviii
Modal usaha adalah modal operasional yang dikeluarkan pengusaha pada saat melakukan proses produksi dalam satu musim. Modal usaha
terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari miliknya sendiri. Modal pinjaman
merupakan modal yang dipinjam dari pihak lain, misalnya bank, perorangan dan sebagainya. Variabel ini dinyatakan dalam satuan
Rupiah per satu musim panen. 2 Pengalaman Usaha LNPU
Pengalaman usaha adalah lamanya pengusaha menjalankan usaha pengolahan kopi, diukur dalam satuan tahun.
3 Tenaga Kerja LNTK Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan dan
berkontribusi dalam usaha tersebut, dinyatakan dalam satuan orang per satu kali proses produksi.
4 Tingkat Pendidikan D
1
Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang ditamatkan. Tingkat pendidikan dalam penelitian ini dibedakan dalam 2 kategori
yaitu tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas ke atas dan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama ke bawah. Tingkat pendidikan
dinyatakan dalam variabel dummy yaitu : D
1
= 1 : Tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas keatas D
1
= 0 : Tingkat pendidikan Sekolah Mengah Pertama kebawah 5 Kemitraan Usaha D
2
commit to user
lxxix
Kemitraan usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang terwujud dalam strategi bisnis yang dilakukan antara dua pihak atau lebih dengan
prinsip saling membutuhkan, saling memperbesar dan saling menguntungkan. Kemitraan usaha dilihat pada kemauan pengusa untuk
melakukan kerjasama dengan orang lain dalam satu kawasan. Pengusaha yang memiliki kemitraan usaha dapat dilihat dari
keikutsertaan dalam kelompok pengusaha atau kelompok petani kopi. Pengusaha yang tidak memiliki kemitraan usaha dapat dilihat dari
ketidakikutsertaan pengusaha dalam kelompok-kelompok pengusaha sehingga lebih banyak melakukan proses produksi atau pemasaran
sendiri. Kemitraan usaha dinyatakan dalam variabel dummy yaitu: D
2
= 1 : Memiliki Kemitraan Usaha D
2
= 0 : Tidak Memiliki Kemitraan Usaha 6 Teknologi D
3
Teknologi adalah alat atau cara yang digunakan pengusaha dalam pengolahan kopi. Teknologi ini dibedakan dalam 2 kategori yaitu
tradisional dan modern. Teknologi yang masih tradisional dilihat dari cara pengusaha yang masih menggunakan alat-alat secara manual.
Teknologi modern dilihat dari cara pengusaha mengolah bahan baku menggunakan alat-alat yang sudah modern. Teknologi dinyatakan
dalam variabel dummy yaitu ; D
3
= 1 : Modern D
3
= 0 : Tradisional 7 Jangkauan Pemasaran D
4
commit to user
lxxx
Jangkauan pemasaran merupakan kesanggupan suatu industri untuk dapat memasarkan produknya pada konsumen dimanapun tempatnya.
Jangkauan pemasaran dibedakan dalam 2 kategori yaitu jangkauan pemasaran ekspor dan jangkauan pemasaran domestik. Jangkauan
pemasaran domestik dilihat dari pengusaha yang masih memasarkan di dalam negeri khususnya daerah Kabupaten Temanggung dan Propinsi
Jawa Tengah. Jangkauan pemasaran ekspor dilihat dari pengusaha yang sudah memasarkan ke luar negeri. Jangkauan pemasaran dinyatakan
dalam variabel dummy yaitu : D
4
= 1 : Jangkauan Pemasaran Ekspor D
4
= 0 : Jangkauan Pemasaran Domestik
F. Alat Analisis