commit to user
xlix
pada kesejajaran kedudukan atau memiliki derajat yang setara bagi masing-masing pihak yang bermitra, maka tidak ada pihak yang
tereksploitasi dan dirugikan tetapi justru terciptanya rasa saling percaya diantara para pihak sehingga pada akhirnya dapat
meningkatkan keuntungan atau pendapatan melalui pengembangan usahanya.
f. Teknologi
Teknologi dalam proses produksi digunakan untuk meningkatkan jumlah output yang dihasilkan oleh suatu industri. Perkembangan teknologi
yang semakin maju dapat memperbaiki produktivitas dan meningkatkan standar produksi. Kemajuan teknologi dapat berupa perbaikan dalam proses
produksi yaitu dengan jumlah input yang sama dapat dihasilkan output dalam jumlah lebih banyak, atau sebaliknya dengan tingkat output sama
dihasilkan dengan jumlah input lebih sedikit. Perkembangan teknologi dalam suatu industri dapat dilihat dari
pengenalan produk baru. Produk baru yang dihasilkan biasanya telah terjadi proses inovasi sehingga ada peningkatan kualitas dengan produk
sebelumnya. Inovasi produk menyebabkan suatu barang lebih bernilai secara kualitas dan kuantitas sehingga inovasi sangat diperlukan untuk
kemajuan suatu industri. Selain itu, produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui penerapan teknologi yang lebih maju. Tenaga kerja dan
teknologi tidak dapat dipisahkan.
commit to user
l
Peran teknologi dalam peningkatan produktivitas industri sangatlah besar. Manfaat dengan adanya teknologi salah satunya meningkatnya
kualitas Sumber Daya Manusia sehingga dapat tercapai keunggulan kompetitif. Selain itu, manfaat teknologi dapat mempercepat, memudahkan,
dan mengatasi kesulitan saat proses produksi berlangsung. Setiap industri memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam
mengolah produksinya. Teknologi yang digunakan pun berlainan, karena teknologi sangat menentukan hasil produksi industri tersebut. Meskipun
teknologi yang digunakan masih mengimpor dari luar negeri. Tanpa adanya perkembangan teknologi, produktivitas barang-barang produksi tidak akan
mengalami perubahan dan tetap berada pada tingkat yang sangat rendah.
g. Jangkauan Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Konsep pemasaran menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing
dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih Kotler, 2004:9.
Pola pemasaran usaha kecil lebih sering berproduksi setelah menemukan pasarnya dari pada membuat dahulu baru dipasarkan.
Alasan yang dikemukakan adalah karena mereka biasanya berproduksi setelah ada industri kecil atau usaha kecil lain yang kewalahan dalam
commit to user
li
melayani permintaan atau peluangnya terlihat Subanar dalam Giyanto, 2010.
Jangkauan pemasaran merupakan kesanggupan suatu industri untuk dapat memasarkan produknya pada konsumen dimanapun tempatnya.
Pada proses pemasaran diperlukan biaya pada pengangkutan transportasi untuk sampai pada pasar tujuan. Pengusaha akan berusaha mencapai sejauh
mana jangkauan pemasaran produknya. Jangkauan pemasaran yang luas akan mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan pengusaha. Oleh
karena itu, pengusaha harus dapat mengatasi masalah biaya tersebut sehingga dengan meluasnya jangkauan pemasaran namun tidak menyulitkan
poses distribusi dan produksi. Jangkauan pemasaran sangat efektif dalam mendapatkan dan
mempertahankan keunggulan kompetitif, yang dimulai dengan perencanaan dan koordinasi dengan semua bagian yang ada dalam organisasi untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Penekanan Jangkauan pemasaran terhadap daya saing berdasarkan pada pengidentifikasian
kebutuhan pelanggan, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat menjawab kebutuhan yang diinginkan konsumen, baik itu melalui
penciptaan produk atau pengembangan dari produk yang sudah ada. Pengembangan produk dimaksudkan untuk menciptakan superior value bagi
konsumen dan dapat menjadi modal utama bagi perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan. Jangkauan pemasaran dibedakan menjadi 2
yaitu:
1 Jangkauan Pemasaran Domestik
commit to user
lii
Jangkauan pemasaran domestik merupakan strategi memasarkan produk kepada konsumen di dalam negeri yang biasanya antar propinsi atau
antar pulau. Pemasaran produk menjadi terlepas dari ekspor dan impor karena barang hanya dijual di dalam negeri. Kualitas produk yang dijual
masih berdasarkan permintaan pelanggan domestik dengan mutu yang masih standar. Meskipun demikian, perusahaan yang memiliki jangkauan
pemasaran pada pasar domestik sangat banyak terutama untuk industri rumah tangga dan industri menengah. Jadi industri yang memiliki jangkauan
pemasaran pada pasar domestik merupakan ciri dari pasar nasional. Industri yang jangkauan pasarnya dalam negeri dapat memberikan
keuntungan bagi industri besar dan industri menengah. Keuntungan- keuntungan yang didapat oleh industri besar yaitu memudahkan mencari
bahan baku setengah jadi dan dapat menghemat biaya produksi. Oleh karena itu, pasar domestik lebih didominasi oleh industri kecil dan menengah yang
memiliki jangkauan pasar didalam negeri. Hal ini yang akan menjadi dasar kekuatan industri dari sektor bawah, bila pasar domestik sudah kuat maka
kemungkinan dapat berkembang ke pasar ekspor.
2 Jangkauan Pemasaran Ekspor
Jangkauan pemasaran ekspor dikonseptualisasikan sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Cadogan dalam Supaya, 2004:14 bahwa
jangkauan pemasaran ekspor terdiri dari tiga komponen perilaku generasi intelijen ekspor, diseminasi dan tanggapan-tanggapan ditambah dimensi
terpadu mekanisme koordinasi. Komponen perilaku tersebut terdiri dari bermacam-macam aktivitas umum yang berkaitan dengan generasi,
commit to user
liii
diseminasi dan tanggapan terhadap intelijen pasar ekspor dan diorientasikan kepada para pelanggan ekspor, pesaing, dan pengaruh-pengaruh pasar
eksogen. Dimensi terpadu mencerminkan usaha yang terkoordinasi untuk menciptakan nilai superior dan tanggung jawab organisasi yang luas bagi
aktivitas-aktivitas yang berorientasi pasar sehinga dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Lebih lanjut Cadogan dalam Supaya, 2004:14-15 menjelaskan bahwa jangkauan pemasaran ekspor berimplikasi pada sifat dasar yang
dianggap sebagai hasil perubahan pengaturan dimana pengaturan itu diterapkan. Bagaimanapun perusahaan yang memiliki jangkauan pemasaran
ekspor menghadapi rintangan-rintangan yang kompleks meliputi : lingkungan pasar ekspor, peningkatan hasil dalam keperluan-keperluan
informasi dan problematika dokumen-dokumen baik yang berkaitan dengan ketersediaan, kemampuan mengakses dan mutu informasi ekspor. Semua
rintangan itu harus dihadapi perusahaan dalam mengembangkan pemasaran ke luar negeri. Oleh karena itu, pergeseran dari domestik ke pengaturan
ekspor menyarankan bahwa modifikasi ukuran-ukuran yang ada dengan internasionalisasi.
3. Klaster