Perbandingan Hubungan Antara Pengujian dan Estimasi Kuat Tumpu

commit to user 40

4.2.3. Perbandingan Hubungan Antara Pengujian dan Estimasi Kuat Tumpu

Gambar 4.4. Perbandingan pengujian dan estimasi kuat tumpu untuk pembebanan sejajar arah serat Kayu LVL ini mempunyai nilai kuat tumpu yang lebih tinggi dari pada kayu alami dengan berat jenis yang sama dengan kayu LVL yaitu 0,337 grcm. Pada Gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa nilai kuat tumpu searah serat pada sampel kayu LVL lebih tinggi dibandingkan estimasi yang diberikan oleh NDS, Eurocode 5, Hirai dan pengujian Ali Awaludin. Nilai kuat tumpu yang dihasilkan mendekati estimasi kuat tumpu dari NDS. NDS memberikan rumus kuat tumpu untuk pembebanan sejajar arah serat dengan Persamaan 4.8 di bawah ini. F e = 77,25G Nmm 2 4.8 NDS Eurocode 5 Hirai Ali Awaludin Pengujian Kayu LVL 0,337 commit to user 41 Gambar 4.5. Perbandingan pengujian dan estimasi kuat tumpu untuk pembebanan tegak lurus arah serat Pada gambar grafik di atas menunjukkan bahwa nilai kuat tumpu tegak lurus arah serat pada sampel kayu LVL lebih tinggi dibandingkan estimasi yang diberikan oleh NDS, Hirai dan pengujian Ali Awaludin. Namun nilai-nilai kuat tumpu tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nilai yang diberikan oleh Eurocode. Kuat tumpu yang dihasilkan dari sampel pengujian penelitian ini berada diantara kuat tumpu yang diestimasikan oleh Eurocode dan NDS. Persamaan 4.9 dan 4.10 di bawah ini adalah persamaan yang disarankan oleh Eurocode dan NDS. F e = 0ʌD :,:D :, :,:Dƒ Nmm 2 4.9 F e = 212G 1,45 d -0,5 Nmm 2 4.10 NDS Eurocode 5 Hirai Ali- Initial crack Ali- 5 mm embedment Ali - Offset method Pengujian Kayu LVL 0,337 commit to user 42 Gambar 4.6. Efek sudut pembebanan terhadap serat pada kuat tumpu Nilai kuat tumpu sejajar serat F e dan tegak lurus serat F e yang diperoleh pada pengujian Ali Awaludin masing-masing 57,30 Nmm 2 dan 34,37 Nmm 2 . Pada Gambar 4.6 di atas menunjukkan bahwa kuat tumpu yang dihasilkan oleh kayu Laminated Veneer Lumber LVL lebih kecil dibandingkan dengan nilai kuat tumpu kayu Shorea Obtusa dalam pengujian Ali Awaludin. Hal ini disebabkan karena berat jenis dari kayu LVL yaitu 0,337 grcm 3 lebih kecil dari pada berat jenis kayu Shorea Obtusa yaitu 0,86 grcm 3 . Titik-titik kuat tumpu yang dihasilkan kayu LVL menyerupai bentuk garis Persamaan 4.11 dari Hankinson yaitu: ǎ ú ǎ Nmm 2 4.11 Pengujian Ali Awaludin Ehlbeck dan Werner Hankinson, m=2.0 Pengujian LVL F e LVL dengan rumus Ahlbeck dan Werner F e LVL dengan rumus Hankinson commit to user 43 Sekalipun garis Persamaan 4.8 mendekati titik-titik kuat tumpu kayu LVL namun tingkat akurasi dari persamaan tersebut masih belum cukup. Oleh karena itu, perlu adanya modifikasi dalam Persamaan Hankinson dengan penambahan konstanta untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Nilai konstanta yang dicoba dalam perhitungan antara lain 0,96; 0,965; 0,97; 0,975; dan 0,98. Perhitungan untuk mendapatkan konstanta diuraikan dengan cara berikut ini. Diketahui: Persamaan Hankinson ƼĖ = ǎ ú ǎ G = 0,337 d = 7 mm F eLVL = 28,841 Nmm 2 F eLVL = 17,361 Nmm 2 1. Contoh perhitungan kuat tumpu kayu LVL pada sudut 0°, 30°, 45°, 60°, 90° dengan rumus Hankinson. a. Kuat tumpu a = 0° ƼĖ = ǎ ú ǎ Ƽ0° = ʌ0,0ǴD DI, ˒D ʌ0,0ǴDǎ ú: DI, ˒D ǎ: Ƽ0° = 28,841 Nmm 2 b. Kuat tumpu a = 30° ƼĖ = ǎ ú ǎ Ƽ30° = ʌ0,0ǴD DI, ˒D ʌ0,0ǴDǎ ú : DI, ˒D ǎ : Ƽ30° = 24,750 Nmm 2 c. Kuat tumpu a = 45° ƼĖ = ǎ ú ǎ Ƽ45° = ʌ0,0ǴD DI, ˒D ʌ0,0ǴDǎ úǴƒ DI, ˒D ǎǴƒ Ƽ45° = 21,675 Nmm 2 commit to user 44 d. Kuat tumpu a = 60° ƼĖ = ǎ ú ǎ Ƽ60° = ʌ0,0ǴD DI, ˒D ʌ0,0ǴDǎ ú˒: DI, ˒D ǎ˒: Ƽ60° = 19,270 Nmm 2 e. Kuat tumpu a = 90° ƼĖ = ǎ ú ǎ Ƽ90° = ʌ0,0ǴD DI, ˒D ʌ0,0ǴDǎ ú : DI, ˒D ǎ : Ƽ90° = 17,361 Nmm 2 2. Contoh perhitungan kuat tumpu kayu LVL pada sudut 0°, 30°, 45°, 60°, 90° dengan penambahan konstanta 0,96 pada rumus Hankinson. a. Kuat tumpu a = 0° ƼĖ = 0,96 ǎ ú ǎ Ƽ0° = 0,96 ʌ0,0ǴD DI, ˒D ʌ0,0ǴDǎ ú: DI, ˒D ǎ: Ƽ0° = 27,687 Nmm2 b. Kuat tumpu a = 30° ƼĖ = 0,96 ǎ ú ǎ Ƽ30° = 0,96 ʌ0,0ǴD DI, ˒D ʌ0,0ǴDǎ ú : DI, ˒D ǎ : Ƽ30° = 23,759 Nmm 2 c. Kuat tumpu a = 45° ƼĖ = 0,96 ǎ ú ǎ Ƽ45° = 0,96 ʌ0,0ǴD DI, ˒D ʌ0,0ǴDǎ úǴƒ DI, ˒D ǎǴƒ Ƽ45° = 20,808 Nmm 2 d. Kuat tumpu a = 60° ƼĖ = 0,96 ǎ ú ǎ commit to user 45 Ƽ60° = 0,96 ʌ0,0ǴD DI, ˒D ʌ0,0ǴDǎ ú˒: DI, ˒D ǎ˒: Ƽ60° = 18,508 Nmm 2 e. Kuat tumpu a = 90° ƼĖ = 0,96 ǎ ú ǎ Ƽ90° = 0,96 ʌ0,0ǴD DI, ˒D ʌ0,0ǴDǎ ú : DI, ˒D ǎ : Ƽ90° = 16,667 Nmm 2 Selanjutnya untuk data perhitungan konstanta persamaan kuat tumpu tercantum pada Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2. Data analisis konstanta persamaan kuat tumpu No Sudut ° Konstanta 0,96 Nmm 2 Konstanta 0,965 Nmm 2 Konstanta 0,97 Nmm 2 Konstanta 0,975 Nmm 2 Konstanta 0,98 Nmm 2 1 27.687 27.831 27.975 28.120 28.264 2 5 27.549 27.692 27.836 27.979 28.123 3 10 27.146 27.287 27.429 27.570 27.711 4 15 26.513 26.651 26.789 26.927 27.065 5 20 25.699 25.833 25.967 26.101 26.235 6 25 24.763 24.892 25.021 25.150 25.279 7 30 23.759 23.883 24.007 24.131 24.254 8 35 22.740 22.859 22.977 23.096 23.214 9 40 21.746 21.859 21.973 22.086 22.199 10 45 20.808 20.916 21.025 21.133 21.241 11 50 19.947 20.051 20.155 20.259 20.363 12 55 19.178 19.278 19.378 19.478 19.578 13 60 18.508 18.605 18.701 18.798 18.894 14 65 17.942 18.036 18.129 18.223 18.316 15 70 17.481 17.572 17.663 17.754 17.845 16 75 17.123 17.212 17.302 17.391 17.480 17 80 16.869 16.957 17.045 17.133 17.221 18 85 16.717 16.804 16.891 16.978 17.065 19 90 16.667 16.753 16.840 16.927 17.014 commit to user 46

4.2.4. Koefisien Penyimpangan Hasil Data