commit to user
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan bangunan rumah dan gedung sebagai tempat tinggal, beraktifitas dan bersosialisasi bagi masyarakat terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk
sehingga kebutuhan bahan bangunan akan terus meningkat. Kayu sebagai bahan konstruksi yang masih banyak digunakan di Indonesia, antara lain untuk keperluan rumah
tinggal, jembatan dan lain-lain. Keuntungan dari kayu yaitu sebagai bahan struktur bangunan yang tahan terhadap
gempa. Disamping itu ditinjau dari segi arsitektur, bangunan dari kayu memiliki nilai estetika yang tinggi. Jika sumber daya alam sebagai sumber bahan bangunan tidak
dikelola dengan baik maka kerusakan lingkungan hidup tidak akan terhindarkan. Disamping kerugian lingkungan alam seperti tersebut diatas, tentunya akan menurunkan
produksi kayu dan pada giliran berikutnya akan menaikkan harga bahan kayu bangunan yang semakin tidak terjangkau oleh masyarakat. Pada kondisi tersebut, maka kayu olahan
akan dapat berfungsi untuk mengisi kebutuhan kayu, dan arena kayu olahan dapat diproduksi dari kayu cepat tumbuh dengan kualitas yang rendah dan ukuran yang tidak
terlalu besar yang diperoleh dari kayu hasil Hutan Tanaman Industri HTI dan hutan rakyat sebagai bahan baku. Kayu olahan dapat menggantikan fungsi kayu gergajian
dalam berbagai penggunaan seperti : komponen furniture, pintu, kusen, dapat pula ditingkatkan untuk struktur rangka kuda-kuda dan komponen struktur bangunan kayu,
yaitu untuk kolom dan balok.
commit to user
2
Laminated Veneer Lumber
LVL adalah kayu olahan yang terdiri dari lapisan tipis atau
veneers
kayu yang direkatkan menjadi satu dan kayu gergajian untuk membuat dimensi dalam ukuran mulai dari 2 x 4 inch atau lebih besar sesuai fabrikasinya.
Tidak ada struktur yang tidak menggunakan sambungan. Semua bagian struktur saling berhubungan karena semua bagian tersebut bersambungan menjadi satu kesatuan.
Sambungan meneruskan beban dalam struktur dari yang satu ke yang lainnya sampai berakhir pada pondasi. Sambungan harus dirancang untuk menahan setidaknya aksi dari
bagian-bagian dan unsur-unsur yang diikat. Namun pada kenyataannya saat ini belum ada persamaan empiris untuk menghitung
sambungan kayu LVL yang berhubungan dengan kuat tumpu
bearing capasity
dengan variasi sudut.
1.2. Rumusan Masalah