Tahap Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Jenis Sebelum Pengujian Tahap Analisis dan Hasil Penelitian

commit to user 30 2. Pembuatan Lubang Sambungan Setelah kayu dipotong-potong sesuai ukuran maka sampel-sampel kayu dilubangi dengan mesin bor yang menggunakan mata bor sebesar 7 mm sesuai dengan ukuran baut yang akan dipakai dalam pengujian. Pengeboran untuk lubang dilakukan pada jarak 5d dari ujung kayu. d pada penelitian ini adalah diameter baut yang berukuran 7 mm sehingga jarak 5d menjadi 35 mm. Gambar 3.3. Proses pengeboran lubang sampel kayu LVL

e. Tahap Pemeriksaan Kadar Air dan Berat Jenis Sebelum Pengujian

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui kadar air dan berat jenis kayu sebelum pengujian adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan sampel benda uji dengan ukuran 53 mm x 32 mm x 21 mm. 2. Potongan kayu tersebut kemudian dihitung volumenya dan ditimbang sehingga didapatkan berat awal W g 3. Sampel kayu dikeringkan dalam oven selama 1 jam dengan suhu 100°C 4. Setelah 1 jam sampel kayu diambil dan ditimbang beratnya, didapat berat kayu setelah kering oven W d commit to user 31 5. Kadar air dan berat jenis dihitung dengan mengacu pada Persamaan 3.1 dan 3.2: Kadar air = × 100 3.1 Dengan: ω = kadar air W o = berat benda uji sebelum dikeringkan gram W d = berat benda uji setelah kering oven gram Berat jenis G m = Ϟ:::Ϟ Ϟ:: 3.2 Dimana: = Dengan: ρ = kerapatan kayu kgm 3 W g = berat kayu basah kg V g = volume kayu basah m 3 m = kadar air sampel

f. Tahap Analisis dan Hasil Penelitian

Tahap selanjutnya setelah didapatkan hasil pengujian adalah analisis data untuk mengetahui besarnya beban dan tegangan saat terjadi patah. Metode yang digunakan dalap penelitian ini adalah metode eksperimental dan analisis. Penelitian ini akan mencari besarnya kuat tumpu saat terjadi patah kayu LVL dengan pembebanan variasi sudut 0°, 30°, 45°, 60°, 90°, setelah itu kekakuan awal dan sudut pembebanan terhadap serat dibuat grafik hubungan antara kekakuan awal dan sudut pemmbebanan terhadap serat masing-masing benda uji sehingga dari table tersebut dapat diketahui alternatif penggunaan sambungan yang data menahan kuat lentur. commit to user 32 Kendala yang mungkin terjadi dalam pengujian antara lain: 1. Baut yang terlebih dahulu rusak dari pada benda uji yang digunakan. 2. Kurangnya ketelitian saat pengujian yang menyebabkan data-data yang dihasilkan tidak sesuai harapan. 3. Pembuatan benda uji yang tidak sempurna seperti bentuk sudut sampel yang tidak siku atau permukaan yang tidak merata dan halus. Kendala-kendala tersebut dapat diantisipasi dengan beberapa langkah antara lain: 1. Memastikan baut yang dipakai masih bagus dan lurus. Berdasarkan jurnal penelitian Bearing Properties of Shorea Obtusa Beneath a Laterally Loaded Bolt karya Ali Awaludin 2007 baut tidak mengalami leleh dan benda uji kayu yang mengalami keretakan awal. 2. Mempersiapkan pengujian dengan matang sesuai dengan dasar teori yang dipelajari, fokus dan serius dalam penelitian. 3. Membuat bentuk benda uji secara mandiri atau mengamati langsung proses pembuatan untuk memastikan agar tidak terjadi kesalahan. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah persamaan empiris dan data kuat tumpu dengan variasi sudut 0°, 30°, 45°, 60°, 90°. Persamaan empiris dapat dirumuskan melalui kurva efek sudut pembebanan terhadap serat pada kuat tumpu kayu dengan berat jenis tertentu. commit to user 33 Gambar 3.4. Diagram alir kerangka berpikir Mulai Selesai Persiapan bahan dan peralatan penelitian: 1. Potongan kayu LVL 52,5 mm x 35 mm x 21 mm 2. Baut 7 mm 3. Mesin Bor 4. Alat double-shear bearing test 5. UTM 6. Dial Gauge 7. Timbangan digital dan oven Pemilihan kayu: 1. Permukaan halus, tidak cacat fisik dan tidak ada mata kayu. 2. Ukuran 52,5 mm x 35 mm x 21 mm Uji Pendahuluan: Uji Kuat Tumpu Kayu Pengujian kuat tumpu pada kayu dengan pembebanan dengan variasi sudut: 0°, 30°, 45°, 60°, 90°. Pemeriksaan kadar air dan berat jenis sebelum pengujian Pengujian kuat tumpu akibat adanya beban luar dengan pembebanan bertahap Analisis data hasil penelitian commit to user 34 BAB 4 HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Perhitungan Data Pengujian