Material Kayu Dasar Teori

commit to user 5 Tegangan tumpu kayu tergantung pada diameter pengikat, berat jenis, dan sudut pembebanan terhadap serat. Persamaan empiris untuk menentukan tegangan tumpu kayu dibuat berdasarkan eksperimen.

2.2. Dasar Teori

2.2.1. Material Kayu

Kayu adalah bahan dari alam yang tidak homogen. Perilaku ini disebabkan oleh pola pertumbuhan batang dan kondisi lingkungan pertumbuhan yang sering tidak sama. Oleh karena itu, sifat-sifat fisik dan sifat-sifat mekanik pada arah longitudinal, radial, dan tangensial tidak sama. Kekuatan kayu pada arah longitudinal lebih besar bila dibanding dengan arah radial maupun tangensial, dan angka kembang susut pada arah longitudinal jauh lebih kecil dari pada arah radial maupun arah tangensial. Senyawa utama penyusun kayu adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin dengan komposisi kasar 50 selulosa, 25 hemiselulosa, dan 25 Lignin Awaludin, 2005. Sel-sel kayu ini kemudian secara berkelompok membentuk pembuluh, parenkim,dan serat. Pembuluh memiliki bentuk seperti pipa yang berfungsi untuk saluran air dan unsur-unsur hara. Parenkim berbentuk kotak dengan dinding tipis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementar hasil fotosintesis. Serat memiliki bentuk panjang langsing dan berdinding tebal serta berfungsi sebagai penguat pohon. Gambar 2.1. Potongan melintang pohon kayu Somayaji, 1995 commit to user 6 Salah satu sifat mekanik kayu yang sangat penting dalam analisis tahanan sambungan adalah kuat tumpu kayu disekitar alat sambung dowel bearing strength. Kuat tumpu kayu dipengaruhi oleh kandungan air, berat jenis kayu, dan diameter alat sambung. Hasil pengujian Rammer dan Winistrofer 2001 menunjukkan bahwa kuat tumpu kayu pada kandungan air 15, 12, 6, dan 4 adalah berturut-turut sebesar 1,23; 1,36; 1,63; 1,72 kali kuat tumpu kayu pada kandungan air 20. Smith 1988 melakukan pengujian kuat tumpu kayu dengan beberapa macam nilai berat jenis yang tergolong pada kayu lunak soft woods dan kayu keras hardwoods. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kuat tumpu kayu meningkat seiring dengan peningkatan berat jenis kayu. Wilkinson 1991 mengusulkan Persamaan 2.1. ž ŧ = 114,45 , ƴ5 2.1 Dengan: Fe = kuat tumpu kayu G = berat jenis kayu

2.2.2. Alat Sambung