commit to user
2
Laminated Veneer Lumber
LVL adalah kayu olahan yang terdiri dari lapisan tipis atau
veneers
kayu yang direkatkan menjadi satu dan kayu gergajian untuk membuat dimensi dalam ukuran mulai dari 2 x 4 inch atau lebih besar sesuai fabrikasinya.
Tidak ada struktur yang tidak menggunakan sambungan. Semua bagian struktur saling berhubungan karena semua bagian tersebut bersambungan menjadi satu kesatuan.
Sambungan meneruskan beban dalam struktur dari yang satu ke yang lainnya sampai berakhir pada pondasi. Sambungan harus dirancang untuk menahan setidaknya aksi dari
bagian-bagian dan unsur-unsur yang diikat. Namun pada kenyataannya saat ini belum ada persamaan empiris untuk menghitung
sambungan kayu LVL yang berhubungan dengan kuat tumpu
bearing capasity
dengan variasi sudut.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana pengaruh variasi sudut serat pada kuat tumpu kayu LVL.
b. Apakah persamaan empiris yang dapat digunakan untuk mencari kuat tumpu kayu
LVL dengan variasi sudut.
1.3. Batasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas maka perlu adanya pembatasan sebagai berikut:
1. Jenis kayu yang digunakan adalah kayu Laminated Veneer Lumber LVL dengan
bahan dasar kayu sengon atau falcata. 2.
Kayu LVL yang digunakan merupakan hasil produksi dari PT. Sumber Graha Sejahtera.
3. Kayu LVL ditujukan penggunaannya untuk struktur indoor.
4. Ukuran sampel pengujian kayu 52,5 mm x 35 mm x 21 mm.
commit to user
3
5. Variasi sudut terhadap serat yang digunakan 0°, 30°, 45°, 60°, 90°.
6. Jumlah sampel untuk pengujian 30 buah.
7. Kadar air dibatasi pada rentang 12 sampai 18.
8. Kuat tarik dan kuat lentur kayu tidak diselidiki dalam penelitian.
9. Pengaruh kekuatan lem tidak diselidiki.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a.
Mengetahui pengaruh variasi sudut serat pada kuat tumpu kayu LVL. b.
Mengetahui desain sambungan pada kayu LVL.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat teoritis Pengembangan ilmu pengetahuan di bidang teknik sipil khususnya dalam
penggunaan kayu LVL dalam konstruksi dengan variasi sudut serat. 1.5.2 Manfaat praktis
Memberikan informasi tentang bagaimana desain sambungan pada kayu Laminated Veneer Lumber
LVL.
commit to user
4
BAB 2 DASAR TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Sulitnya mencari kayu solid saat ini, telah mendorong peneliti untuk dapat memanfaatkan kayu olahan yang dibuat dari jenis kayu yang berasal dari tanaman
cepat tumbuh seperti sengon, relatifnya kita dapat memanen pohon setelah pohon berusia sekitar 10 tahun. Oleh karena itu inovasi dalam pengembangan kayu olahan
sangat diperlukan. Sifat kayu yang rentang dan mutu yang sangat rendah dapat disiasati dengan
teknologi laminasi LVL sehingga kekuatan kayu sengon atau albasia dapat setara dengan kayu kamper atau kayu borneo, setidaknya naik kelas ke kayu kelas III atau
bahkan sampai kelas II. Ali Awaludin 2007 dalam penelitiannya dipakai kayu spesies Shorea obtusa jenis
kayu keras tropis untuk menguji kuat tumpu dengan konfigurasi rongga penuh dalam lima variasi sudut serat berbeda pada kayu. Kurva tegangan tumpu diperoleh
dari uji dengan pendekatan diagram linear plastis yang menunjukan kekakuan awal dan akhir dari kurva. Pengujian menunjukan rata-rata tegangan tumpu sejajar serat
adalah 7,25 lebih rendah dari prediksi yang diberikan dalam Eurocode 5. Kuat tumpu tegak lurus terhadap serat dievaluasi berdasarkan beban tumpu pada retakan
awal dengan hasil berbeda jauh dari prediksi yang diberikan oleh penyelidikan sebelumnya atau desain standar. Selain itu, kuat tumpu dan kurva kekakuan awal
tumpu untuk sudut diantara sejajar dan tegak lurus terhadap serat sesuai dengan prediksi rumus Hankinson.
commit to user
5
Tegangan tumpu kayu tergantung pada diameter pengikat, berat jenis, dan sudut pembebanan terhadap serat. Persamaan empiris untuk menentukan tegangan tumpu
kayu dibuat berdasarkan eksperimen.
2.2. Dasar Teori