LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Di tengah industri pangan yang makin mengabaikan faktor kesehatan jangka panjang konsumennya, makanan alami yang tanpa bahan kimia akan kembali menjadi kebutuhan fitrah manusia. Keorganikan suatu produk organik ditentukan bukan berdasarkan pada produknya, tetapi bagaimana produk tersebut diproses organically produced. Konsumen sebaiknya tahu, apakah produk yang dikonsumsi, benar produk organik atau tidak, biasanya dari label yang tertera pada produk, sehingga konsumen menjadi yakin dan percaya, bahwa produk tersebut benar-benar organik. Industri pertanian saat ini, yang dengan dalih kecukupan pangan menjadi semakin mengabaikan kebutuhan bumi untuk diperhatikan dan dilestarikan. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida, semakin membuat kemampuan tanah untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam menghasilkan tanaman yang bernilai gizi tinggi, tetapi dengan adanya bahan-bahan kimia dapat sangat bersifat merusak unsur hara tanah. Untuk itu PBB sejak tahun 1999 sudah mulai kick off campaign Go Organic 2010. Karena bahan pangan organik tidak semata menyangkut kebutuhan manusia, tetapi juga merupakan kebutuhan bumi sebagai lahan tumbuhnya. Bahan kimia pada pertanian memberikan sumbangan yang sangat besar 1 commit to user terhadap proses global warming www.gayahiduporganic.com ; 15 September 2009, 11:43 am. Akibatnya setiap tanaman beras, sayur, buah-buahan yang dikonsumsi selalu saja memberi tambahan bahan kimia dan ikut masuk dalam pencernaan tubuh. Penumpukan bahan kimia yang terjadi bertahun- tahun sepanjang umur akan makin melemahkan fungsi organ, dan dapat juga menjadi radikal bebas atau bersifat karsinogen, yakni penyebab dari penyakit kanker bebibluu.blogspot.com; 15 September 2009, 10:01 am. Sekarang ini juga marak berbagai penyakit akibat pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat, misalnya: Kolesterol, diabetes melitus, liver, kanker, hipertensi, jantung koroner, dan stroke. Semua penyakit di atas tidak menular, tetapi akan menular secara turunan jika konsumen tua menurunkan pola makan dan kebiasaan gaya hidup yang salah kepada anak-anaknya. Pola makan adalah sesuatu yang berhubungan dengan mengkonsumsi, dalam hal ini mengkonsumsi pangan organik, dengan mengkonsumsi pangan organik, konsumen dianggap berjasa menyelamatkan lingkungan dan meminimalkan penggunaan pestisida maupun pupuk buatan pranaindonesia.wordpress.com; 15 September 2009, 10:02 am. Pangan organik dianggap lebih bersahabat dengan lingkungan, karena mengambil dari alam dan mengembalikannya kembali ke alam sambil menjaga keragaman hayati tidak perlu membunuh makluk hidup secara berlebihan karena penggunaan musuh alami atau pestisida dari bahan commit to user tanaman sendiri. Pengendalian hama dilakukan dengan penggunaan pestisida seminimal mungkin, dan semaksimal mungkin menggunakan hama-hama alam, seperti serangga. Mengenai masih mahalnya bahan pangan organik hal ini bisa dipahami karena lamanya masa tanam atau produksi membuat pangan organik kurang memiliki daya saing secara ekonomi dengan bahan pangan hasil penanaman konvensional. Tetapi manfaat bahan pangan organik jauh lebih banyak dibanding bahan makanan non organik. Karena organik selain mempunyai nilai nutrisi yang tinggi juga berfungsi untuk detoksifikasi dan regenerasi sel yang tentunya tidak dimiliki oleh bahan pangan biasa GoGreen:Experd.com; 17 Juni 2009; 07:56 pm; Krystallis and Chryssohoidis, 2005. Rini Damayanti, dokter umum lulusan Universitas Pajajaran yang mendalami bidang nutrisi di SEAMEO Universitas Indonesia dan melanjutkan studi Natural Healing di Westbrook University, New Mexico, Amerika Serikat, menyebutkan dampak negatif pestisida langsung berpengaruh pada sistem neurotransmitter, sistem endokrinhormonal, meningkatnya zat karsinogen pencetus kanker, dan tertekannya sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Kehidupan modern saat ini memunculkan banyak persoalan dengan meningkatnya masalah kesehatan. Apa yang dimakan akan mempengaruhi kesehatan didalam tubuh. Ungkapan ini tentu saja tidak semata-mata commit to user menyangkut makanan apa yang dimakan, di mana, dan bagaimana memakan makanan itu, tetapi bagaimana makanan tersebut berpengaruh terhadap tubuh. Pengaruh yang sangat jelas mengenai makanan apa yang dikonsumsi adalah terhadap kesehatan serta kebugaran tubuh, dan sampai batas tertentu, kecantikan dan kemudaan kulit dalam tubuh. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya kesadaran akan kesehatan agar kesehatan dalam tubuh lebih terjaga health consciousness. Konsep untuk mengkonsumsi pangan organik, sebaiknya diawali untuk mencapai hidup sehat. Setelah menanam secara organik, baru kemudian merubah ke gaya konsumsi. Kebanyakan konsumen mengkonsumsi makanan organik karena dorongan dan kesadaran akan lingkungan serta demi penyelamatan kesehatan terhadap generasi penerus. Kesadaran yang dimaksud adalah kesadaran terhadap kesehatan health conciousness. Kesadaran terhadap kesehatan adalah tingkat kesiapan konsumen dalam mengambil tindakan yang sehat Schifferstein and Ophuis, P.A.M. 1998. Dan dari kesadaran inilah, maka konsumen dapat mengetahui apa yang baik dan tidak bagi tubuhnya. Dengan adanya kesadaran terhadap lingkungan, disinyalir individu akan lebih peduli terhadap lingkungan. Dalam beberapa penelitian, dapat memberikan petunjuk, yaitu individu yang peduli dan sadar terhadap lingkungan environmental attitude akan lebih memilih untuk membeli makanan organik e.g. Schifferstein and Ophuis, 1998; Van Dam, 1991. commit to user Semakin tinggi perekonomian suatu negara, semakin padat aktivitas individu. Selain itu, aktivitas professional berdampak pada perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup ini sesuai dengan lingkungan manusia tersebut berada dan tumbuh. Sikap terhadap lingkungan environmental attitude sangat berpengaruh terhadap gaya hidup manusia itu sendiri. Di saat lingkungan tersebut adalah lingkungan yang bergaya tidak sehat, maka seringkali konsumen mengikuti gaya hidup tidak sehat. Sedangkan apabila konsumen berada pada lingkungan yang sehat akan mempengaruhi konsumen untuk bergaya hidup sehat pula biocert.or.id; 17 Juni 2009; 07:50 pm. Salah satu hal yang menjadi alasan seseorang untuk memilih produk organik adalah karena produk organik lebih mempedulikan lingkungan environmental attitude dan masalah kesehatan. Sehingga individu yang memiliki tingkat kepedulian terhadap lingkungan dan kesadaran akan kesehatannya tinggi akan lebih memilih untuk mengkonsumsi produk organik daripada produk konvensional. Masalah tersedia atau tidaknya produk dan harga merupakan faktor yang mempengaruhi pembelian secara langsung Davies et al., 1995. Survei di Swedia, negara yang tingkat kesadaran konsumen dan lingkungan sangat tinggi, menunjukkan ada perbedaan antara sikap attitude dan perilaku behavior dalam mengonsumsi terkait dengan produk organik. Konsumen di Swedia tidak menilai ―diproduksi secara organik‖ menjadi kriteria penting dalam mengonsumsi pangan. Juga produk commit to user organik tidak melebihi atau lebih unggul daripada produk non-organik dalam nilai rasa dan kesegaran dan harganya yang lebih mahal. Penelitian di Swedia itu menunjukkan konsumen yang perilakunya pro-lingkungan cenderung bisa diperkirakan membeli produk organik. Terkait dengan kepedulian lingkungan, hubungan antara perilaku pro- lingkungan dengan perilaku membeli produk organik lebih kuat dibandingkan dengan sikap tidak pro-lingkungan dengan perilaku membeli produk organik dalam konteks kepedulian pada lingkungan Magnusson et al., 2001. Disamping kesadaran akan kesehatan dibutuhkan juga sikap konsumen terhadap lingkungan, karena konsumen yang peka terhadap lingkungan, akan lebih memilih bergaya hidup sehat, yaitu gaya hidup yang menggunakan produk-produk organik. Sikap terhadap produk-produk organik bisa dimunculkan karena gaya hidup sehat yang dipilih oleh konsumen sendiri dan konsumen tersebut sudah berfikir bahwa dengan bersikap positif terhadap produk organik akan lebih menyehatkan bagi tubuh mereka sendiri attitude toward organic foods. Menurut penelitian Fang Chen 2009, Sikap terhadap beras organik attitude toward organic foods adalah bagaimana seseorang memutuskan untuk mengkonsumsi beras organik. Dan keputusan itu berdasarkan nilai yang mempengaruhi seseorang tersebut. commit to user Studi penelitian yang telah dilakukan di Amerika Utara dan Eropa mengenai persepsi sikap seseorang terhadap makanan organik attitude toward organic foods e.g., 1989; Ott, 1990; Huang et al, 1990, Huang et al, 1993; Misra et al, 1991; Jolly et al, 1989; Jolly, 1991, Goldman and Clancy, 1991; Ekelund, 1990; Baker and Crosbie, 1993; Swanson and Lewis, 1993; Groff et al, 1993; Sylavander, 1993; Buzby and Kees, 1994; Byrne et al, 1994; Fricke and von Alvensleben, 1997; Hack, 1997; Hutchins and Greenlagh, 1997; The Packer, 1998; Thompson and Kidwell, 1998; Oystein et al , 2001, O‘Donovan and McCarthy, 2002; Jolly, 2001; The Packer, 2001; Demeritt, 2002; Wolf, 2002; Cunningham, 2002 menyimpulkan bahwa konsumen akan melakukan pembelian terhadap makanan organik karena persepsi sikap mereka untuk makanan organik adalah lebih aman, sehat, dan lebih ramah lingkungan daripada produk konvensional. Penelitian lain yang dilakukan di Eastern Croasia, mengemukakan bahwa individu akan bersikap positif terhadap makanan organik attitude toward organic foods bergantung kepada keinginan mereka sendiri untuk membeli produk makanan organik itu dengan harga yang lebih tinggi 15. Kesadaran bahwa produk makanan organik lebih mahal tetapi juga dimotivasi oleh aspek kesehatan, rasa yang lebih enak, kesadaran terhadap lingkungan serta merupakan suatu kebiasaan sebesar 65 Ranogejec et al., 2009. commit to user Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang bersikap postif terhadap makanan organik attitude toward organic foods adalah adanya kesadaran mengenai ekologi alam dan tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen. Ini dimaksudkan bahwa produk makanan organik diproduksi dengan suatu cara dengan menjadi satu dengan alam production of organic food should be a part of a livelihood rural system. Yang juga tidak kalah penting pengaruhnya terhadap sikap seseorang pada makanan organik adalah pendapatan dari sebuah keluarga dan kesediaan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik terhadap diri sendiri dan keluarga tetapi didukung pula dengan adanya cuaca serta kondisi lingkungan yang pas sehingga kegiatan memproduksi makanan organik bukan merupakan suatu hal yang tidak mungkin Theodoropoulou, 2000. Menurut Theodoropoulou 2000, faktor-faktor yang menyebabkan sikap seseorang terhadap makanan organik negatif penelitian yang dilakukan di Magnesia, Greece adalah jauhnya lokasi toko atau pasar yang menjual produk-produk makanan organik dari tempat tinggal mereka dan tingginya harga dari produk makanan organik, sehingga meskipun sebenarnya mereka ingin mengkonsumsi makanan organik tetapi karena dua hal tersebut sikap mereka menjadi negatif tidak membeli makanan organik. Sebagai tambahan, untuk mengetahui sikap seseorang terahadap makanan organik juga dapat dilihat bagaimana perilaku individu tersebut terhadap kesehatannya health consciousness , sikap terhadap lingkungan commit to user environmental attitudes dan juga dapat dipengaruhi oleh pola gaya hidup individu tersebut healthy lifestyle Fang Chen, 2009. Henry Chang, pakar makanan organik, menganjurkan kita untuk mengamalkan GAYA HIDUP ORGANIK, yaitu hidup yang selaras dengan alam, banyak minum air, cukup olahraga, udara bersih, cukup sinar matahari, tidak merokok dan minum alkohol, serta mengkonsumsi makanan organik yang bebas pencemaran. Gaya hidup sehat yang terbentuk dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap makanan organik. Mengkonsumsi produk pertanian organik di Jakarta saat ini menjadi satu gaya hidup baru. Banyak alasan yang bisa disampaikan mengapa konsumen mengkonsumsi produk organik. Survei konsumen sayuran organik yang dilakukan oleh ELSPPAT tahun 2001 menunjukkan konsumen membeli sayuran organik dengan alasan utama kesehatan ELSPPAT, 2001. ELSPPAT adalah organisasi non-pemerintah yang bekerja mengembangkan pertanian organik sayur-mayur dan nenas di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Gaya hidup sehat healthy lifestyle menekankan hukum mengenai kesehatan, yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas seperti mengkonsumsi makanan organik, peduli terhadap kesehatan, dan adanya keseimbangan hidup Gil et al., 2000. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa gaya hidup sehat healthy lifestyle disini, dapat membantu untuk mengetahui apakah konsumen yang bersikap positif terhadap makanan organik atau konsumen commit to user yang tidak bersikap positif terhadap makanan organik dimediasi oleh gaya hidup sehat. Sebagai tambahan, dari kesadaran terhadap kesehatan dan sikap terhadap lingkungan diatas, adalah untuk mengetahui bagaimana individu mencari dan memperlihatkan identitas kesehatan mereka. Menurut penelitian Fang Chen 2009, konsumen mempunyai persepsi bahwa makanan yang berlabel organik lebih sehat daripada makanan konvensional biasa. Untuk itu yang menjadi bahan penelitian ini adalah makanan organik organic foods dengan meneliti produk beras organik. Beras organik organic foods merupakan salah satu jenis produk organik yang mudah ditemui di swalayan-swalayan di kota-kota besar. Jenis produk-produk organik yang lain adalah sayur, buah, palawija, jamur, telur, pangan olahan kecap, yogurt, selai, pasta, tahu, tempe, produk perawatan tubuh yang digunakan sehari-hari sabun, shampoo, pasta gigi, pembersih lantai, obat nyamuk, dan banyak lagi organic foods majalah Nirmala; 17 November 2009; 08:25 am. Dalam penelitian Fang Chen 2009, tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui sikap secara spesifik, seperti kesadaran terhadap kesehatan dan sikap terhadap lingkungan, serta untuk mengetahui sikap konsumen terhadap makanan organik. Data diperoleh di Taiwan, dengan menggunakan warga negara Taiwan, yang menjadi respondennya. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan model regresi. Digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel mediasi gaya hidup sehat commit to user dalam hubungannya dengan kesadaran terhadap kesehatan dan sikap terhadap lingkungan serta sikap konsumen terhadap makanan organik. Hasilnya menunjukkan kesamaan dengan beberapa penelitian terdahulu, yang mana menyatakan bahwa individu yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan akan lebih termotivasi untuk membeli produk makanan organik. Sebagai tambahan, gaya hidup sehat memiliki peran penting untuk memediasi dan memberikan pegaruh dalam hubungan yang postif antara kesadaran terhadap kesehatan dan sikap terhadap lingkungan serta sikap konsumen terhadap makanan organik. Untuk itu, gaya hidup sehat menganjurkan kepada konsumen untuk memiliki sikap positif terhadap makanan organik. Penelitian yang dilakukan oleh Fang Chen 2009, yang diteliti terlalu luas, yaitu makanan organik. Maka peneliti merasa tertarik ingin melakukan penelitian ulang dengan menggunakan variabel serupa tetapi lebih khususnya terhadap beras organik dan menggunakan responden masyarakat solo. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, apakah dengan menggunakan responden masyarakat solo dan menggunakan variabel sikap terhadap makanan organik dalam hal ini adalah beras organik, apakah hasil yang diperoleh akan sama dengan penelitian yang dilakukan Fang Chen 2009. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH HEALTH CONSCIOUSNESS commit to user DAN ENVIRONMENTAL ATTITUDE TERHADAP ATTITUDE TOWARD ORGANIC FOODS YANG DIMEDIASI OLEH HEALTHY LIFESTYLE Studi Kasus Pada Konsumen Beras Organik di Kota Solo”.

B. RUMUSAN MASALAH