commit to user produk, sebelum mereka menentukan pilihan attitude toward organic
foods. Walaupun beberapa teori sikap sering diasumsikan dapat membentuk perilaku secara spesifik, pengetahuan mengenai makanan,
nutrisi dan social-psychological dapat dijadikan batasan petunjuk untuk membangun sebuah asumsi attitude toward organic foods
Goldman and Clancy, 1991; Sims, 1980. Secara keseluruh, teori mengemukakan bahwa sikap terahadap makanan organik attitude
toward organic foods dapat sejalan dengan beberapa cara, yang selanjutnya akan menghasilkan pembelian pada produk organik
Goldman and Clancy, 1991. Ini berarti sikap terhadap makanan organik attitude toward
organic foods, selain bergantung kepada sikap seseorang terhadap lingkungan environmental attitude dan kesadaran mengenai
kesehatan health consciousness, juga dapat dipengaruhi oleh sikap seseorang terhadap makanan organik attitude toward organic foods
nya, postif atau negatif, adanya pilihan-pilihan produk lain yang tersedia ataupun nutrisi dan kandungan yang berada didalamnya pada
makanan tersebut.
E. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian yang telah dilakukan oleh Midmore, Wier, and Zanoli
pada tahun 2003 di Denmark dengan judul ―Consumer attitudes towards the quality and safety o
f organic and low input foods”
commit to user mengindikasikan bahwa data kualitatif baru-baru ini memberikan
wawasan baru ke dalam dinamika sisi permintaan pasar organik.
Perbedaan dengan yang ada saat ini, konsumen berkomitmen dan konsumen baru
memiliki implikasi bagi penelitian. Komitmen dan implikasi tersebut merupakan pengembangan kebijakan dan strategi
pemasaran dibidang organik menjadi ke arah yang lebih luas, khususnya sebagai perilaku aktual dan loyalitas produk sebagai akibat
dari perpindahan konsumen konvensional. Terdapat pula hasil dari survei yang telah dilakukan dan
pengharapan konsumen dan sikap terhadap kesehatan, kualitas dan biaya organik dan biaya makanan yang rendah Midmore et al.,2005.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Stanton et al 2007, mengidentifikasi tipe-tipe konsumen organik berdasarkan profil
demografis, yaitu Reguler Consumer Organic Foods RCOF adalah perempuan, orang tua, dan memiliki anak-anak di rumah tangga,
dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa yang termasuk kedalam RCOF adalah individu yang sadar akan kesehatan health
consciousness dengan sendirinya dan ingin bergaya hidup sehat healthy lifestyle. Konsumen muda lebih bersikap positif terhadap
makanan organik. Namun, konsumen yang lebih tua lebih memungkinkan untuk membeli produk. Itu dapat dikarenakan,
konsumen yang lebih tua berpenghasilan lebih banyak bila dibandingkan dengan konsumen muda.
Menurut penelitian Stanton et
commit to user al 2007, satu penjelasan adalah bahwa premi harga makanan organik
dapat terjangkau oleh konsumen yang lebih tua. Konsep makanan organik saat ini telah dikenal oleh banyak
konsumen. Sebanyak 91 persen dari konsumen Irlandia telah mengetahui mengenai makanan organik Roddy et al., 1996
sedangkan di Jerman sejumlah 93 persen Von Alvensleben dan Altmann, 1987. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Magnusson
2001, mengindikasikan bahwa kebanyakan konsumen yang berusia 18-25 th, memiliki sikap yang positif terhadap makanan organik
attitude toward organic foods tetapi rendah untuk melakukan pembelian. Konsumen yang melakukan pembelian terhadap makanan
organik lebih dikarenakan makanan organik memiliki rasa yang lebih enak dan yang terpenting ‗diproduksi secara organik‘. Sebagian
lainnya mengatakan puas dengan tersedianya makanan organik. Meskipun makanan organik itu lebih sehat dan mahal dibandingkan
produk konvensional. Hasil juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan organik tidak akan meningkat apabila kriteria pembelian dan
kepercayaan konsumen akan makanan organik tidak sepaham. Honkanen et al 2006, meneliti mengenai motivasi pemilihan
makanan organik di Norwegia. Hasilnya menyimpulkan bahwa hubungan antara motivasi pemilihan makanan, sikap dan niat untuk
mengkonsumsi makanan organik sangat dipengaruhi oleh masalah- masalah lingkungan dan hewan. Sehingga lingkungan environmental
commit to user attitude dan masalah mengenai hak asasi hewan menjadi sesuatu yang
sangat berpengaruh dalam sikap seseorang terhadap makanan organik attitude toward organic foods, adanya sugesti bahwa individu yang
memiliki tingkat kesadaran tinggi mengenai masalah-masalah hak asasi hewan dan lingkungan akan lebih bersikap positif terhadap
makanan organik attitude toward organic foods dan sudah pasti akan mengkonsumsinya juga. Sementara itu, motivasi politik juga memiliki
pengaruh positif terhadap sikap, meskipun kepercayaan seseorang juga menjadi suatu kriteria.
F. KERANGKA TEORITIS