commit to user Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness-of-fit model
penelitian setelah proses modifikasi tersebut di atas, mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima dengan
baik. Setelah model penelitian dapat diterima, sub bahasan berikutnya akan menjelaskan analisis uji hipotesis dan pembahasan hasil
penelitian.
D. ANALISIS UJI HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN
1. Uji Hipotesis
Setelah kriteria goodness of fit model struktural yang diestimasi dapat terpenuhi, maka tahap selanjutnya adalah analisis terhadap
hubungan-hubungan struktural model pengujian hipotesis. Hubungan antar konstruk dalam hipotesis ditunjukkan oleh nilai regression
weights. Tabel IV.14 menunjukkan nilai regression weights dari
variabel-variabel yang diuji hubungan kausalitasnya.
Tabel IV.14 Regression Weights
commit to user
Estimate S.E. C.R. P Label
Healthy_Lifestyle --- Environmental_Attitude .219 .065 3.383 par_33
Healthy_Lifestyle --- Health_Consciousness
.123 .088 1.400 .162 par_34 Attitude Toward_Organic Foods --- Healthy_Lifestyle
.250 .060 4.188 par_35 Attitude Toward_Organic Foods --- Health_Consciousness
.279 .066 4.200 par_36 Attitude Toward_Organic Foods --- Environmental_Attitude .164 .045 3.636 par_37
Sumber
:
hasil olahan data
, 2010
Keterangan: sigifikan pada level 1
signifikan pada level 5 signifikan pada level 10
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang
didasarkan pada nilai C.R z-hitung lebih besar dari atau sama dengan nilai z-tabel z-hitung
z-tabel. Pada jumlah responden lebih dari 120 maka nilai z tabel untuk masing-masing tingkat signifikansi adalah: 1
1= 2,56, 2 5= 1,96, 3 10= 1,645.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Hubungan antara health consciousness dan attitude toward
organic foods hipotesis 1.
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan dan positif antara kesadaran mengenai kesehatan health
consciousness dengan sikap terhadap makanan organik attitude toward organic foods
β=0,279, CR = 4,200, SE = 0,066. Dengan demikian menunjukkan bahwa hipotesis 1 didukung pada tingkat
signifikansi α = 0,001. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat
kesadaran seseorang
terhadap kesehatan
health
commit to user consciousness, dapat diindikasi melalui semakin sadarnya
seseorang terhadap kesehatannya dan melakukan hidup sehat, akan semakin positif pula sikap seseorang terhadap makanan oganik
attitude toward organic foods. Fenomena ini dapat terjadi karena banyaknya penyakit yang
timbul sering diakibatkan oleh makanan yang dikonsumsi oleh manusia itu sendiri. Sehingga masyarakat mulai sadar health
consciousness terhadap kesehatan diri mereka melalui makanan yang mereka konsumsi attitude toward organic foods. Selain
kesadaran akan kesehatan health consciousness dalam diri mereka, tingkat pengetahuan, dan pendapatan masing-masing
individu juga turut berpengaruh dalam sikap mereka terhadap makanan organik attitude toward organic foods.
Secara teoritis, studi ini memberikan dukungan terhadap regularitas teori yang menjelaskan bahwa masyarakat umum yang
sadar dan peduli untuk menjaga kesehatan health consciousness atau melakukan perbaikan mengenai kesehatan mereka merupakan
salah satu alasan mereka dalam melakukan pembelian makanan organik attitude toward organic foods Schifferstein and Oude
Ophuis, 1998; Tregear et al., 1994; Fang Chen, 2009.
b. Hubungan antara environmental attitude dan attitude toward
organic foods hipotesis 2.
commit to user Hasil pengujian mengindikasi hubungan signifikan dan
positif antara sikap terhadap lingkungan environmental attitude
dengan sikap terhadap makanan organik attitude toward organic foods
β= 0,219, CR= 3,383, SE= 0,065. Dengan demikian menunjukkan bahwa hipotesis 2 didukung pada tingkat signifikansi
α = 0,001. Hal ini menjelaskan bahwa semakin seseorang memiliki sikap yang baik terhadap lingkungan environmental attitude,
dapat diindikasi melalui peduli terhadap lingkungan, menggunakan produk daur ulang, dan membantu dalam upaya melestarikan atau
melindungi lingkungan, akan semakin positif pula sikap seseorang terhadap makanan oganik attitude toward organic foods.
Fenomena ini dapat terjadi karena sudah semakin banyak informasi yang bisa diperoleh oleh masyarakat mengenai apa yang
terjadi terhadap lingkungan seperti global warming, sehingga individu
yang memiliki
kepedulian terhadap
lingkungan environmental attitude akan lebih memilih mengkonsumsi
makanan organik attitude toward organic foods karena makanan organik tidak diproduksi menggunakan bahan-bahan kimia yang
justru akan memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap proses global warming attitude toward organic foods.
Secara teoritis, studi ini memberikan dukungan terhadap regularitas teori yang menjelaskan bahwa alasan seseorang untuk
memilih produk organik adalah karena produk organik lebih
commit to user mempedulikan lingkungan environmental attitude dan masalah
kesehatan. Sehingga individu yang memiliki tingkat kepedulian terhadap
lingkungan tinggi
akan lebih
memilih untuk
mengkonsumsi produk organik attitude toward organic foods daripada produk konvensional. Masalah tersedia atau tidaknya
produk dan harga merupakan faktor yang mempengaruhi pembelian secara langsung Davies et al., 1995; Fang Chen, 2009.
Analisis Mediasi :
Analisis mediasi digunakan untuk mengungkap pengaruh mediasi hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Suatu
hubungan antar variabel yang memiliki pengaruh mediasi diindikasi dengan nilai standardized indirrect effect dua buah
variabel yang harus memiliki hasil 0. Hasil standardized indirrect effect dapat dilihat pada tabel output SEM dengan software AMOS.
Hasil yang 0 merupakan indikasi bahwa hubungan dua buah variabel tersebut memiliki pengaruh tidak langsung
dengan variabel lain sebagai pemediasi.
Pada penelitian ini, gaya hidup sehat healthy lifestyle memediasi hubungan antara variabel kesadaran akan kesehatan
health consciousness dengan variabel sikap terhadap makanan
organik attitude toward organic foods hipotesis 3 dan gaya
hidup sehat healthy lifestyle memediasi hubungan antara variabel
commit to user sikap terhadap lingkungan environmental attitude dengan
variabel sikap terhadap makanan organik attitude toward organic
foods hipotesis 4. Hal ini dapat dilihat pada hasil sebesar 0,031 0,0000,031 dan 0,055 0,0000,055 dalam tabel IV.15 yang
merupakan hasil standardized indirrect effect antara variabel kesadaran mengenai kesehatan health consciousness dengan
variabel sikap terhadap makanan organik attitude toward organic foods dan variabel sikap terhadap lingkungan environmental
attitude dengan variabel sikap terhadap makanan organik attitude toward organic foods.
Tabel IV.13 Indirect Effect
Variabel Healthy lifestyle
Attitude toward organic foods
IE IE
Health consciousness
0,000 0,031
Environmental attitude
0,000 0,055
Sumber: Data primer yang diolah, 2010 Fenomena pada hipotesis tiga dan hipotesis empat dapat
terjadi karena gaya hidup healthy lifestyle merupakan sesuatu yang dapat menjadikan seseorang menjadi bersikap positif atau
negatif terhadap makanan organik attitude toward organic foods. Alasannya mendasarnya adalah bahwa walaupun seorang individu
bisa memiliki kesadaran akan kesehatan health consciousness dan
commit to user telah bersiap untuk melakukan sesuatu yang baik untuk kesehatan
mereka atau memiliki sikap terhadap lingkungan yang baik environmental attitude dan bersikap ramah terhadap lingkungan,
sikap positif terhadap makanan organik tidak dapat dengan mudah diperlihatkan jika individu tersebut secara objektif atau subjektif
tidak bersikap secara sehat selama berperilaku. Dengan demikian temuan studi ini mendukung penelitian
terdahulu yang menjelaskan bahwa Gaya hidup sehat healthy lifestyle disini dapat dianggap sebagai mediator selang atau
campur pada variabel independen i.e. health consciousness and environmental attitudes dan vaiabel dependennya i.e. attitude
toward organic foods. Secara teoritis, studi ini memberikan dukungan terhadap regularitas teori yang menjelaskan bahwa gaya
hidup sehat healthy lifestyle memediasi hubungan antara variabel kesadaran akan kesehatan health consciousness pada sikap
terhadap makanan organik attitude toward organic foods dan sikap terhadap lingkungan environmental attitude pada sikap
terhadap makanan organik attitude toward organic foods seperti yang dikemukakan oleh Fang chen 2009.
BAB V PENUTUP
commit to user Bab ini memaparkan simpulan, implikasi, serta keterbatasan penelitian
yang terdapat pada penelitian ini. Pemaparan-pemaparan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai ruang lingkup penelitian dan peluang untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
A. KESIMPULAN
Simpulan penelitian dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman mengenai hasil dari penelitian ini. Dalam sub bab ini akan dipaparkan secara
singkat mengenai hasil penelitian.
1. Health consciousness berpengaruh positif pada attitude toward organic
foods beras organik. Hal ini menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat kesadaran seseorang terhadap kesehatan health consciousness, dapat
diindikasi melalui semakin sadarnya seseorang terhadap kesehatannya dan melakukan hidup sehat, akan semakin positif pula sikap seseorang
terhadap makanan oganik attitude toward organic foods.
2. Environmental attitude berpengaruh positif pada attitude toward organic
foods beras organik. Hal ini menjelaskan bahwa semakin seseorang memiliki sikap yang baik terhadap lingkungan environmental attitude,
dapat diindikasi melalui peduli terhadap lingkungan, menggunakan produk daur ulang, dan membantu dalam upaya melestarikan atau melindungi
lingkungan, akan semakin positif pula sikap seseorang terhadap makanan oganik attitude toward organic foods.
98
commit to user
3. Healthy lifestyle memediasi pengaruh health consciousness terhadap