Jenis Penelitian Metode Pengukuran

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan penelitian explanatory research. Menurut Sugiono 1989, survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Jenis penelitian eksplanatori menyediakan suatu cara atau prosedur yang sesuai dengan tahapan penelitian yang akan dilakukan. Cara yang sudah disediakan jenis penelitian survey eksplanatori adalah populasi dan sampel, alat pengumpul data, metode pengukuran konsep, variabel, definisi operasional, tingkat analisis dan metode analisis, dan pedoman pembahasan serta penarikan kesimpulan Arikunto, 2003. 3.2. Lokasi dan waktu penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2009 sampai dengan Juni 2009. Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 34 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah semua perawat pelaksana berjumlah 115 orang yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2005. Sampel penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling secara acak sederhana. Teknik pengambilan sample secara simple random sampling merupakan bagian dari kelompok probability sampling. Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Notoatmodjo, 2003. Keterangan : N = Besar populasi yaitu semua perawat pelaksana di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebanyak 115 orang. n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaanketepatan yang diinginkan dengan presisi 10. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik simple random sampling. Untuk mencari jumlah sampel dari masing-masing ruangan, menurut Prasetyo 2005 digunakan rumus : Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 Populasi Sampel = x Total sampel Total populasi Tabel 3.1. Pengambilan Sampel No Nama Ruang Perhitungan Jumlah sampel 1 Melur 53115 x 11 5 2 Teratai 53115 x 8 4 3 Melati 53115 x 7 3 4 Mawar 53115 x 8 4 5 Jempa 53115 x 9 4 6 Bugenville 53115 x 9 4 7 Tanjung 53115 x 11 5 8 Seulangga 53115 x 7 3 9 Dahlia 53115 x 8 4 10 Cempaka 53115 x 9 4 11 Asoka 53115 x 8 4 12 Serunai 53115 x 11 5 13 Anggrek 53115 x 9 4 Jumlah 115 53 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan observasi yang berpedoman pada daftar checklist yang telah disusun.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder dihimpun melalui pencatatan dokumen yang ada di lokasi penelitian yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian. Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009

3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kelayakan dalam menggunakan instrument yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan reliabilitas. Notoatmodjo 2005, menyatakan sebelum dilakukan penelitian kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji validitas kuesioner kepada 20 responden. Uji validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrument penelitian kuesioner yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat. Sugiono 2006 juga menyatakan bahwa instrument dikatakan valid, apabila instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagia alat ukur harus mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas suatu instrument dalam kuesioner dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total variabel menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment Correlation Coefficient r dengan ketentuan : a Bila r hitung t tabel maka dinyatakan valid dan b Bila r hitung t tabel, maka dinyatakan valid. Uji reliabilitas terhadap kuesioner untuk melihat konsistensi jawaban. Sugiono 2006 menyatakan bahwa suatu instrument dikatakan reliable atau konsisten jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data atau jawaban yang sama, dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dalam penelitian ini, teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari suatu kali pengukuran, dengan ketentuan : aJika nilai r Alpha r tabel maka Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 dinyatakan reliable dan b Jika nilai r Alpha r tabel maka dinyatakan tidak reliable. Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Butir Nilai CITC Status Prestasi Kerja 1 0,670 Valid 2 0,769 Valid 3 0,736 Valid 4 0,554 Valid 5 0,464 Valid Imbalan 1 0,780 Valid 2 0,789 Valid 3 0,723 Valid 4 0,452 Valid 5 0,656 Valid Karir 1 0,644 Valid 2 0,586 Valid 3 0,456 Valid 4 0,503 Valid 5 0,525 Valid Pelatihan 1 0,563 Valid 2 0,731 Valid 3 0,811 Valid 4 0,671 Valid 5 0,741 Valid Kinerja Perawat Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja, dan Ketepatan Waktu 1 0,718 Valid 2 0,683 Valid 3 0,646 Valid 4 0,707 Valid 5 0,501 Valid 6 0,512 Valid 7 0,644 Valid 8 0,838 Valid 9 0,741 Valid 10 0,877 Valid 11 0,733 Valid 12 0,409 Valid 13 0,543 Valid Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 Variabel Butir Nilai CITC Status 14 0,639 Valid 15 0,574 Valid 16 0,664 Valid 17 0,694 Valid 18 0,485 Valid 19 0,728 Valid 20 0,542 Valid Pengkajian 1 0,689 Valid 2 0,928 Valid 3 0,432 Valid 4 0,613 Valid Diagnosa 5 0,897 Valid 6 0,780 Valid 7 0,742 Valid 8 0,755 Valid Perencanaan 9 0,897 Valid 10 0,642 Valid 11 0,669 Valid 12 0,487 Valid Pelaksanaan 13 0,928 Valid 14 0,596 Valid 15 0,676 Valid 16 0,602 Valid Evaluasi 17 0,659 Valid 18 0,725 Valid 19 0,661 Valid 20 0,822 Valid Berdasarkan tabel 3.2 di atas, nilai Corrected Item-Total Correlation dari variabel independen X yaitu prestasi kerja, imbalan, karir dan pelatihan untuk butir 1,2,3,4,5 dari nilai r tabel sebesar 0,361 df = 30-2 ; 0,05, dengan demikian dinyatakan valid sedangkan nilai Corrected Item-Total Correlation dari variabel dependen Y yaitu kinerja perawat untuk butir 1 sampai 40, r tabel, juga dinyatakan valid. Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Butir Cronback Alpha r hasil r tabel Prestasi Kerja 1 0,792 0,361 2 0,769 0,361 3 0,736 0,361 4 0,554 0,361 5 0,464 0,361 Imbalan 1 0,795 0,361 2 0,797 0,361 3 0,814 0,361 4 0,886 0,361 5 0,829 0,361 Karir 1 0,691 0,361 2 0,711 0,361 3 0,759 0,361 4 0,739 0,361 5 0,732 0,361 Pelatihan 1 0,879 0,361 2 0,838 0,361 3 0,821 0,361 4 0,853 0,361 5 0,835 0,361 Kinerja Perawat Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja, dan Ketepatan Waktu 1 0,936 0,361 2 0,936 0,361 3 0,937 0,361 4 0,936 0,361 5 0,939 0,361 6 0,939 0,361 7 0,937 0,361 8 0,934 0,361 9 0,935 0,361 10 0,933 0,361 11 0,935 0,361 12 0,941 0,361 Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 Variabel Butir Cronback Alpha r hasil r tabel 13 0,939 0,361 14 0,937 0,361 15 0,938 0,361 16 0,937 0,361 17 0,936 0,361 18 0,939 0,361 19 0,935 0,361 20 0,939 0,361 Pengkajian 1 0,951 0,361 2 0,948 0,361 3 0,956 0,361 4 0,952 0,361 Diagnosa 5 0,948 0,361 6 0,950 0,361 7 0,950 0,361 8 0,950 0,361 Perencanaan 9 0,948 0,361 10 0,951 0,361 11 0,951 0,361 12 0,954 0,361 Pelaksanaan 13 0,948 0,361 14 0,952 0,361 15 0,951 0,361 16 0,952 0,361 Evaluasi 17 0,951 0,361 18 0,950 0,361 19 0,951 0,361 20 0,949 0,361 Berdasarkan dari tabel 3.3. di atas, nilai cronbach alpha dari masing-masing variabel dari nilai r tabel 0,361 df = 30-2 ; 0,05 , dengan demikian setiap butir pertanyaan dari masing-masing kuesioner adalah reliabel. Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 3.5. Variabel dan definisi operasional 3.5.1. Variabel Independen 1. Prestasi kerja adalah tugas yang diselesaikan perawat sesuai dengan job description. 2. Penghasilan adalah besarnya ataui jumlah gaji yang diterima perawat dalam satu bulan yang digolongkan menjadi tinggi, sedang, rendah. 3. Karir adalah kesempatan yang diperoleh perawat dalam peningkatan jabatan. 4. Pelatihan adalah jenis pendidikan non formal yang pernah diikuti perawat.

3.5.2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perawat dengan sub- item sebagai berikut : 1. Kualitas kerja adalah mutu pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan prosedur. 2. Kuantitas kerja adalah banyaknya pekerjaan yang diselesaikan responden dalam waktu tertentu. 3. Ketepatan waktu adalah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009

3.6. Metode Pengukuran

1. Pengukuran variabel merit system menggunakan skala ordinal yaitu : a. Prestasi kerja : 1 Baik, bila perawat mampu menyelesaikan jumlah kerja yang harus diselesaikan 75 sesuai dengan job description tiap perawat yang diperoleh dari hasil observasi. 2 Sedang, bila perawat mampu menyelesaikan jumlah kerja yang harus diselesaikan 40- 75 sesuai dengan job description tiap perawat yang diperoleh dari hasil observasi. 3 Rendah, bila perawat mampu menyelesaikan jumlah kerja yang harus diselesaikan 40 sesuai dengan job description tiap perawat yang diperoleh dari hasil observasi b. Penghasilan : 1 Tinggi : bila perawat mendapat penghasilan dalam satu bulan Rp 2.000.000. 2 Sedang : bila perawat mendapat penghasilan dalam satu bulan 1.000.000 sampai dengan Rp 2.000.000. 3 Rendah : bila perawat mendapat penghasilan dalam satu bulan Rp 1.000.000. c. Karir : 1 Tinggi : bila perawat sudah mencapai jabatan perawat penyelia. 2 Sedang : bila perawat sudah mencapai jabatan perawat madya. 3 Rendah : bila perawat measih sebagai perawat pratama. Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 4. Pelatihan : 1 Tinggi : bila perawat mendapat pelatihan ≥ 2 kali per tahun. 2 Sedang : bila perawat yang sudah mengikuti pelatihan sebanyak 1 kali per tahun. 3 Rendah : bila perawat yang belum pernah mengikuti pelatihan. 2. Pengukuran variabel kinerja perawat diukur melalui check list observasi kinerja perawat sebanyak 20 pertanyaan. 1 Baik : bila perawat melaksanakan tugas sesuai dengan standar yang ditentukan 75 berdasarkan hasil observasi. 2 Sedang : bila perawat melaksanakan tugas sesuai dengan standar yang ditentukan 40-75 berdasarkan hasil observasi. 3 Rendah : bila perawat melaksanakan tugas sesuai dengan standar yang ditentukan 40 berdasarkan hasil observasi. Tabel 3.4. Aspek Pengukuran Variabel Terikat Dependen Variabel Kategori Bobot nilai Total nilai Skala ukur Skor nilai Kinerja perawat di rumah sakit jiwa 1. Baik 2. Sedang 3. Rendah 3 2 1 60 40 20 Ordinal 75 45 40-75 24-45 40 24 Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009

3.7. Metode Analisis Data