e. Uji Hipotesis
Adapun kriteria pengujian hipotesis pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas dengan tingkat signifikan sebesar 5 0,05 :
- Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima - Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak
- Jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima - Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak.
f. Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil analisis regresi linear menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R square sebesar 0,520 artinya bahwa model regresi yang diperoleh dapat
menjelaskan 52 variasi variabel dependen dan F hitung sebesar 13,023 dengan signifikan p = 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, berarti 48 variasi kinerja dapat
dijelaskan oleh variasi prestasi kerja, imbalan, karir, dan pelatihan sedangkan sisanya 100 – 52 = 48 dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Model regresi dapat
memprediksi kinerja perawat dengan persamaan regresi sebagai berikut : Y = Constanta +
β1X1......βiXi Y=4,380constanta+0,840karir+3,228Pelatihan+1,219prestasi+1,730imbalan
Signifikansi = 0,700 0,375 0,001 0,028 0,036 Std. Error =11,286 0,937 0,948 0,538 0,803
Std. Error of the Estimate SEE = 9,846 r² = 0,520
F = 13,023 Sig = 0,000
Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan
Merit System Terhadap K
inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009
1 Karir
Konstanta 4,380 menyatakan bahwa jika variabel independen tidak ada, maka kinerja sebesar 4,380. Koefisien regresi karir sebesar 0,840 karena tanda +
menyatakan setiap peningkatan karir akan meningkatkan kinerja sebesar 0,840. Standar Error of Estimate = 9,846, bahwa semakin kecil Standar Error of Estimate
akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. Variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi tidak menunjukkan
pengaruh yang signifikan. Variabel karir dalam peningkatan kinerja memberikan nilai koefisien sebesar 0,840 dengan tingkat signifikan 0,375. Dengan demikian, Ha yang
menyatakan karir berpengaruh terhadap kinerja, ditolak.
2 Pelatihan
Koefisien regresi pelatihan sebesar 3,228 karena tanda + menyatakan setiap penambahan pelatihan akan meningkatkan kinerja perawat sebesar 3,228. Standar
Error of Estimate = 9,846, bahwa semakin kecil Standar Error of Estimate akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
Variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi menunjukkan pengaruh yang signifikan. Variabel pelatihan dalam peningkatan kinerja memberikan
nilai koefisien sebesar 3,228 dengan tingkat signifikan 0,001. Dengan demikian, Ha yang menyatakan pelatihan berpengaruh dalam peningkatan kinerja, diterima.
3 Prestasi
Koefisien regresi prestasi sebesar 1,219, karena tanda + menyatakan setiap peningkatan prestasi akan meningkatkan kinerja perawat sebesar 1,219. Standar
Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan
Merit System Terhadap K
inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009
Error of Estimate = 9,846, bahwa semakin kecil Standar Error of Estimate akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
Variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Variabel prestasi dalam meningkatkan kinerja memberikan
nilai koefisien sebesar 1,219 dengan tingkat signifikan 0,028. Dengan demikian, Ha yang menyatakan bahwa variabel prestasi berpengaruh terhadap kinerja perawat,
diterima.
4 Imbalan
Koefisien regresi imbalan sebesar 1,730 karena tanda + menyatakan setiap penambahan imbalan akan meningkatkan kinerja perawat sebesar 1,730. Standar
Error of Estimate = 9,846, bahwa semakin kecil Standar Error of Estimate akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
Variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi menunjukkan pengaruh yang signifikan. Variabel imbalan dalam meningkatkan kinerja perawat
memberikan nilai koefisien sebesar 1,730 dengan tingkat signifikan 0,036. Dengan demikian, Ha yang menyatakan imbalan berpengaruh terhadap kinerja perawat,
diterima.
Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan
Merit System Terhadap K
inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Prestasi Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat
Prestasi kerja merupakan tindakan-tindakan atau pelaksanaan tugas yang diselesaikan oleh seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur. Martoyo
2002 mengemukakan faktor-faktor prestasi kerja dipengaruhi oleh 1 kecakapan kerja, 2 kualitas kerja, 3 pengembangan, 4 tangungjawab, 5 prakarsa,
6 ketabahan, 7 kejujuran, 8 tingkat kehadiran, 9 kerjasama dan 10 tingkah laku. Penilaian prestasi kerja merupakan proses sistematik untuk menilai segenap
perilaku kerja pegawai dalam kurun waktu kerja tertentu yang akan menjadi dasar penetapan kebijakan personalia dan pengembangan pegawai Wungu, 2003.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Martoyo 2006 yang mengatakan bahwa apabila penilaian prestasi kerja dilaksanakan dengan baik
dan benar, maka dapat membantu dalam meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus meningkatkan loyalitas pegawai kepada organisasi.
Yusron 2003 meneliti tentang Analisis Merit System Dalam Meningkatkan Motivasi Karyawan Rumah Sakit Harapan Jakarta menyimpulkan bahwa merit
rating sistem berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan, karyawan merasa dihargai dalam bentuk penilaian yang lebih objektif.
Sofiah 2006 meneliti tentang Pengaruh Pelaksanaan Merit Rating Sistem Terhadap Peningkatan Kepuasan Kerja Karyawan PDAM Tirtanadi Medan
Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan
Merit System Terhadap K
inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009