itu, setiap bulannya ada tunjangan prestasi kerja yang diperoleh perawat sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Bila perawat tidak melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan rumah sakit, maka tunjangan prestasi kerja tersebut dipotong sesuai dengan tingkat kehadirankedinasan.
Dari hasil penelitian di Rumah Sakit Jiwa Nanggroe Aceh Darussalam, penghasilan perawat diberikan sesuai dengan lamanya kerja perawat, penghasilan
diberikan atas beban kerja yang dicapai, penghasilan yang diterima sesuai dengan jumlah yang ditetapkan pemerintah dan perawat yang lebih senior mendapatkan
penghasilan yang lebih besar.
5.3. Pengaruh Karir Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat
Wungu 2003 terkait dengan karir untuk peningkatan kinerja menyatakan bahwa karir dapat memberikan kejelasan dan kepastian arah jenjang karir jabatan
pegawai dalam wujudnya sebagai promosi pindah jabatan ke jabatan yang lebih tinggi, rotasi pindah ke jabatan lain yang setara.
Dalam hal karir, Fathoni 2006 mengacu kepada asumsi dasar bahwa seseorang mulai bekerja setelah penempatan dalam suatu organisasi dan akan terus
bekerja untuk organisasi tersebut. Berbagai pertanyaan terkait dengan karir yang diajukan pegawai adalah menyangkut, kemampuan pengetahuan dan ketrampilan
yang dituntut organisasi, system promosi yang berlaku, pelatihan tambahan yang diperlukan dan faktor lainnya.
Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan
Merit System Terhadap K
inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009
Kesempatan untuk mencapai karier yang lebih tinggi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, paling tidak disebabkan
adanya kesempatan untuk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi dengan penghasilan yang lebih tinggi pula. Karir merupakan jabatan yang dapat
diduduki seseorang selama kehidupan kerjanya dalam organisasi. Dari sudut pandang pegawai, jabatan merupakan suatu hal yang sangat penting sebab setiap
orang menginginkan suatu jabatan yang sesuai dengan keinginannya dan menginginkan jabatan setinggi mungkin sesuai dengan kemampuannya. Dari sudut
pandang organisasi, pengembangan karir menjadi sesuatu yang sangat penting sebagai usaha pengembangan pegawai dan peningkatan kepuasan kerja yang
dibutuhkan untuk memenangkan persaingan. Hasil penelitian berdasarkan analisis univariat untuk variable kinerja
menunjukkan karir dengan kategori sedang sebanyak 41 responden 77,4 dan karir dengan kategori baik sebanyak 12 responden 22,6. Variabel karir dalam
peningkatan kinerja memberikan nilai koefisien sebesar 0,840 dengan tingkat signifikan 0,375. Dalam hal ini terlihat bahwa karir tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja perawat. Perawat di Rumah Sakit Jiwa Nanggroe Aceh Darussalam mempunyai potensi
untuk dikembangkan karirnya sehingga dapat dicalonkan untuk menduduki jabatan serta tanggungjawab yang lebih besar pada masa yang akan datang, sedangkan bagi
perawat yang terhambat disebabkan karena kemauannya serta motivasi dan sikap
Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan
Merit System Terhadap K
inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009
yang kurang baik maka perlu diberikan pembinaan berupa teguran atau konseling oleh atasannya.
Dalam penelitian ini, karir perawat dilihat dari ada tidaknya peningkatan karir, jenjang karir perawat disesuaikan dengan lamanya kerja, fasilitas diberikan
kepada perawat untuk peningkatan karir, adanya kesempatan untuk naik jabatan, dan kesempatan untuk melakukan aktivitas diluar jam kerja
5.4 Pengaruh Pelatihan Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat