BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Prestasi Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat
Prestasi kerja merupakan tindakan-tindakan atau pelaksanaan tugas yang diselesaikan oleh seseorang dalam kurun waktu tertentu dan dapat diukur. Martoyo
2002 mengemukakan faktor-faktor prestasi kerja dipengaruhi oleh 1 kecakapan kerja, 2 kualitas kerja, 3 pengembangan, 4 tangungjawab, 5 prakarsa,
6 ketabahan, 7 kejujuran, 8 tingkat kehadiran, 9 kerjasama dan 10 tingkah laku. Penilaian prestasi kerja merupakan proses sistematik untuk menilai segenap
perilaku kerja pegawai dalam kurun waktu kerja tertentu yang akan menjadi dasar penetapan kebijakan personalia dan pengembangan pegawai Wungu, 2003.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Martoyo 2006 yang mengatakan bahwa apabila penilaian prestasi kerja dilaksanakan dengan baik
dan benar, maka dapat membantu dalam meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus meningkatkan loyalitas pegawai kepada organisasi.
Yusron 2003 meneliti tentang Analisis Merit System Dalam Meningkatkan Motivasi Karyawan Rumah Sakit Harapan Jakarta menyimpulkan bahwa merit
rating sistem berpengaruh positif terhadap motivasi kerja karyawan, karyawan merasa dihargai dalam bentuk penilaian yang lebih objektif.
Sofiah 2006 meneliti tentang Pengaruh Pelaksanaan Merit Rating Sistem Terhadap Peningkatan Kepuasan Kerja Karyawan PDAM Tirtanadi Medan
Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan
Merit System Terhadap K
inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009
menyimpulkan bahwa pelaksanaan merit rating sistem secara simultan serempak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
Santoso 2003 meneliti tentang Pengaruh Merit System Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Kotamadya Malang menyimpulkan bahwa
merit system berpengaruh terhadap kinerja pegawai kantor pelayanan pajak kotamadya Malang.
Penelitian Sumiati 2007 tentang pengaruh merit system terhadap peningkatan kinerja guru menyimpulkan bahwa penerapan merit system secara
simultan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja guru. Terlaksananya prinsip merit system akan meningkatkan kinerja dan tujuan akan tercapai. Faktor variabel imbalan
memiliki pengaruh lebih dominan 94 dibandingkan faktor variabel penilaian karya 39,2 dan pengembangan karir 3.
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Nanggroe Aceh Darusalam, menunjukkan bahwa prestasi kerja perawat dilihat dari pelaksanaan tugas yang
diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dan tindakan yang dilakukan dapat diukur. Berdasarkan kecakapan kerja, perawat dengan tingkat pendidikan minimal
Diploma 3 memiliki kecakapan kerja yang baik, kualitas kerja yang dihasilkan meningkat seiring dengan pengalaman kerja perawat. Tanggungjawab kerja perawat
dapat dilihat dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang sesuai standar keperawatan. Variabel prestasi dalam meningkatkan kinerja memberikan nilai koefisien
sebesar 1,219 dengan tingkat signifikan 0,028. Dengan demikian, variabel prestasi berpengaruh terhadap kinerja perawat.
Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan
Merit System Terhadap K
inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009
Prestasi kerja perawat di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.dihasilkan oleh kemampuan atau ability dalam wujudnya sebagai
kapasitas untuk berprestasi, adanya kemauan, semangat, hasrat atau motivasi dalam wujudnya sebagai kesediaan untuk berprestasi, dan juga kesempatan untuk
berprestasi Wungu 2003. Kemampuan yang dimiliki perawat untuk memberikan asuhan pelayanan kesehatan memiliki peranan untuk meningkatkan prestasi yang
dicapai. Dalam hal ini, perawat juga memiliki kemauan, semangat dan motivasi sehingga dalam melaksanakan tugas, perawat dapat melaksanakannya dengan baik.
Faktor lainnya yang berperan terhadap prestasi yang dicapai perawat adalah adanya kesempatan yang diberikan kepada perawat untuk menerapkan ilmu yang mereka
miliki. Dengan adanya kesempatan yang diberikan, perawat lebih termotivasi sehingga pencapaian hasil kerja lebih baik.
Dalam penelitian ini, prestasi kerja perawat dilihat dari kemampuan kerja perawat sesuai dengan standard yang ditetapkan, tangungjawab dalam menyelesaikan
pekerjaan, tingkat kehadiran, kesempatan perawat memberikan gagasan atau ide-ide dalam masalah yang dihadapi dan kerjasama dengan perawat lain.
Penerapan reward dan punishment dilakukan sesuai dengan prestasi kerja
yang dicapai. Bagi perawat yang memiliki kecakapan kerja, kualitas kerja, kuantitas kerja dan ketepatan waktu yang baik akan memperoleh reward dari pihak rumah
sakit berupa kenaikan penghasilan, adanya promosi jabatan dan tersedianya pelatihan. Sebaliknya, bagi perawat dengan prestasi kerja yang buruk mendapatkan
Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan
Merit System Terhadap K
inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009
punishment berupa tidak adanya peningkatan penghasilan, adanya rotasi kerja atau pindah ke jabatan yang lebih rendah.
5.2. Pengaruh Penghasilan Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat
Penghasilan yang adil dan kompetitif dalam pemberiannya dapat diupayakan melalui kegiatan penilaian jabatan atau job evaluation yang sepenuhnya
memanfaatkan data uraian jabatan. Data yang dibutuhkan untuk penilaian jabatan adalah menyangkut data tentang tangungjawab jabatan, lingkungan kerja,
persyaratan jabatan guna menghasilkan perbandingan nilai jabatan dari jabatan lainnya dalam organisasi perusahaan yang sama sehingga tercipta keadilan internal
dalam pemberian penghasilan pegawai. Wungu 2003 mengatakan organisasi seharusnya memberikan imbalan jasa yang adil dan kompetitif bagi para
pegawainya. Hasil penelitian berdasarkan analisis univariat untuk variable imbalan
menunjukkan imbalan dengan kategori rendah sebanyak 1 responden 1,9, kategori sedang sebanyak 38 responden 71,7 dan imbalan dengan kategori baik
sebanyak 14 responden 26,4. Variabel imbalan dalam meningkatkan kinerja perawat memberikan nilai koefisien sebesar 1,730 dengan tingkat signifikan 0,036.
Dengan demikian, imbalan berpengaruh terhadap kinerja perawat Sistem penggajian di Rumah Sakit Jiwa Nanggroe Aceh Darussalam
didasarkan atas golongan sesuai dengan standar Pegawai Negeri Sipil. Disamping
Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan
Merit System Terhadap K
inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009
itu, setiap bulannya ada tunjangan prestasi kerja yang diperoleh perawat sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Bila perawat tidak melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan rumah sakit, maka tunjangan prestasi kerja tersebut dipotong sesuai dengan tingkat kehadirankedinasan.
Dari hasil penelitian di Rumah Sakit Jiwa Nanggroe Aceh Darussalam, penghasilan perawat diberikan sesuai dengan lamanya kerja perawat, penghasilan
diberikan atas beban kerja yang dicapai, penghasilan yang diterima sesuai dengan jumlah yang ditetapkan pemerintah dan perawat yang lebih senior mendapatkan
penghasilan yang lebih besar.
5.3. Pengaruh Karir Terhadap Peningkatan Kinerja Perawat