Asuhan Keperawatan Jiwa TINJAUAN PUSTAKA

merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, mental dan sosial individu secara optimal, dan yang selaras dengan perkembangan orang lain. Penggolongan gangguan jiwa, berdasarkan International Classification of Diseases ICD- X antara lain 1. Gangguan mental organik. 2. Gangguan mental dan perilaku akibat gangguan mental simptomatik 3. Skizofrenia 4. Gangguan suasana perasaan seperti depresi, mania. 5. Ansietas kecemasan. 6. Gangguan makan, gangguan tidur, disfungsi seksual 7. Gangguan keperibadian dan perilaku masa dewasa 8. Retardasi mental 9. Gangguan berbahasa, gangguan membaca, gangguan berhitung, autisme masa kanak. 10. Gangguan hiperkinetik, gangguan tingkah laku.

2.6. Asuhan Keperawatan Jiwa

Berdasarkan American Nurses Association ANA, keperawatan kesehatan mental dan psikiatrik adalah suatu bidang spesialisasi praktek keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya. Praktek kontemporer keperawatan jiwa terjadi di dalam konteks sosial dan lingkungan. Peran keperawatan psikiatri professional telah Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 berkembang dan sampai sekarang telah mencakup parameter kompetensi klinik, advokasi pasien, tanggung jawab fiskal, kolaborasi profesional, akuntabilitas, sosial dan tanggung jawab etik dan legal. Keperawatan jiwa sebagai bagian dari kesehatan jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktek keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara tepeutik sebagai kiatnya Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa, 2000 Pusat Kesehatan Mental PKM secara resmi mengakui keperawatan kesehatan mental dan psikiatri sebagai salah satu dari lima inti disiplin kesehatan mental. Perawat jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmu-ilmu psikososial, biofisik, teori-teori kepribadian dan perilaku manusia untuk menurunkan suatu kerangka kerja teoritik yang menjadi landasan praktek keperawatan Stuart, 1995. Keperawatan jiwa sebagai mata rantai asuhan keperawatan yang holistik membuat perubahan mendasar pada rumusan diagnosa keperawatan jiwa. Empat faktor utama yang membantu untuk menentukan tingkat, fungsi dan jenis aktivitas yang melibatkan perawat jiwa, yaitu : 1. Legislasi praktek perawat 2. Kualifikasi perawat, termasuk pendidikan, pengalaman kerja, dan status sertifikasi 3. Tatanan praktek perawat 4. Tingkat kompetensi personal dan inisiatif perawat. Tatanan tradisional dari perawat jiwa mencakup fasilitas psikiatrik, pusat kesehatan mental masyarakat, unit psikiatri di rumah sakit umum, fasilitas-fasilitas Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 tempat tinggal, dan praktek pribadi. Praktek keperawatan pada dasarnya adalah memberikan asuhan keperawatan demikian juga halnya asuhan keperawatan jiwa. Spektrumnya luas mulai dari melaksanakan pengkajian keperawatan, merumuskan diagnosis keperawatan, menyusun perencanaan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan termasuk tindakan medik yang dapat dilakukan oleh perawat sampai evaluasi terhadap hasil tindakan keperawatan dan akhirnya mendokumentasikan. Hal itu dikenal sebagai standar praktek profesional keperawatan Soeroso, 2002 Standar Praktek Profesional Keperawatan Depkes RI : Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa, 2000 : 1. Pengkajian keperawatan. Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas : pengumpulan data dan perumusan kebutuhan atau masalah pasien. Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial dan spritual.

2. Merumuskan diagnosis keperawatan.

Menurut Stuart dan Sundee 1998 Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan masalah keperawatan pasien yang mencakup baik respon sehat adaptif atau maladaptif serta stressor yang menunjang. Dalam hal perumusan diagnosa akan berhubungan dengan permasalahan P dan etiologi E dan keduanya ada hubungan sebab akibat secara ilmiah dan juga ditambah dengan simptom S sehingga dapat dirumuskan apa sebenarnya diagnosis keperawatan jiwanya. Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009