Gangguan Jiwa TINJAUAN PUSTAKA

5. Menyaipkan perlengkapan untuk pelayanan dan visit dokter. 6. Mendampingi dokter visit, mencatat dan melaksanakan program pengobatan dokter. 7. Membantu melaksanakan rujukan. 8. Melaksanakan orientasi terhadap pasienkeluarga baru, mengenai : a. Tata tertib ruangan b. Perawat yang bertugas 9. Menyiapkan pasien pulang dan memberi penyuluhan kesehatan. 10. Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : a. Mengatur tugas cleaning service. b. Mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada semua petugas, peserta didik dan pengunjung ruangan. 11. Membantu kepala ruangan membimbing peserta didik keperawatan. 12. Membantu kepala ruangan untuk menilai mutu pelayanan asuhan keperawatan serta tenaga keperawatan. 13. Menulis laporan tim mengenai kondisi pasien dan lingkungan. 14. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasienkeluarga. 15. Menjelaskan tata tertib rumah sakit, hak dan kewajiban pasien.

2.5. Gangguan Jiwa

Masalah gangguan jiwa merupakan perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial Depkes, 2003. Istilah-istilah perilaku abnormal, perilaku maladaptive, gangguan mental, psikopatologi, gangguan emosional, gangguan kejiwaan, gangguan perilaku. Ganguan mental dan ketidakwarasan sering dipakai bergantian dan secara umum menunjuk pada gejala yang sama. Gangguan mental menunjuk pada semua bentuk perilaku abnormal mulai dari yang ringan sampai dengan yang melumpuhkan Badran, 2005. Menurut Maramis 2007, gangguan mental, disebut juga gangguan mental, atau gangguan jiwa, adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi mental. Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi penangkapan panca indera. Penyakit mental ini menimbulkan stres dan penderitaan bagi penderita dan keluarganya. Gangguan jiwa dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun status sosial- ekonomi. Penyakit mental bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi. Untuk dapat memahami lebih baik terhadap bagaimana dikatakan gangguan jiwa, maka ada baiknya untuk pemahaman bagaimana sebenarnya dikatakan seseorang yang sehat jiwa. Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis serasi dan memperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan dan Amir Muzakir : Pengaruh Penerapan Merit System Terhadap K inerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2009 merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, mental dan sosial individu secara optimal, dan yang selaras dengan perkembangan orang lain. Penggolongan gangguan jiwa, berdasarkan International Classification of Diseases ICD- X antara lain 1. Gangguan mental organik. 2. Gangguan mental dan perilaku akibat gangguan mental simptomatik 3. Skizofrenia 4. Gangguan suasana perasaan seperti depresi, mania. 5. Ansietas kecemasan. 6. Gangguan makan, gangguan tidur, disfungsi seksual 7. Gangguan keperibadian dan perilaku masa dewasa 8. Retardasi mental 9. Gangguan berbahasa, gangguan membaca, gangguan berhitung, autisme masa kanak. 10. Gangguan hiperkinetik, gangguan tingkah laku.

2.6. Asuhan Keperawatan Jiwa