Melanogenesis pada proses penyembuhan luka

2.3 Melanogenesis pada proses penyembuhan luka

Menurut fitzpatrick 1987 hiperpigmentasi dapat dibedakan menjadi hipermelanosis coklat melanoderma terjadi akibat deposit melanin pada epidermis dan hipermelanosis biru seruloderma terjadi akibat deposit melanin di dermis. 59,60 Salah satu jenis hipermelanosis coklat melanoderma adalah Hiperpigmentasi pasca peradangan. 61 Radang kulit dapat berasal dari trauma kulit baik fisik ataupun kimia, reaksi inflamasi dan reaksi alergi.. Radang ini memicu kulit untuk menghasilkan melanin yang berlebihan atau meningkatnya jumlah melanosit dan kemudian di transfer ke keratinosit. 62-66 Pada umumnya proses keradangan apapun sebabnya, seperti kulit terbakar, infeksi, iritasi bahan iritan maupun alergen serta trauma, dalam penyembuhan luka dapat mengakibatkan perubahan warna kulit, baik hiperpigmentasi maupun hipopigmentasi. Perubahan warna kulit yang terjadi melibatkan unit melanin epidermal, antara lain keratinosit dan melanin. 59 Salah satu keuntungan pemakaian ekstraktor komedo dapat sembuh tanpa meninggalkan skar dan tidak terjadi perubahan warna, terutama pada lesi-lesi superficial seperti milium. Pada pemakaian elektrodesikasi salah satu komplikasi yang akan timbul adalah hipopigmentasi atau hipepigmentasi terutama pada tumor-tumor noduler, tetapi lama –lama akan membaik. 28,45 Keratinosit pada keadaan normal mengalami proliferasi dan migrasi, maka selama reepitelisasi respon keratinosit untuk berproliferasi dan migrasi lebih cepat. Hal ini dimungkinkan untuk proses penutupan luka dengan pembentukan Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 membran atau lembaran tipis di permukaan kulit. Menurut Jinbow dan kawan- kawan, melanosit juga mengalami proliferasi selama reepitelisasi, namun proses ini berjalan lambat bila dibandingkan dengan keratinosit. 59 Jumlah melanosit juga mengalami penurunan dalam proses penyembuhan luka. Rosdhal dan Lindstrom menyebutkan hal ini diduga terjadi karena selama reepitelisasi, melanosit mengalami perubahan bentuk seperti spindel atau gelendong dengan tangan dendrit yang lebih pendek dan sedikit jumlahnya. Akibatnya dendrit melanosit tidak mampu mencapai keratinosit seperti pada keadaan normal, dan hal ini menyebabkan perpindahan melanin menuju keratinosit berkurang dan terjadi perubahan warna pada kulit. 59 Hiperpigmentasi dapat terjadi setelah trauma yang mengakibatkan kerusakan membrana basalis sehingga melanin mencapai dermis dan difagosit oleh makrofag disebut melanofag. Akumulasi melanofag mengakibatkan hiperpigmentasi. Dapat juga disebabkan oleh proses inflamasi yang menghasilkan rangsangan terhadap melanosit epidermal mengakibatkan peningkatan sintesis melanin dan peningkatan transfer melanin ke sekitar keratinosit. 59,66. Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka operasional