Pemeriksaan penunjang Diagnosis banding Terapi

muncul terutama di wajah khususnya sekitar mata, hidung, dahi dan pipi, tetapi bisa dijumpai di genitalia atau daerah lainnya. 9,12,16 Biasanya bersifat asimptomatis 17 Secara mikroskopis gambarannya hampir sama dengan kista epidermal. 1,2,6,7 Ada beberapa varian milium yaitu Multiple Eruptive Milia MEM. Beberapa kasus pernah dilaporkan berupa sejumlah besar milium like nodule pada wajah dan badan bagian atas muncul pada usia dewasa secara tiba-tiba tanpa adanya penyebab eksternal. Biasanya simetris, diameter ukuran 1-5 mm. MEM ini berhubungan dengan trichoepitelioma multipel dan bersifat autosomal dominan. Varian lain yaitu Milium Enplaque MEP, muncul sebagai kelompok milium membentuk plak, pada umumnya pada daerah wajah, post auricular,tetapi dapat juga terjadi pada daerah preauricular dan supraclavicular. Penyebab MEP belum diketahui secara jelas 2,8,11

2.1.6 Pemeriksaan penunjang

Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis. Tidak ada pemeriksaan penunjang untuk milium yang sederhana. 18 Pemeriksaan diperlukan untuk penyakit penyerta diperlukan untuk milium sekunder. 3 Pemeriksaan histopatologis diperlukan bila diagnosis meragukan dan untuk menyingkirkan diagnosis banding seperti siringoma dan trichoepitelioma. 3 Secara histopatologis milium merupakan kista kecil yang superfisial, multipel yang berisi keratin dikelilingi oleh infiltrat limfositik. 19 Milium yang timbul setelah bula dapat ditelusuri dari duktus kelenjer ekrin. Pinggir dari daerah lesi Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 biasanya terletak didalam sisa kelenjer pilosebasea yang mengalami perubahan. Milium yang terletak diwajah umumnya terletak didalam kelenjar sebasea yang mengelilingi banyak folikel rambut. 20

2.1.7 Diagnosis banding

• Siringoma : tumor jinak yang disebabkan oleh kelainan kelenjar ekrin. Lesi pada syringoma adalah papul berukuran kurang dari 3 mm yang berwarna sama seperti kulit sampai kekuningan. Predileksi siringoma adalah di bawah lipatan mata dan dagu. 3,8 • Trichoepitelioma : tumor jinak adneksa kulit yang disebabkan oleh kelainan genetik. Lesi berbentuk papul aau nodul , bulat, warna seperti kulit, berukuran 2-8 mm. Predileksinya adalah lipatan nasolabial, hidung, dahi, bibir atas dan kulit kepala. Jarang timbul pada badan dan leher. 3,8, • Akne vulgaris tipe komedo : Lesi bentuknya polimorf dengan gambaran khas komedo. Memiliki predileksi pada wajah, bahu, dada bagian atas dan punggung bagian atas. 3,8

2.1.8 Terapi

Milium pada infant tanpa pengobatan dapat menghilang spontan pada beberapa minggu tanpa meninggalkan skar. 13,18 Pengangkatan milium biasanya dilakukan karena alasan kosmetik. 18,21 Pada orang dewasa milium superfisial dapat diterapi menggunakan pengobatan topikal keratolitik seperti asam salisilat 5. Satu laporan kasus pernah memperlihatkan keberhasilan tretinoin topikal, Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 minosiklin dan doksisiklin sebagai pengobatan milium, namun ada beberapa laporan mengenai pemakaian krim, salep dan lotion tidak dianjurkan. 2,3,10,19 Tindakan bedah dapat dilakukan dengan insisi atapnya dan mengeluarkan isinya. 3,12 Dapat dilakukan dengan mencucuk dengan jarum atau scapel No.11. 2,8,11 Selain itu dapat dipergunakan kuretase, ekstraktor komedo, kauterasi, elektrodesikasi, laser CO2, dermabrasi dan krioterapi dan pengelupasan kimiawi 4,8,16,22,23 1. Pengobatan topikal. Pengobatan yang dapat dipakai sendiri oleh penderita, dipakai secara teratur setiap malam, biasanya sampai dengan 12 minggu. Sebelum dipakai jaringan yang mati harus diangkat dulu. Obat –obat yang dapat dipakai adalah : a. Asam salisilat 5 . Obat ini tersedia dalam bentuk larutan, bedak kocok, krem dan pasta. Asam salisilat dalam bentuk paint mudah memakainya karena cepat mengeras jadi tidak perlu ditutup, sehingga relatif tidak menganggu secara kosmetik dan relatif tidak memberi efek samping. 24 Asam salisilat 5 dapat mengeringkan kulit, menyebabkan eritem, deskuamasi dan meningkatkan epidermal cell turn over. Diduga asam salisilat mempunyai efek langsung terhadap ikatan antar sel korneosit. Keadaaan ini dapat mencegah retensi sel keratin sehingga dapat mencegah terbentuknya milium 24 Asam salisilat 5 merupakan pengobatan pilihan untuk anak-anak dan terutama diberikan pada milium terletak sangat superfisial. 24 Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 b. Tretinoin Asam retinoat dapat diperoleh dalam bentuk larutan, gel, krem dengan konsentrasi 0,025 , 0,0 5 dan 0,1 . 25 Asam retinoat merupakan keratolitik yang dapat meningkatkan pelepasan keratinosit dan mengurangi kohesi interkorneosit dan memfasililitasi pengeluaran isi milium. 26 Cara pemakaian yang dianjurkan dipakai sekali sehari pada malam hari. Lama setiap pemakaian dapat dimulai dengan 2 jam, secara bertahap ditingkatkan sampai satu malam. Selama pemakaian retinoat penderita diajurkan menghindari pajanan sinar matahai, karena kulit yang telah menggunakan asam retinoat sangat peka terhadap sinar matahari, juga menghindarkan bahan-bahan pembersih yang menggunakan alkohol konsentrasi tinggi, sabun abrasif yang mempunyai efek sangat mengeringkan dan akan menyebabkan meningkatnya efek iritasi obat. 24, 25 Efek samping berupa reaksi iritasi berupa eritem dan deskuamasi disertai rasa gatal dan rasa terbakar, selain itu dijumpai juga hiperpigmentasi atau hipopigmentasi kadang-kadang yang bersifat sementara. 24 2. Pengobatan sistemik Keberhasilan penggunaan antibiotik secara sistemik pada pengobatan milium pernah dilaporkan. Sasaran utamanya adalah mengurangi serta menghambat pertumbuhan bakteri, dapat menekan proses radang dengan mengurangi asam lemak bebas, mengurangi jumlah lipase, dan menekan kemotaksis leukosit. 27 Preparat yang pernah dilaporkan adalah: Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 a. Minosiklin Merupakan varian dari tetrasiklin yang penyerapannya sangat baik dan tidak dipengaruhi oleh susu atau makanan, obat ini berefek cepat. Dosis diberikan 1x 100 mg sehari atau 2x50 mg sehari. Efek samping yang mungkin terjadi adalah gangguan keseimbangan dan nausea. 27 b. Doksisiklin Efeknya sama dengan minosiklin, sebaiknya obat diberikan setelah makan karena dapat memberi rangsangan pada lambung, sedang efek sampingnya adalah fototoksik dan diabetes insipidus renal Cunliffe, 1989. Dosis diberikan 1 x 100mg sehari atau 2 x 100mg sehari selama 2-4 minggu dan selanjutnya disesuaikan dengan keadaan lesi. 27 3. Tindakan bedah Pemakaian preparat topikal seperti krim atau lotion dan pemakaian preparat sistemik tidak direkomendasikan pada beberapa laporan 10,19,20,21 Pada gangguan kosmetik biasanya dilakukan dengan tindakan bedah yang prinsip utamanya adalah membuka atap dan mengeluarkan isinya. 2,8,11 Beberapa tindakan bedah yang biasa dilakukan pada pengobatan milium adalah : a. Kuretase dan atau kauterisasi Kuret volkman sponn adalah sebuah instrumen berbentuk sendok atau cincin yang tersedia dalam berbagai ukuran. Alat ini digunakan untuk mengangkat tumor kecil, superfisial dan berbatas tegas di tempat-tempat yang dasarnya kencang dan sedikit jaringan yang mobil. Jaringan abnormal yang lunak dengan Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 mudah dapat dikeruk sementara kuret hanya sedikit mengorek dermis yang normal 3,28,29,30 . Penggunaan kuret dapat dengan kauterisasi untuk menghentikan perdarahan. 16 Kepala kuret bisa berbentuk bundar Fox Curette atau oval Piffard curette dengan permukaan potong yang agak tajam. 29 1. Fox Curette yang memiliki kepala pemotong bundar dan pemegang yang lurus atau bersudut. 2. Piffard curette, lebih besar dan sangat berat dengan kepala pemotong berbentuk oval. 3. Common and Rein curette, merupakan model lainnya yang populer dengan kepala berbentuk oval. b. Krioterapi Krioterapi merupakan suati prosedur yang menggunakan bahan-bahan kriogen. 31 Dapat juga didefenisikan sebagai perusakan jaringan abnormal secara sengaja dengan pendinginan terkontrol. 32 Penggunaan krioterapi untuk tumor sangat populer. Tindakan ini ideal untuk tumor kulit superfisial, karena dapat dilakukan dengan cepat dan relatif hanya sedikit meninggalkan bekas. 16 Krioterapi biasanya digunakan pada pasien-pasien yang menggunakan antikoagulan, yang alergi anestesi lokal dan menggunakan alat pacu jantung. 31,33 Bahan yang digunakan adalah nitrogen cair, nitrous okside, CO2 cair, yang terbaik adalah nitrogen cair dan diterapkan dengan sebuah tehnik kapas, tehnik Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 probe dan tehnik spray. Untuk milium biasanya digunakan tehnik probe dengan waktu 5 detik sekali penyemprotan . 31 c. Kauterasi Kauterisasi merupakan tehnik menghentikan perdarahan. 16 . Kauter terdiri dari kawat panas dengan voltase kecil untuk membangkitkan arus listrik yang akan memanaskan sebuah elemen dengan tahanan yang tinggi. Elemen yang panas tersebut, sebuah gulungan kawat atau jarum, digunakan untuk membakar jaringan atau menggumpalkan pembuluh darah kecil. Suhu disesuaikan dan tidak ada arus yang mengalir ke badan. 3,28 Kauterisasi diindikasikan untuk pengangkatan tumor-tumor kulit bertangkai, superfisial jinak yang tidak memerlukan biopsi, perusakan tumor- tumor vaskuler jinak kecil dan digabung dengan kuretase. Keuntungannya tehnik cepat, sederhana, mensterilkan instrumen dan kulit serta perdarahan minimal. Kerugian yang dijumpai penyembuhan lambat dan pembentukan jaringan parut. 3,28 d. Pengelupasan kimiawi. Pengelupasan kimiawi merupakan suatu tindakan untuk beberapa kelainan atau untuk perubahan estetika di kulit, meliputi penggunaan satu atau lebih bahan kimia yang mengelupas kulit, menyebabkan pelepasan sebagian epidermis atau dermis serta regenerasi dari jaringan epidermal dan dermal. 24,34,35,36 Pada dasarnya pengelupasan kimiawi merupakan percepatan dari pengelupasan yang diinduksi oleh penggunaan bahan-bahan kimia. Bahan Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 pengelupasan yang sangat ringan menginduksi pengelupasan yang lebih cepat dari sel-sel stratum korneum, sedangkan bahan pengelupasan yang lebih dalam menimbulkan nekrosis dan inflamasi dalam epidermis, papillari dermis atau dermis retikular. 24 Pengelupasan kimiawi menimbulkan perubahan dalam kulit melalui tiga mekanisme 24,34,35,36 - Stimulasi dari pertumbuhan epidermal melalui pengangkatan stratum korneum, bahkan pengelupasan yang sangat ringan - Dengan menghancurkan lapisan-lapisan dan menggantikannya dengan jaringan baru yang normal dan hasil kosmetik lebih baik -Induksi dari reaksi peradangan yang lebih dalam pada jaringan , disamping nekrosis yang diinduksi oleh bahan pengelupas Aktivasi mediator-mediator dari peradangan dapat menginduksi produksi kolagen yang baru dan substansi dasar dalam dermis. Luka-luka epidermis berkemampuan menginduksi endapan kolagen dan glikosaminoglikan dalam dermis. 24 Indikasi pengelupasan kimiawi antara lain photoaging, gangguan pigmentasi, garis-garis kerutan kulit dan lainnya seperti milium namun milium juga dapat timbul setelah adanya trauma seperti pengelupasan kimiawi. 3,4,11,24 e. Laser CO2 Bedah laser adalah bedah yang menggunakan alat laser Ligt Amplification by Stimulaed Emission of Radiation. Sinar laser sebagai bentuk Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 yang merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik. Panjang gelombang sinar laser yang dipakai saat ini meliputi spektrum ultra violet, ”visible” 400-750 nm dan Infra Merah 750-1000000 nm. 37 Beberapa indikasi pemakaian laser, yaitu : Indikasi absolut, indikasi relatif, indikasi yang menguntungkan dan indikasi eksperimental. Pemakaian laser pada milium merupakan indikasi yang menguntungkan dan laser karbondioksida yang biasa digunakan. 37,38 Laser karbondioksida mempunyai ciri-ciri, antara lain memancarkan cahaya-cahaya dalam batas-batas infra merah jauh karena itu berkas sinarnya tidak kelihatan, sebuah lengan operasi buatan digunakan karena radiasi infra- merah jauh tidak dapat dipancarkan melalui sistem serat optik, Absorpsi seragam dengan penghamburan minimal, energinya tidak secara selektif diabsorpsi oleh pigmen-pigmen dan daya tembus rendah 0,1-0,2mm. Penggunaan dapat berupa pemotongan skalpel cahaya dan penguapan abrasi laser 37,38 f. Dermabrasi Dermabrasi menimbulkan efek terapeutik dengan cara menyingkirkan lapisan epidermis dan dermis superfisial, sehingga memungkinkan timbulnya reepitelisasi dari struktur adneksa di bawahnya. Maka tehnik ini paling baik digunakan untuk lesi superficial di wajah. Wajah memiliki banyak struktur adneksa dan suplai darah yang baik yang akan membantu penyembuhan. Paling tidak ada 50 jenis kelainan yang dapat diatasi dengan dermabrasi. Dermabrasi Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 terutama berguna untuk mengatasi lesi superficial di wajah seperti milium. Namun milium juga dapat timbul setelah adanya trauma akibat dermabrasi. 23,35,39 g. Ekstraktor komedo Terdapat dua jenis alat ekstraktor komedo: 1. Ekstraktor Schamberg yang paling sering digunakan. Masing-masing ujungnya bengkok dan terbuka yang memungkinkan ekstruksi adekuat jaringan yang diekspresi. Bagian tengahnya bergerigi guna memberikan pegangan yang lebih kuat. Beberapa ekstraktor komedo memiliki lanset pada salah satu ujungnya guna mengangkat atap dari lesi. Lancet mempunyai ukuran besar dan kecil 28,29,40 2. Ekstraktor Zimmer-Walton yang memiliki jarum steril pada salah satu ujungnya 28,29 Ekstraktor komedo digunakan untuk mengangkat milium dan komedo. Merupakan alat sederhana, mudah digunakan dan tidak menyebabkan skar. Penggunaannya dengan menekan seluruh area sekitar lesi, berbeda dengan tehnik memencet yang hanya pada satu titik. 41,42,43,44 Prinsip pengobatannya pada milium dimulai dengan membuka atapnya dengan menggunakan jarum atau skalpel dan kemudian isinya dikeluarkan dengan menggunakan ekstraktor komedo dengan meletakkan lesi kedalam lubang alat yang membentuk sudut 90 ° dari permukaan kulit dan kemudian ditekan sampai isi milium keluar. 3,4,8,13,20 Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 h. Elektrodesikasi Merupakan salah satu tehnik bedah listrik dengan menggunakan alat bedah listrik yang dapat membangkitkan aliran listrik terkontrol untuk menghasilkan dekstruksi jaringan yang selektif. Elektrodesikasi merupakan salah satu tehnik yang digunakan untuk pengobatan milium yang saat ini sering digunakan 4,8,16,22 Elektrodesikasi merupakan arus bolak balik dengan frekuensi tinggi, berarus lemah, bertegangan tinggi dan mempunyai elektoda monoterminal. Bila elektrodanya kontak dengan jaringan kulit dan terjadi dehidrasi kulit superfisial akan menimbulkan panas karena adanya tahanan dari jaringan tersebut, yang menyebabkan dekstruksi dan hemostatik. Kerusakan terjadi hanya pada lapisan epidermis dan menyebabkan risiko minimal untuk terjadinya luka parut superfisial dan perubahan pigmentasi. 44 Secara histopatologis terlihat sel-sel melisut, nukleus padat dan memanjang dan pembuluh darah menjadi trombose. 28,44,45 Indikasi elektrodesikasi terutama untuk lesi-lesi avaskuler jinak multipel yang tidak memerlukan biopsi misalnya milium, skin tag, keratosis seborhoik. Kontra indikasi adalah memakai alat pacu jantung dan mudah keloid. Keuntungannya selain sederhana dan mudah dipakai ditempat praktek sehari-hari, instrumennya sedikit, tidak memerlukan waktu lama, tidak perlu antiseptik berlebihan, efek hemostasis baik, parut hipertropik dapat dihindarkan dengan arus rendah, trauma minimal dengan hasil kosmetik yang dapat diterima dengan baik, serta tidak memerlukan perawatan di rumah sakit. Sedangkan kerugiannya berupa penyembuhan luka lebih lama, dapat juga timbul hipopigmentasi atau Siska Anggreni Lubis : Efektifitas Pengobatan Milium Dengan Insisi Dan Ekstraktor Komedo Dibandingkan Dengan Elektrodesikasi Di RSUP. H.Adam Malik Medan, 2009 USU Repository © 2008 hiperpigmentasi, parut hipertrofik dan keloid bila arus terlalu kuat serta harganya relatif mahal. 28,44,45

2.1.9. Prognosis