Prosedur Mendapatkan Izin Penyiaran

2. Prosedur Mendapatkan Izin Penyiaran

Undang-Undang Penyiaran UU Penyiaran, yang pada tanggal 28 November 2002 telah disetujui oleh DPR dan telah disyahkan oleh presiden dengan UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, mengambil prinsip-prinsip dasar dari perkembangan paradigma baru yang telah diuraikan di atas. Dimulai dengan prinsip demokratisasi, yang tercermin dari keinginan yang kuat untuk mengakomodasi otonomi daerah. Prinsip transparansi sangat kental diakomodasi dalam sistem pemberian ijin penyiaran, dan sistem dan penyelenggaraan penyiaran. Prinsip akuntabilitas, dimasukkan dalam sistem pertanggungjawaban dan sanksi yang dikenakan dari instansi-instansi yang terlibat dalam bisnis penyiaran. Dan prinsip masyarakat dalam penyiaran dengan wadah Komisi Penyiaran Indonesia KPI, yang mempunyai kewenangan tugas, dan fungsi yang begitu besar dalam penyiaran. Secara umum UU Penyiaran terdiri dari 12 bab, yang juga terurai dalam 64 Pasal dan 154 ayat. UU Penyiaran juga menyertakan beberapa penjelasan beberapa pasal atau ayat yang dirasa kurang jelas, atau dapat bermakna ganda, yang dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda. Bab III mengatur hal-hal yang menyangkut penyelenggaraan penyiaran. Pada Pasal 6 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran diselenggarakan dalam suatu sistem penyiaran nasional yang terdiri dari beberapa lembaga penyiaran yang memancar dengan sistem penyiaran lokal dan sistem penyiaran berjaringan. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Mengingat bahwa kegiatan penyiaran adalah kegiatan yang bersifat publik maka peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan penyiaran diwadahi dalam suatu lembaga negara yang disebut Komisi Penyiaran Indonesia KPI. Pasal 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, mengatur tentang organisasi KPI, persyaratan keanggotaan, pengangkatan, pertanggungjawaban, serta pemberhentian keanggotaan. Organisasi KPI terdiri dari KPI Pusat yang berkedudukan di Jakarta, dan KPI daerah yang berkedudukan di ibukota provinsi. Walaupun sistem pengangkatan anggota dari masing-masing KPI ini berbeda, hubungan kerja di antaranya diatur dan ditentukan oleh KPI pusat. Jasa penyiaran yang terdiri dari jasa penyiaran televisi dan radio, diselenggarakan oleh 4 lembaga penyiaran, yaitu: Lembaga Penyiaran Publik LPP, Lembaga Penyiaran Swasta LPS, Lembaga Penyiaran Komunitas LPK, dan Lembaga Penyiaran Berlangganan LPB. Semua ini diatur dalam Pasal 13 sampai dengan 29 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Lembaga Penyiaran Publik adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. LPP terdiri dari TVRI, RRI, yang berpusat di Jakarta, dan lembaga penyiaran publik lokal yang dapat didirikan oleh pemerintah daerah. Walaupun bentuk badan hukum dari LPP tidak ditentukan secara eksplisit, tetapi pengelola LPP telah ditentukan, yang terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Direksi. Dewan Pengawas dipilih oleh DPR, sedangkan Dewan Direksi dipilih oleh Dewan Pengawas. Sumber pembiayaan LPP ditentukan pada Pasal 15 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, di antaranya berasal dari iuran, pemerintah, masyarakat, iklan dan kegiatan usaha lainnya. Lembaga Penyiaran Swasta LPS yang diatur dalam Pasal 16 sampai dengan 20 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial, berbentuk badan hukum Indonesia. Pada saat didirikannya, modal awal LPS seluruhnya dimiliki oleh WNI atau badan hukum Indonesia. Pada saat telah dinyatakan boleh go public, modal LPS dapat dijual di pasar modal kepada pihak asing sebanyak-banyaknya 20 dari seluruh modal. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya pemusatan permodalan dan pembentukan opini publik pada satu orang atau sekelompok orang, maka kepemilikan dan penguasaan LPS, baik yang sejenis maupun secara silang termasuk media lainnya, dibatasi. Cakupan wilayah siaran dari setiap LPS akan dibatasi dalam bentuk siaran lokal, regional berjaringan, dan nasional berjaringan. Sumber pembiayaan LPS umumnya dari iklan, dan usaha lain yang berkaitan dengan siaran. Untuk mengantisipasi perkembangan teknologi digital, maka masing-masing LPS hanya dapat menyelenggarakan 1 satu siaran pada 1 satu kanal saluran siaran dalam 1 satu cakupan wilayah siaran. Lembaga Penyiaran Komunitas LPK yang diatur pada Pasal 21 sampai dengan 24 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran adalah lembaga penyiaran p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now yang diselenggarakan oleh suatu komunitas dari suatu daerah yang kecil, menggunakan daya pancar siaran yang sangat rendah, harus berbadan hukum Indonesia, bersifat independen, dan tidak komersial karena tujuannya hanya untuk melayani kepentingan sosial dan perekonomian komunitasnya. Sumber pembiayaan LPS didapat dari kontribusi komunitasnya, dan sumbangan yang tidak menerima modal awal ataupun operasional dari pihak asing, dan dilarang beriklan. Karena LPK dilaksanakan oleh, dari dan untuk komunitasnya maka kode etik dan pengawasannya harus dilakukan secara mandiri. Lembaga Penyiaran Berlangganan LPB, yang diatur dalam Pasal 25 sampai dengan 29 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, adalah lembaga penyiaran yang berbadan hukum Indonesia yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan. Jasa penyiaran ini dicirikan dengan cara memancarluaskan atau menyalurkan materi siarannya yang unik, yaitu hanya tertuju kepada para pelanggannya saja, dan tidak dapat diterima oleh yang lain. Media yang digunakan memancarluaskan materi siarannya dapat melalui satelit, kabel, atau gelombang frekuensi radio terestrial. Pembiayaan LPB berasal dari iuran para pelanggan dan usaha sah lainnya yang berhubungan dengan penyiaran. Bagi LPB yang menggunakan satelit beberapa persyaratan harus dipenuhi. Ketentuan mengenai lembaga penyiaran asing diatur dalam Pasal 30 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, di mana dinyatakan bahwa lembaga penyiaran asing dilarang didirikan di Indonesia. Yang diijinkan bagi mereka p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now hanyalah melakukan kegiatan jurnalistik, yang harus mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai elaborasi dari ketentuan yang dicantumkan pada Pasal 6 ayat 3 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, maka pada Pasal 31 diuraikan mengenai Stasiun Penyiaran dan Wilayah Jangkauan Siaran. Dalam Pasal 6 ayat 3 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dinyatakan bahwa: a Lembaga-lembaga penyiaran memancarluaskan acaranya melalui stasiun penyiaran lokal atau stasiun penyiaran berjaringan; b LPP dapat menyelenggarakan siarannya melalui sistem siaran jaringan yang mencakup seluruh wilayah RI nasional; c LPS dapat menyelenggarkan siarannya melalui stasiun penyiaran lokal yang wilayah jangkauan siarannya terbatas pada lokasi tersebut, atau stasiun penyiaran jaringan dengan wilayah jangkauan lebih luas namun terbatas disebut regional, tapi lebih kecil dari nasional; d Kepemilikan stasiun-stasiun penyiaran lokal diutamakan pada masyarakat setempat. Pada Pasal 32 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, mengatur tentang persyaratan dan standar teknik yang harus dipenuhi oleh setiap lembaga penyiaran dalam rangka mengajukan perijinan maupun selama beroperasinya. Pada Pasal 33 dan 34 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran mengatur secara umum tentang segala sesuatu mengenai perijinan untuk p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now mendirikan lembaga penyiaranpenggunaan frekuensi radio. Pada Pasal 33 ayat 1 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dinyatakan bahwa sebelum beroperasi, setiap lembaga penyiaran wajib mendapatkan ijin penyelenggaraan penyiaran terlebih dahulu. Ayat 2 Pasal 33 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran mengemukakan secara umum apa yang harus dicantumkan oleh para pemohon untuk mendapatkan ijin penyelenggaraan penyiaran. Ijin penyelenggaraan penyiaran hanya akan terdiri dari 1 satu surat ijin, dimana keseluruhan prosedur administratif proses perijinan akan dilaksanakan oleh KPI, sedangkan surat ijinnya sendiri akan ditandatangani oleh negara, melalui pemerintah. Negara mewajibkan pemohon untuk membayar ijin penyelenggaraan penyiaran melalui kas negara, seperti yang dinyatakan pada Pasal 33 ayat 7 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Pada Pasal 34 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran menyatakan bahwa ijin penyelenggaraan penyiaran ini berlaku selama 5 tahun untuk jasa penyiaran radio, dan 10 tahun untuk jasa penyiaran televisi, dan dapat diperpanjang. Selanjutnya, ijin ini tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain. Pasal 34 ayat 5 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran ini menyatakan bahwa ijin siaran dapat dicabut dengan alasan-alasan pencabutan ijin siaran tersebut. Di samping KPI sebagai wadah peran serta masyarakat di bidang penyiaran, peran serta masyarakat secara langsung juga diharapkan. Hal ini diatur dalam Pasal 52 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, yang p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now menyatakan bahwa setiap warga negara dan institusi-institusi yang ada di masyarakat diharapkan untuk ikut berperan serta dalam pelaksanaan, pengawasan, peningkatan, dan pengembangan penyelenggaraan penyiaran nasional. Pertanggungjawaban dari KPI dan pimpinan lembaga penyiaran diatur dalam Pasal 53 dan 54 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. KPI pusat bertanggung jawab kepada presiden dan DPR, sedangkan KPI daerah bertanggung jawab kepada gubernur dan DPRD Provinsi. Lembaga penyiaran secara umum mempertanggungjawabkan acaranya melalui pimpinan badan hukumnya, sedangkan pada tiap-tiap program ditunjuk penanggungjawabnya masing-masing. Sanksi administratif diatur dalam Pasal 55 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, yang dapat berupa mulai dari teguran tertulis, denda administratif, sampai dengan pencabutan ijin penyelenggara penyiaran. Pada Pasal 55 ayat 1 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dicantumkan pelanggaran pasal-pasal yang dapat dikenakan sanksi administratif. Pada Pasal 56 UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran mengatur mengenai hal penyidikan yang dilakukan oleh pejabat pegawai negeri sipil. Dalam ayat-ayat Pasal ini dinyatakan bahwa ketentuan ini mengacu pada KUHAP, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut ini adalah gambar proses mendapatkan izin penggunaan frekuensi radio dalam penyiaran: p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Gambar 3. Proses Mendapatkan Izin Penggunaan Frekuensi Radio dalam Penyiaran Pemohon datang ke loket pelayanan untuk mendapatkan agenda persetujuan administrasi maka pemohon harus mengisi formulir yang telah disediakan bagian administrasi, bagian administrasi memasukan data lalu data tersebut dianalisis secara untuk dikeluarkannya otorisasi. Kemudian mencetak SPP yang kemudian dikirim ke alamat pemohon supaya pemohon dapat membayar Biaya Perijinan setelah pemohon membayar BHP maka izin sudah dapat dikeluarkan oleh Balai MonitoringDitjen Postel yang kemudian dikirim ke alamat pemohon. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now

3. Hak dan Kewajiban Penyiaran

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

5 74 74

Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM (99,5 MHz) Dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kabanjahe)

4 88 132

JAMINAN KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB PERS DALAM PERSPEKTIF HUKUM MEDIA MASSA Studi Komparatif UU No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Dan UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers

0 17 2

KONSEP DAN MANAJEMEN PENYIARAN TELEVISI BERJARINGAN SEBAGAI IMPLEMENTASI UU NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN (Studi Pada Persiapan Sakti TV Surabaya)

0 4 31

Aspek Hukum Penyiaran Dalam Penyelenggaraan Penyiaran Yang Dilakukan Oleh PT Net Mediatama Indonesia Terkait Izin Penyelenggaraan Penyiaran.

0 1 2

PERAN DEWAN PENGAWAS LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI DAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DALAM MENJAGA NETRALITAS ISI PROGRAM SIARAN TVRI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN.

0 0 1

UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

0 0 32

Peraturan KPI No. 3 Tahun 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Penyiaran

0 0 27

BAB II PENGATURAN TENTANG PENYIARAN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG – UNDANG PENYIARAN NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN A. Peraturan Perundang-Undangan tentang Perizinan Bagi Lembaga Penyiaran - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lok

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

0 0 14