Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

3000 - 30.000 MHz = Extremely High Frequency EHF Blok frekunsi ini kemudian di bagi lagi menjadi bagian-bagian frekuensi yang lebih kecil yang dinamakan seluruh atau kanal atau frekuensi channel yang digunakan sebagai suatu stasiun untuk melakukan penyiaran. Sebagai gambaran kapasitas saluran frekuensi untuk kebutuhan komunikasi melalui telepon sudah cukup baik dengan menggunakan frekensi 300 Hz-2.700 Hz. Dengan kapasitas sebesar ini suara lawan bicara melalui telepon sudah jelas terdengar.

F. Pengaturan Penggunaan Izin Frekuensi Radio Bidang Penyiaran

1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

Pengelola komunikasi suatu negara harus membuat perencanaan frekuensi siaran dengan memperhitungkan seberapa besar kapasitas kanal yang dibutuhkan untuk memenuhi kegiatan penyiaran tertentu karena kapasitas kanal frekuensi berbeda-beda menurut jenis siarannya, apakah radio, televisi dan lain-lain. Perencanaan ini meliputi kegiatan membuat pedoman penataan dan penggunaan saluran bagi setiap penyelenggara siaran, agar penggunaan saluran dapat dilakukan secara efisien dan benar, sehingga akan memperoleh hasil penerimaan yang baik sesuai standar di daerah jangkauan masing-masing tanpa adanya gangguan dari pemancar atau sumber frekuensi yang lain yang dapat mengganggu kenyamanan publik. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now 1 Pemancar Radio Untuk memancarkan sinyal frekuensi audio seperti musik dan suara manusia dengan menggunakan gelombang radio maka sinyal frekuensi radio ini disebut gelombang pembawa carrier wave. Amplitudo dan frekuensi gelombang dapat berubah-ubah menurut irama sinyal yang hendak disiarkan. Perubahan amplitudo dan frekuensi ini disebut modulasi. Pemancar radio terdiri dari tiga komponen utama yaitu mikrofon rangkaian pemancar dan antena pemancar. Secara ringkas cara kerja pemancar radio adalah sebagai berikut: a Mikrofon mengubah bunyi menjadi sinyal listrik; b Rangkaian pemancar mengubah sinyal listrik menjadi gelombang elektromagnetik; c Antena memancarkan gelombang elektromagnetik sehingga dapat merambat ketempat yang jauh. Penguat frekuensi berguna untuk memperkuat sinyal-sinyal yang datan dari mikrofon, selain itu terdapat isolator frekuensi tinggi yang menyebabkan arus elektron bergetar bolak-balik sampai beberapa mega hertz. Gelombang radio frekuensi tinggi ini, bekerja sebagai gelombang pembawa untuk membawa sinyal frekuensi audio yang berasal dari suara penyiar atau musik yang disiarkan. Perpaduan gelombang radio dengan gelombang audio dinamakan modulasi audio. Gelombang yang telah dimodulasi ini nantinya yang akan dipancarkan oleh antena pemancar. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now 2 Amplitudo Modulasi Saluran AM merupakan saluran pertama kali digunakan dalam teknologi penyiaran. Menurut ketentuan internasional, saluran Am berada pada blok frekuensi 300 - 3000 KHz. Pada sistem AM, sinyal informasi mengubah-ubah amplitudo gelombang pembawa namun frekuensinya tetap. Dalam memancarkan sinyal, saluran AM memanfaatkan gelombang elektromagnetik bumi atau yang disebut dengan ground waves dan juga gelombang udara atau sky waves. Ground waves dapat membawa sinyal hingga 75 mil dari lokasi antena pemancar sementara sky waves mampu mencapai jarak 1500 mil dari pemancar. Namun demikian, luas cakupan sinyal AM tergantung beberapa hal seperti kekuatan pemancar, frekuensi yang tersedia, daya konduksi tanah daya konduktivitas, jumlah interferensi yang muncul dan beberapa fakta lainnya. Stasiun yang menggunakan saluran AM memiliki dua tingkatan cakupan wilayah siaran area coverage yaitu wilayah siaran utama primary coverage dan wilayah siaran kedua secondary coverage. Wilayah siaran utama menggunakan ground waves di mana sinyal slalu bisa ditangkap pada hampir semua alat penerima receiver pada setiap waktu. Stasiun AM juga memanfaatkan sky waves dengan daya jangkau lebih jauh namun sinyal ditangkap kurang stabil karena sinyal merambat pada lapisan udara ionosphere yang sangat rentan terhadap perubahan suhu udara malam atau siang hari. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now Secondary coverage hanya dapat diandalkan jika siaran dilakukan pada malam hari. Masing-masing stasiun dibagi atau dikelompokkan ke dalam empat kelas. Clear channel menjadi dua kelas yaitu kelas satu dan kelas dua. Stasiun yang masuk kelas dua harus menghindari interferensi dengan kelas I, caranya adalah dengan memisahkan kedua kelompok tersebut secara geografi sejauh mungkin. Selain itu terdapat ketentuan lain yang harus dipatuhi oleh kelas II, misalnya stasiun yang masuk dalam kelas II harus menggunakan antena yang diarahkan mengurangi daya pada waktu malam hingga perubahan pola siaran pada siang hari. Stasiun kelas III memiliki jangkauan siaran regional sedangkan stasiun kelas IV memiliki kekuatan paling rendah sehingga kedua stasiun ini dapat menggunakan saluran yang sama tanpa menimbulkan interferensi. 3 Frekuensi Modulasi FM Saluran FM ditetapkan secara internasional berada pada blok frekuensi VHF yaitu 30-300 MHz. Di Indonesia rentang pita frekuensi radio yang digunakan untuk siaran radio FM berada pada rentang frekuensi 87,5-108 Mhz sedangkan pengkanalan frekuensi yang digunakan adalah kelipatan 100 KHz. Berdasarkan ketentuan ini maka rentang pada frekuensi bandwidth yang diproleh adalah sebesar 20.5 MHz 108 MHz-87.5 MHz. Berdasarkan rentang lebar pita 20.5 MHz dan setelah dilakukan pembagian kanal dengan kelipatan 10 KHz, maka diperoleh jumlah optimal p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now 2005 kanal siaran FM. Berdasarkan ketentuan tekni tersebut ditetapkanlah perencanaan kanal canneling plan sebagai berikut: a Kanal 1 sd 201untuk radio penyiaran publik dan radio penyiaran swasta; b Kanal 202, 203 dan 204 untuk radio penyiaran komunitas. Jika jarak antara kanal minimum adalah 800 KHz maka jumlah stasiun radio FM yang dapat diijinkan berdiri adalah sebanyak 25 stasiun. Jumlah ini diperoleh dengan mengalikan 204 kanal dengan 100KHz menghasilkan 20.400 KHz dan kemudian dibagi dengan 800 KHz sehingga menjadi 25 stasiun. Luas wilayah yang dapat dicakup siaran FM merupakan kombinasi dari daya watt dan tinggi dari tiang pemancar. Hal ini berarti semakin tinggi daya watt stasiun FM, semakin tinggi tiang pemancar maka semakin kuat sinyal yang dipancarkan. Jumlah daya yang digunakan akan menentukan Effective Radiated Power ERP yang merupakan hasil kali dari daya yang diberikan ke antena dengan penguatan gain relatif terhadap antena dipole setengah gelombang. Di Indonesia, berdasarkan UU Penyiaran menjelaskan bahwa kekuatan stasiun radio siaran publik dan stasiun radio siaran swasta juga diklasifikasikan dalam empat kelas yaitu: a Kelas a, diperuntukkan bagi radio siaran di daerah khusus ibukota Jakarta dengan ERF antara 15 kW sd 63 kW, dengan wilayah layanan maksimum 30 km dari pusat kota. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now b Kelas b, diperuntukkan bagi radio siaran di daerah khusus ibukota Jakarta atau di ibukota provinsi, dengan ERF antara 2 kW sd 15 kW, dengan wilayah layanan maksimum 20 km dari pusat kota. c Kelas c, diperuntukkan bagi radio siaran di kota lainnya, dengan ERF maksimum 4 kW, dengan wilayah layanan maksimum 12 km dari pusat kota. d Kelas d, untuk stasiun radio komunitas, dengan ERF maksimum 50 w dengan wilayah layanan maksimum 2,5 km dari lokasi stasiun pemancar. Kekurangan stasiun FM dibandingkan MW atau SW adalah daya jangkau siarannya yang lebih terbatas. Maka daya jangkau Fm sebatas horizon yaitu permukaan bumi datar. Saluran FM juga lebih mudah ditangani terhadap kemungkinan terjadinya interferensi dari stasiun lain. Caranya adalah dengan meningkatkan frekuensi hanya sebesar dua kali lebih besar dari pada frekuensi stasiun kompetitor yang melakukan interferensi. Keunggulan saluran FM dibandingkan AM adalah pada kualitas suara yang sangat bagus. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas suara FM sangat bagus yaitu: a Pita frekuensi VHF yang digunakan stasiun FM memiliki sifat yang tidak mudah terpengaruh oleh gangguan atmosfer. b Lebar pita frekuensi saluran FM 20 kali lebih besar dibandingkan FM yang memungkinkan untuk menghasilkan suara yang mencapai 15000 cycle per detik sehingga mampu menghasilkan suara denga tingkat kejernihan suara p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now yang tinggi. Selain itu, saluran frekuensi yang lebar ini memungkinkan stasiun pemancar mengirimkan suara stereo. Bahwa dalam pengaturan proses perijinan penggunaan frekuensi radio bidang penyiaran, menggunakan peraturan-peraturan sebagai berikut: 1. UU 361999 tentang Telekomunikasi; 2. UU 322002 tentang Penyiaran; 3. PP 522000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi; 4. PP 532000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit; 5. Kepmen 52001 tentang Penyempurnaan Tabel Alokasi Frekuensi Indonesia; 6. Kepmen 202001 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi - Pasal 60: Bilamana menggunakan sumber daya terbatas spektrum, penomoran dilakukan proses seleksi; 7. Peraturan Dirjen 1552005 : SOP Perizinan Frekuensi. Dalam Undang-Undang Penyiaran masalah perijinan diatur dalam Pasal 33 dan Pasal 34 UU No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran berikut ini: Pasal 33 UU Penyiaran, Menyebutkan: 1 Sebelum menyelenggarakan kegiatannya lembaga penyiaran wajib memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran. 2 Pemohon izin wajib mencantumkan nama, visi, misi, dan format siaran yang akan diselenggarakan serta memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan undang-undang ini. 3 Pemberian izin penyelenggaraan penyiaran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berdasarkan minat, kepentingan dan kenyamanan publik. 4 Izin dan perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran diberikan oleh negara setelah memperoleh: a. masukan dan hasil evaluasi dengar pendapat antara pemohon dan KPI; b. rekomendasi kelayakan penyelenggaraan penyiaran dari KPI; p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now c. hasil kesepakatan dalam forum rapat bersama yang diadakan khusus untuk perizinan antara KPI dan Pemerintah; dan d. izin alokasi dan penggunaan spektrum frekuensi radio oleh Pemerintah atas usul KPI. 5 Atas dasar hasil kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 huruf c, secara administratif izin penyelenggaraan penyiaran diberikan oleh Negara melalui KPI. 6 Izin penyelenggaraan dan perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran wajib diterbitkan paling lambat 30 tiga puluh hari kerja setelah ada kesepakatan dari forum rapat bersama sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 huruf c. 7 Lembaga penyiaran wajib membayar izin penyelenggaraan penyiaran melalui kas negara. 8 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan perizinan penyelenggaraan penyiaran disusun oleh KPI bersama Pemerintah. Pasal 34 UU Penyiaran, menyebutkan: 1 Izin penyelenggaraan penyiaran diberikan sebagai berikut: a. izin penyelenggaraan penyiaran radio diberikan untuk jangka waktu 5 lima tahun; b. izin penyelenggaraan penyiaran televisi diberikan untuk jangka waktu 10 sepuluh tahun. 2 Izin sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a dan huruf b masing-masing dapat diperpanjang. 3 Sebelum memperoleh izin tetap penyelenggaraan penyiaran, lembaga penyiaran radio wajib melalui masa uji coba siaran paling lama 6 enam bulan dan untuk lembaga penyiaran televisi wajib melalui masa uji coba siaran paling lama 1 satu tahun. 4 Izin penyelenggaraan penyiaran dilarang dipindahtangankan kepada pihak lain. 5 Izin penyelenggaraan penyiaran dicabut karena: a. tidak lulus masa uji coba siaran yang telah ditetapkan; b. melanggar penggunaan spektrum frekuensi radio danatau wilayah jangkauan siaran yang ditetapkan; c. tidak melakukan kegiatan siaran lebih dari 3 tiga bulan tanpa pemberitahuan kepada KPI; d. dipindahtangankan kepada pihak lain; e. melanggar ketentuan rencana dasar teknik penyiaran dan persyaratan teknis perangkat penyiaran; atau f. melanggar ketentuan mengenai standar program siaran setelah adanya putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap. 6 Izin penyelenggaraan penyiaran dinyatakan berakhir karena habis masa izin dan tidak diperpanjang kembali. p d f Machine I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now

2. Prosedur Mendapatkan Izin Penyiaran

Dokumen yang terkait

Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

5 74 74

Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM (99,5 MHz) Dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kabanjahe)

4 88 132

JAMINAN KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB PERS DALAM PERSPEKTIF HUKUM MEDIA MASSA Studi Komparatif UU No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Dan UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers

0 17 2

KONSEP DAN MANAJEMEN PENYIARAN TELEVISI BERJARINGAN SEBAGAI IMPLEMENTASI UU NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN (Studi Pada Persiapan Sakti TV Surabaya)

0 4 31

Aspek Hukum Penyiaran Dalam Penyelenggaraan Penyiaran Yang Dilakukan Oleh PT Net Mediatama Indonesia Terkait Izin Penyelenggaraan Penyiaran.

0 1 2

PERAN DEWAN PENGAWAS LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TVRI DAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA DALAM MENJAGA NETRALITAS ISI PROGRAM SIARAN TVRI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN.

0 0 1

UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

0 0 32

Peraturan KPI No. 3 Tahun 2006 tentang Izin Penyelenggaraan Penyiaran

0 0 27

BAB II PENGATURAN TENTANG PENYIARAN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG – UNDANG PENYIARAN NOMOR 32 TAHUN 2002 TENTANG PENYIARAN A. Peraturan Perundang-Undangan tentang Perizinan Bagi Lembaga Penyiaran - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lok

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Prosedur Perolehan Perizinan Penyiaran Radio Swasta Lokal Berdasarkan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran (Studi Pada Radio Most Fm Medan)

0 0 14