D. Kekayaan Negara dan Modal Persero
1. Pengertian Kekayaan Negara
Cakupan kekayaan negara sebagi suatu aset negara begitu luas ruang lingkupnya yang secara umum meliputi dua hal, yaitu barang yang dikuasai oleh
negara domain publik dan yang dimiliki oleh negara domain privat. Barang milik negara sebagai domain publik tersebut bersumber dari Konstitusi Republik Indonesia
yaitu Undang-Undang Dasar Tahun 1945 UUD 1945 amandemen keempat. Untuk domain publik pengaturannya bersumber dari Pasal 33 ayat 3 UUD 1945
amandemen keempat, yang menyatakan: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Yang dimaksud dengan barang “dikuasai” negara sebagaimana diatur Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 amandemen keempat tersebut
utamanya dalam bentuk kemampuan untuk melakukan kontrol dan pengaturan serta memberikan pengaruh agar perusahaan tetap berpegang pada azas kepentingan
mayoritas masyarakat dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pengaturan ini berdasarkan anggapan bahwa pemerintah adalah merupakan perpanjangan tangan dari
negara sebagai pemegang mandat untuk melaksanakan kehidupan kenegaraan di Indonesia.
Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2001 Tentang Pengamanan Dan Pengalihan Barang MilikKekayaan Negara Dari Pemerintah Pusat
Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah, menyatakan: Barang MilikKekayaan Negara yang selanjutnya disebut BMKN
Dina Khairunnisa : Kedudukan, Peran Dan Tanggung Jawab Hukum Direksi Dalam Pengurusan BUMN, 2009
adalah barang bergerakbarang tidak bergerak yang dimilikidikuasai oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruhnya dibeli atas beban Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara atau dengan perolehan lain yang sah, yang tidak termasuk kekayaan negara yang dipisahkan dikelola Badan Usaha Milik Negara dan
kekayaan Pemerintah Daerah. Pengertian kekayaan negara dalam rumusan Pasal 1 angka 1 PP Nomor 2 Tahun 2001 tersebut tidak membedakan antara barang yang
dimiliki dengan yang dikuasai oleh instansi pemerintah, namun cakupannya kemudian dipersempit melalui perolehan acquisition yaitu yang sebagian atau
seluruhnya dibeli atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau dengan perolehan lain yang sah, yang tidak termasuk kekayaan negara yang dipisahkan
dikelola Badan Usaha Milik Negara. Sedangkan cakupan domain privat adalah yang diluar yang dikuasai oleh negara yang dimiliki oleh negara.
Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah menyatakan, barang “milik” negara adalah semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau perolehan lain yang sah. Adapun cakupan barang milik negaradaerah meliputi
64
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBNAPBD dan barang yang berasal dari perolehan lainnya
yang sah, yang meliputi:
64
Pasal 2 ayat 1 dan ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik NegaraDaerah.
Dina Khairunnisa : Kedudukan, Peran Dan Tanggung Jawab Hukum Direksi Dalam Pengurusan BUMN, 2009
a. Barang yang diperoleh dari hibahsumbangan atau yang sejenis;
b. Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjiankontrak;
c. Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; atau
d. Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap. Dalam peraturan Menteri Keuangan Nomor 96PMK.062007 Tentang Tata
Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Sementara itu pihak aparat penegak hukum Kejaksaan Agung melalui
pernyataan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Hendarman Supanji
65
menjelaskan pengertian kekayaan negara terkait dengan unsur dapat merugikan keuangan negara
dan perekonoman negara, Hendarman menegaskan, kekayaan negara yang dimaksud adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun, baik yang dipisahkan maupun
tidak. Termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban yang berada dalam pengawasan BUMN. Jadi aset-aset BUMN termasuk
dalam kekayaan negara yang harus dilindungi dari korupsi.
65
Harian Media Indonesia, tanggal 4 April 2006.
Dina Khairunnisa : Kedudukan, Peran Dan Tanggung Jawab Hukum Direksi Dalam Pengurusan BUMN, 2009
2. Pengertian Keuangan Negara